Taulah yaw, umur. Capek gue ngasih tau.
Pokok bacaen aja, nikmati ae.
( ͡° ͜ʖ ͡°) kalo tertarik, bilang.. ntar lanjut lagi..
Tapi beda orang. 😏***
(Y/n) POV
Aku menyewa tutor untuk mengajariku beberapa pelajaran. Sekolah akan mengadakan ujian pemantapan otak yang disuguhkan atau memang disediakan untuk sekolah memberangkatan keluar negeri spesial bagi pemenang ujian ini, dan baguslah selama ini aku sudah mengambil juara terus menerus di sekolah, hingga membuatku tidak kesulitan.
Aku menyewa tutor untuk lebih mampu membuat otakku lebih terlatih lagi.
Dan yang kutelepon adalah temanku sendiri.
"Kau sedang apa disini?!?" Tanyaku melihatnya masuk kegerbangku.
"Kau yang menyewaku, bodoh. Aku masuk." Ucapnya memajukan kakinya masuk kerumahku.
"Siapa yang menyuruhmu masuk?"
"Lalu kau mau belajar dimana? Di tanah?"
"Aku tidak mau menyewamu, lagipula juga aku yang lebih ahli soal pelajaran, ketimbang kau."
"Mau ngolok apa mau belajar? Gue jadi tutor disini."
"Kalau cara mengajarmu jelek, aku akan membatalkanmu."
"Mau kau batalkan sekarang juga tidak apa. Aku tidak peduli. Kau tahu, kau ini beruntung telah mendapatkan tutor sepertiku, kau tidak melihat anak perempuan sekolahan bahkan dari sekolah lain berteriak karena melihat tampangku?"

"Keknya lu gapunya kaca ya dirumah."
"Gue punya banyak, anjay. Lo ini beneran deh, culun ati bego sih."
"Gue pinter ya. Iya kalo elo."
"Udah ah, ayo. Ntar keburu lulus gua nungguin Lo."
"Kita sekelas, bego."
..
.
Jungkook POV
Aku ngeliatin bukunya yang sudah dipenuhi oleh angka-angka hitungan. Sangat terlihat bahwa dia benar-benar pintar soal ini.
"Logaritmanya apa?" Tanyaku masih melihat bukunya.
"Sebentar. Ini soal hanya berbeda beberapa huruf, tapi sangat rumit cara pengerjaannya. Aku mencarinya mulai dari angka per--" Katanya mengentikan ucapannya dan langsung dilanjut oleh sebuah penawaran. "Kau mau teh? Atau kue?"
Aku melihatnya telah berbalik dari kursi dan melihatku.
"Tidak usah, kerjakan saja sana. Aku sudah menemukan jawaban itu lebih cepat darimu." Ucapku menjawabnya.
"Dasar sombong." Ucapnya berdiri.
"Akan kubuatkan kau teh, dan kuambilkan sedikit kue, berharap saja ada mi. Aku akan membuatkanmu satu untukmu, kalau ada."Aku melihatnya keluar dari kamar. Setelah itu aku melihat dari balik lemari dekat televisi dikamarnya.
"Ternyata dia punya yang seperti ini.. arraseo."
(Y/n) POV
Setelah membuatkannya minuman dan beberapa camilan, aku kembali ke kamar.
"Hei, aku harap kue segini cukup untuk perut buncitmu itu." Ucapku membuka pintu.
Aku melihatnya menonton sesuatu tanpa suara di televisi kamarku. Aku menaruh minuman dan camilan ini di meja dan melihat wajahnya.
"Ada apa dengan wajahmu?" Tanyaku melihatnya menutupi wajahnya menggunakan kedua tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS Imagines
FanfictionRead this! sebuah cerita cinta reader (y/n) dengan BTS ?❤ "To lose your path/Is the way to find that path." - BTS ((SLOW UPDATE))