An should (part end)

833 67 3
                                    

***

Author POV

"..pergi."

Suga menatapnya tanpa belas kasihan. Menganggapnya musuh sekarang adalah tujuanku.

"Aku akan membuatmu menunduk karena pilihanmu sudah bisa dikatakan salah." Ujar Bogum membuat Suga semakin marah akan hal itu.

"Aku tidak peduli kau bicara apa sekarang. Aku sudah mengambilnya darimu sejak sebelum kau meminangnya."

"Ahaha. Kau membuatku tertawa, memangnya apa yang bisa kau lakukan sekarang selain menangis?" 

Suga mengeluarkan sesuatu dari jaketnya dan memperlihatkannya pada Bogum.

"Aku yakin kau pasti mengenal benda ini." Ujar Suga membuat Bogum terkejut.

"J-jangan bilang?!"

Suga menunjukkan bom ditangannya yang hampir dipencetnya.

"Aku akan memencetnya jika kau tidak segera menelfon mereka menyuruh untuk menghentikan mobilnya."

"A-apa maksudmu, ahaha. Kau mau membunuh ayah (y/n)? Dia sedang bersama perempuanmu yang telah menjadi tunanganku."

"Siapa bilang?" Ujar Suga sambil tertawa.

"Kau kira dia tidak tahu seberapa kejamnya aku untuk hal ini?" 

"M-maksudmu apa?! Jangan pernah pencet bomnya!" Teriak Bogum.

"Kau bahkan berani sekali berbohong padanya soal perempuan yang kau cintai itu. Nampak baik didepan ayahnya, dan memperlihatkan tampang polosmu begitu saja didepan mereka." Ujar Suga. 

"..."

"Orang tua? Sejak kapan kau punya orang tua? Bilang saja pada ayahnya bahwa kau hanya menginginkan uang darinya dan tahta keluarga (y/n)."

"Brengsek!"

"Saat ini tertekan, ini akan meledaklah mobil milik ayah (y/n). Harta, tahta, dan wanita akan hilang darimu, dan lagi. (y/n) sudah dipisahkan dari ayahnya.

"Ahaha kau bercanda?!? Dia akan selalu bersama ayahnya."

"Ayahnya sendiri yang merencanakan hal itu. Wah,wah wah. Tidak bisa kumaklumi dirmu. Ini sudah terlalu jauh dari dugaan, kau sendiri saja tidak mengetahui bahwa Ayah (y/n) adalah ayah yang paling dibenci (y/n). Begitu pula sebaliknya."

"Apa?"

"Kau sudah membuang waktuku."

Suga memencet bomnya, dan seketika terdengar suara letupan besar dari arah samping kanan Bogum yang arahnya cukup jauh dari tempat ini.

JBUAMM!!

"A-apa yang kau lakukan?!"

Suga tersenyum.

"Kau kira siapa yang nantinya berkuasa, kalau akulah yang akan menikahinya."

"A-ah, u-uangku.. t-tidak!!!!"

Pada akhirnya polisi menangkap Bogum. (Y/n) pun turun dari mobilnya.

"Kenapa kau mengantarku kesini?" Tanya (y/n) pada penyupir.

"Atas suatu kehormatan untuk saya mampu mengantar anda kembali pada tuan Yoongi." Ujar supir tunduk.

Begitu pula dengan yang lainnya. (Y/n) tidak mampu menyadari apa yang terjadi sekarang, tapi yang terlihat sekarang adalah cara mereka menghormati seseorang yang bahkan tidak pernah (y/n) dapatkan.

"T-tuan Yoongi?"

Setelah mengucap nama itu, terlihatlah seseorang yang sangat (y/n) kenal disana.

"S-suga?"

Suga berjalan mendekat.

"Bogum membohongimu. Jangan salahkan aku juga saat aku harus membunuh ayahmu untuk ini semua." Ujar Suga.

"K-kau membunuh mereka berdua?"

"Tidak, Bogum dibawa polisi untuk di selidiki keselanjutan keluarga dan seluruh hutang kesalahannya. Ayahmu adalah salah satu teroris yang harus dihukum mati sejak lima tahun yang lalu karena melakukan eksploitasi terhadap uang di Seoul. Sehingga membuat Koruptor semakin semena-mena memperlakukan hidup mereka dengan mudahnya karena bekerja sama dengan ayahmu."

"A-ayah.."

"Tidak usah membahas ayahmu lagi. Dia sudah mati."

(Y/n) meneteskan air matanya dan langsung berlari memeluk Suga.

"Siapa kau? Kau telah menyelamatkanku dari semuanya. Kau masih Suga kan?"

"Aku Min Yoongi Suga. Pihak pemilik intelejen. Kau tahu ent. B*gh*t."

"Ent. Terkenal itu?! Kau selama ini-"

"Ya, aku bekerja disana melindungimu."

"Katamu kau membuat musik."

"Melodi indah yang kubuat nanti memang kuhadiahkan untuk pernikahan kita nantinya."

"Y-yoongi."

"Menikahlah denganku. Aku akan membuatmu aman setiap waktu."

"Aku terima."

Seketika Yoongi memeluk (y/n) dengan eratnya dan memasangkan cincin pernikahan pada masing2 jari.

Akhirnya.

(Y/n) bisa hidup tentram bersama yoongi untuk selamanya.

***




BTS ImaginesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang