"Selamat atas pernikahan kalian!" Teriaknya senang.
Sahabatnya menikah bersama dengan orang yang paling ia cintai. Semuanya mungkin terasa bahagia, namun tidak untuknya.
Hatinya hancur berkeping-keping saat mendengar hal ini akan terjadi. Dan ternyata benar terjadi.
Hatinya sesak, dan hancur. Ia benci, tapi juga cinta. Ia berharap mampu menahan semuanya. Sejujurnya perasaan ini begitu terlambat memberitahunya. Ia baru mengetahui ketika Jungkook mengatakan padanya bahwa ia akan menikah sebentar lagi.
Perasaannya muncul ketika ia berbelanja satu buah pasang baju pernikahan untuk Jungkook. Jungkook senang, namun tidak dengannya.
Senyumnya seketika memudar ketika mendapat bunga pernikahan, yang artinya ialah yang akan menikah selanjutnya, namun tidak dengan orang yang ia cintai.
Betapa hancurnya dia. Melihatnya di altar pernikahan dengan orang lain, bukan dengannya. Kemudian menerima bunga pernikahan yang menandakan dia tidak akan menikah dengan orang yang berada di altar tersebut.
"Selanjutnya (y/n)! Bagaimana perasaanmu (y/n)?" Tanya sang MC.
Tanpa jawaban, Jimin sang MC pun mendekati (y/n), kemudian menyentuh pundaknya perlahan.
Matanya menatap wanita didepannya terkejut. (Y/n) menangis disana, namun Jimin yakin hanya ia yang melihat hal ini.
Lainnya terlihat tertawa dan bersenang-senang, namun tidak dengan (y/n). Jimin berusaha seprofesional mungkin di sana. Dengan caranya, ia berhasil memutar fakta secara baik dan terlihat sangat natural.
"Dia sangat bahagia! OMG, did u see that Jungkook? She's cry cause she's happiness!" Ujar Jimin profesional.
"Akan kuberikan keselanjutan acara pada Namjoon."
Namjoon langsung berlari pada Jimin, kemudian bertanya. "Ada apa denganmu? Kenapa begitu tiba-tiba?"
"Aku harus mengantarnya." Jawab Jimin. Kemudian dilanjutkan. "Ini, kuberikan MC nya padamu."
Namjoon mengangguk menjawabnya. Setelah memegang Mic, Namjoon mulai berbicara melanjutkan. "Baiklah! Acara selanjutnya adalah makan malam~"
Kembali pada Jimin dan (y/n).
Jimin mengantarkan (y/n) pada sebuah ruang tunggu di lantai bawah. Ia yakin bahwa (y/n) akan menolak apabila diajak untuk duduk di acara tersebut.
"Ada apa denganmu (y/n)?" Tanya Jimin memberikan sapu tangan.
(Y/n) masih memegang bunga tersebut dengan erat. Wajahnya yang basah karena air mata membuat Jimin semakin tidak tega menatapnya.
Sesungguhnya ia masih tidak mengerti kenapa (y/n) menangis hingga seperti ini. Yang ia kira bahwa sebelumnya (y/n) menangis karena senang. Namun ternyata tidak seperti yang dilihat.
"Aku harap Jungkook bahagia." Ujar (y/n) setelah menghapus air matanya menggunakan sapu tangan milik Jimin.
Jimin tersenyum. "Tentu saja. Tapi kukira siapa yang akan bahagia selanjutnya setelah dia?" Tanya Jimin bercanda.
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS Imagines
FanfictionRead this! sebuah cerita cinta reader (y/n) dengan BTS ?❤ "To lose your path/Is the way to find that path." - BTS ((SLOW UPDATE))