Anggep Seulgi ntu (y/n).
Arraseo.***
*Setel lagunya
Jin POV
Aku bernyanyi pada jam makan malam, yang juga pada saat itu adalah jam dimana para manusia mulai keluar untuk pergi pulang dan berlalu lalang di tempat kuberada.
Malam dingin menemaniku dengan sebuah gitar yang memberiku makan tiap harinya. Mulai dari bersenandung kecil hingga saat ini.
Kabar baik menurutku yang membuatku hidup hingga saat ini. Datang dari satu seorang teman yang mengharuskanku menyuarakan suaraku disini.
Saran kecil yang mampu menemukannya. 'Dia'
Seorang gadis yang selalu melihatku disini. Setiap hari.
Sebuah senyum pasti akan tercipta di bibirnya. Namun hari ini, dia tidak datang membawa senyumnya. Bahkan dirinya saja sama sekali tidak terlihat.
(Y/n) POV
Aku bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup beratku. Aku kembali dari supermarket dan melihat seorang laki-laki yang membawa gitarnya kearah taman.
"Sangat lama.. bahkan sudah bertahun-tahun aku tidak memainkan senar gitar dan melatih suaraku." Batinku yang sedikit tersenyum miris pada diri sendiri.
Aku meninggalkan laki-laki itu sendirian. Tapi belum beberapa jejak kutinggalkan, kudengar suara merdu dari gitar. Satu gitar yang baru saja kulihat barusan ia mainkan dengan indahnya.
Aku masih bersembunyi sambil mendengar suara dentuman gitar yang terdengar sangat antik dan cantik. Merasakan embun dingin sambil mendengarkan lagu yang ia nyanyikan benar-benar membuatmu tenang. Bahkan sangat tenang.
Beberapa hari aku selalu datang ketempat yang sama dan selalu melihatnya dari sini. Tapi entah mengapa kemarin dan hari ini aku tidak melihatnya. Aku mengurungkan niatku untuk memujinya. Walaupun akan terasa sangat sulit hingga sekarang.
.
.
.
18 : 00
Jam kepulangan menandakan aku harus segera menyelesaikan pekerjaanku disini.
"Aku selesai!" Ucapku pada para pegawai.
"Hei (y/n)!" Panggil salah seorang teman.
Aku menoleh dan melihatnya mendekat.
"Apa kau tidak mau mencoba ke salah satu entertainment dulu? Suaramu cukup bagus. Kenapa tidak mencoba?"
"Aku tidak mau membuang-buang waktuku hanya untuk hal itu kawan. Lebih baik kubuat bekerja seperti sekarang ini. Belum tentu nanti aku akan diterima bukan?"
"Kau belum mencobanya, cobalah dulu! Oh iya. Kau mau mencari seseorang yang kurasa suara dan cara bermain gitarnya bagus kan?"
Aku mengangguk. Dia merangkulku, lalu aku dibawanya kebelakang tempat para pegawai keluar masuk.
"Kudengar namanya Jin. Kim Seok Jin. Dengarkan baik-baik. Dia sangat-sangat bagus saat memberikan gitar disana. Datanglah ke jalan ***. Kau akan bertemu dengannya."
Aku mengangguk berterima kasih, Tidak lupa juga memeluknya.
.
.
.
"Tidak apa-apa. Walaupun kau orang lain, kurasa laki-laki tersebut juga orang lain. Aku belum sempat memperkenalkan namaku, dia sudah hilang."
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS Imagines
FanfictionRead this! sebuah cerita cinta reader (y/n) dengan BTS ?❤ "To lose your path/Is the way to find that path." - BTS ((SLOW UPDATE))