Time

2.4K 103 13
                                    

***.

Aku menyayangimu oppa.

(Y/n) POV

Aku terduduk dan memandangi sinar matahari yang mulai menghilang tertutupi oleh gelapnya malam. Bukan hanya itu yang kutunggu, melainkan waktu.

Cklek.

*Suara pintu terbuka.

"Kau sudah bangun?" Tanyanya masuk.

Aku melihatnya membawa sebuket bunga cantik yang berada di tangan kanannya dan sebuah vas di tangan kirinya.

Dia berjalan masuk melewati kursi, meja, hingga sampailah dia di sebelahku. Dia meletakkan vas dan bunga tersebut secara bergantian hingga tertata rapi bersama boneka kecil milikku yang telah berada disana beberapa hari yang lalu.

Aku melihatnya mengambil kursi dan kembali ke arahku. Dia duduk dan memandangku secara khawatir.

"Aku harap kau sembuh lebih cepat, aku ingin kita mengulang kembali masa-masa kita berbulan madu diluar sana." Ujarnya tersenyum.

Aku hanya memandangnya tersenyum.

Tok Tok Tok. *suara ketokan pintu.

Jimin langsung berdiri dan membukakan pintu. Aku melihat sangat banyak orang masuk kedalam, termasuk anak yang kutolong pada saat itu.

Seorang gadis kecil dan cantik dan masih terlihat tersenyum padaku disana.

"Khansahamnida, eonni." Ucap gadis kecil tersebut juga tersenyum.

Aku menjawabnya dengan anggukan kepala dengan sebuah senyumanku. Aku melihat semua orang menangis didepanku secara bergantian, namun tidak berhenti. Aku melihat anak tersebut mendekat padaku.

"Eonni.. aku harap kau dan Jimin oppa bisa bersama.. mianhae.." 

Aku menatap gadis kecil itu menangis dan mendudukkan kepalanya pada pangkuanku.

"Mianhae Eonni..mian.." Ucapnya meminta maaf.

.

.

.

"Aku bahagia masih bisa melihatmu, Jimin." Ucapku melihatnya kembali duduk setelah menyuruh orang-orang itu pergi.

"Seandainya kau masih bisa bertahan.. mianhae (y/n)." Ucap Jimin menundukkan kepalanya yang juga dipangku oleh kedua tangannya.

"Oppa.. gwenchana, gwenchanayoo.." Ucapku juga menitikkan air mata.

Aku merangkul bahunya, dia juga merangkulku erat.

FLASHBACK

"Kau mau membeli apa?" tanya Jimin kepadaku.

Aku melihat sekitar dan melihat sebuah boneka terpajang di salah satu game center.

"Aku mau itu, oppa." pintaku.

"Baiklah, aku akan mengambilkanmu yang besar disana."

Aku melihatnya beberapa kali gagal.

"Oppa, gwenchana yoo. Ayo kita cari permainan lain." Ucapku memaksanya.

"Tidak, aku sudah berjanji padamu."

"Hmm." Ucapku berfikir. Aku melihat boneka kecil dan imut terpajang diatas sana. "Kalau begitu tembak yang itu saja, oppa. Aku sangat yakin kau akan mendapatkannya." Ucapku menyemangatinya.

BTS ImaginesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang