who are They?

1.2K 74 1
                                    

.

.

.

Segudang ilmu mereka tampilkan.

Segudang musik juga mereka perkenalkan.

Jenjang internasional pun telah mereka lewati dengan penuh harapan pasti.

Tapi mereka tahu,

Mereka bukanlah siapa-siapa.

.

.

.

Mereka sama seperti kita.

Mereka hidup seperti kita.

Mereka makan juga memakan makanan yang sama seperti kita makan.

Mereka itu siapa?

A human.

They like us.

They still a human.

And the human like they can't doing anything they wan't.. because of the jail.

Kita sama.. hanya kita bebas..

Kita tahu dunia, mereka juga. Kita bisa apapun, mereka tidak.

Batasan dan batasan.

Tapi mereka membebaskan diri mereka lewat kita. Mereka adalah kita.

ARMY.

Kita yang melindungi mereka, kita adalah satu, dan kita adalah--

Ptt!

Suara televisi yang baru saja kumatikan. Aku mendengar ceramah dari berbagai macam pihak.

Mulai ocehan dan sautan, dan war-war yang kurasa tidak jelas dari mana asalnya.

Aku sebagai manajer mereka cukup khawatir sekarang. Kenapa bisa seperti ini?

Semakin menambah jumlah fans, semakin banyak pula masalah yang mereka ciptakan.

"Akh!! War-war dan war terus menerus!" Teriakku.

Entah suaraku terdengar atau tidak, aku tidak peduli. Kepalaku pusing dipenuhi oleh mereka.

Tidak ada habis-habisnya, dan selalu terulang lagi dan lagi.

Tok tok tok!

Suara pintu yang kudengar berasal dari pintuku.

Cklek.

"Halo." Sapa orang tersebut masuk.

"Aku belum mengijinkanmu masuk." Ucapku mengusirnya.

"Hei.. kau ini selalu seperti ini. Kenapa lagi?" Ucapnya sudah berdiri didepanku.

"Fans."

"Mereka melindungi kami."

"Ya aku tau itu. Hanya saja pemula yang baru-baru ini menyukai kalian mulai kisruh." Ucapku tanpa mendongak keatas melihatnya.

Aku tahu sedang berbicara dengan siapa sekarang.

"Hei.. tenang saja. Mereka seperti itu karena melindungi, bukan bermaksud lain." Ucapnya duduk disampingku.

"Aku begini juga karena aku peduli dengan fansmu! Kau kira aku orang yang diam saja saat siapapun tersakiti?!" Ucapku marah.

Tok tok.

Ketukan kedua kudengar juga dari pintuku. Aku dan Taehyung mendongak melihat siapa yang memasuki ruanganku.

Namjoon dan Jin, disusul juga dengan Jungkook dan Suga.

"Dimana yang lain?" Tanya Taehyung yang juga melihat mereka tidak utuh.

BTS ImaginesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang