Jimin(oneshot)

2.2K 97 2
                                    

***

"J..jimin, m..mian..hae."

Jimin berjalan seakan tidak peduli. Hingga bajunya pun tertarik dari belakangnya.

"Jimin.." panggilnya lagi.

"Setelah aku sembuh aku tidak akan memaafkanmu." Ujar Jimin.

Jimin seketika terhuyung dan hampir jatuh, tapi (y/n) menangkap Jimin dengan cepat.

"K..kau baik-baik saja?! Aku akan mengantarmu kerumah dan mengijinkanmu untuk dispen soal latihan basket hari ini pada pelatih. Kajja." Ajak (y/n) membawa Jimin.

Jimin memegang lengan (y/n) dan berusaha berdiri.

"Tidak usah. Aku bisa melakukannya, ini hanya sakit ringan." Ujar Jimin berusaha berjalan.

(Y/n) tahu bahwa ia salah. Ia membiarkan Jimin kedinginan akibatnya.

(Y/n) merangkul lengan Jimin dan membawanya ke uks. Jimin sudah tidak dapat berfikir lagi, kepalanya benar-benar pusing sekarang. Ia sudah tidak bisa berfikir lagi, otaknya sudah terisi banyak air.

Flashback

"Jimin!" Teriak (y/n) membuat Jimin kaget dan terpeleset hingga jatuh ke sungai kecil dan cukup dalam.

Jimin pun basah, kedinginan, dan kepalanya berisi banyak air dan membuatnya pusing sekarang.

Flashback off

Setelah dari uks, (y/n) meminta ijin pada pelatih untuk meliburkan Jimin hari ini karena sakit.

Pada perjalanan pulang, (y/n) menunggu bis Jimin datang, dan beruntungnya bisnya datang dengan cepat sehingga tidak perlu menunggu waktu lama.

"Ayo Jimin, bismu sudah datang." Ajak (y/n).

"Kembalilah. Aku akan pulang sendiri." Ucap Jimin pelan.

(Y/n) mengabaikan ucapan Jimin dan menyuruh Jimin untuk duduk.

"Kau tidak mendengarkanku?" Tanya Jimin.

(Y/n) baru menatap Jimin dan menjawab Jimin setelah bisnya jalan.

"Kau bilang apa tadi?"

"Lupakan saja."

Setelah sampai tepat didepan rumah Jimin, (y/n) membantu Jimin berjalan.

Jimin berfikir bahwa ini memalukan, sehingga dia melepaskan pegangan (y/n) lalu berjalan sendiri ke pagar rumahnya, sedang (y/n) sendiri masih membayar bis yang ia dan Jimin naiki. (Y/n) membiarkan Jimin turun terlebih dahulu.

Lalu setelah (y/n) turun, ia melihat Jimin tergeletak tak berdaya didepan pagarnya sendiri.

"Jangan berlagak kuat kalau lagi sakit. Sekarang kau bahkan tidak bisa membuka pengait dari pagarmu sendiri." Ujar (y/n) membuka pengait pagar Jimin lalu membantu Jimin berdiri dan berjalan.

"Aku tahu kau mendengarku." Ujar (y/n) sedikit tetawa karena melihat telinga Jimin memerah.

(Y/n) membantu Jimin hingga tergeletak di kasurnya. (Y/n) berjalan kearah lemari, dan membuka dalamnya.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Jimin lemah.

"Melihat koleksi celana dalammu, bagus kalau aku bisa mengambilnya satu untuk para penggemarmu." Ujar (y/n) membuat Jimin berdiri tertatih.

BTS ImaginesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang