Omelas (part end)

1.1K 62 8
                                    


***
Memulai pagi dengan mengetuk pintu rumah-perumah dan menanyakan bagaimana kabar botol kosong yang ia beri untuk dibeli pelanggannya.

Bekerja di pagi hari membuatnya semakin berfikir untuk dapat melakukan yang lebih baik daripada hari sebelumnya.

Rambut merah yang ia ikat selalu dibiarkan menggantung seadanya, karet yang ia gunakan bukanlah karet mahal, melainkan karet murah yang ia beli di pasar.

Senyumnya terpancar saat sang pelanggan mulai menanyakan kabar anjing kecilnya yang biasanya ia bawa bersamanya tiap pagi.

Ia menjawab dengan semangat bahwa anjingnya sedang berlari dan mengejar bola bersama temannya yang lain.

Tapi..


Setelah ia kembali kerumah, ia sama sekali tidak menemukan anjingnya disana. Dia berlari mencarinya. Tempat yang biasa anjingnya datangi adalah taman.

.

.

.


Ia kembali hanya dengan membawa kalung dengan nama 'puppy.'
Dia telah kehilangan sahabatnya, sahabat masa kecil yang selalu menemaninya sendiri.

Pada akhirnya sang gadis mencoba untuk pindah dari Kota tersebut dan menempati salah satu Kota dengan nama 'Omelas.'

"Bebaskan aku kemungkinan akan rusak.. atau tinggalkan aku jika kau ingin menikmati semua perjalanannya."

.

.

.

Mimpi yang selalu mengatakan bahwa aku harus meninggalkan Kota ini demi dirinya.

Dirinya yang bahkan sama sekali tidak kukenal.

Dia yang bahkan masih belum kuketahui namanya.

Wajahnya mengatakan bahwa ia sangat mengenalku.

Aku tidak tahu siapa dia..

Omelas.. dan kau..

Laki-laki berpostur tinggi dan jenjang dengan bibir tebalnya yang terpasang disana.

Wajah yang bahkan aku sendiri tidak tahu bagaimana mendeskripsikan mimik wajahnya.

.

.

.

Ia datang dan melihat Kota ini telah lama mati. Hanya beberapa keluarga yang mampu hidup, tapi pergi begitu saja meninggalkan sang Kota mati ini dengan cara bunuh diri, tapi beberapa saat kemudian kembali menjadi baik-baik saja seakan tidak ada apapun yang terjadi.

Bahkan cukup sulit untuk mendeskripsikan semua ini.

Tapi sang gadis bertudung merah telah mendapatkan inti dari semua ini.

Kehidupan yang menipu adalah ketika seseorang harus dikorbankan untuk kebahagiaan mereka.

.

BTS ImaginesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang