Hadiah Pernikahan

1.2K 71 0
                                    

Perhatian!
Yang gasuka ato gasetuju.
DIANJURKAN GAOSAH BACA TIMBANG BACOT BERJAMAAH

21+

Hari ini kami diundang untuk datang ke sebuah club. Dimana undangan tersebut adalah sebuah acara dimana hadiah kami dapatkan karena baru saja menikah.

Yoongi. Dialah suamiku. Dia tidak bisa minum banyak. Dan benar saja ketika apa yang kuperjelas di sana. Dia minum sedikit. Hanya sedikit, dan itu benar-benar membuatnya mabuk kali ini.

Matanya benar-benar terlihat berat di sana. Berusaha untuk berdiri saja masih abal-abal.

"Kau kuat?" Tanyaku mencoba tenang.

Tanpa jawaban, dia masih berusaha untuk berdiri di samping mobil, dan tentu saja dia berhasil berada disitu karena Taehyung dan J-Hope mau membopongnya.

"Aku tidak tahu dia selemah itu setelah menikah." Ujar Taehyung.

"Ya! Kami belum melakukan hal itu!" Kesalku padanya. Ucapannya terkadang bisa di maksimalkan sendiri kearah mana.

Itulah kenapa anak ini begitu membuatku kesal.

"Kau bisa mengendarai sendiri? Atau perlukah salah satu dari kami mengantar kalian berdua?" Tanya Jhope melihat Yoongi masih benar-benar berusaha berdiri.

"Sepertinya aku bisa. Aku hanya takut sesuatu." Jawabku sambil melihat Yoongi.

"Takut?" Tanya Jhope dan Taehyung.

Ya, takut. Yoongi sebelum ini pernah mabuk, dimana dia yang seharusnya tidur dan melakukan sesuatu setelah menikah. Dia mabuk dan begitu..

Aku tidak dapat menjelaskan lebih jauh lagi. Yoongi memang mungkin bersifat tenang dan terkesan misterius, tapi itu hanya abal-abal semata.

Dia sering mabuk sebelum menikah denganku, dan kejadian dimana Yoongi mabuk dengan sifat yang berputar balik itu adalah yang pertama kali juga buatku. Begitu sadar kuceritakan padanya bagaimana dia. Dan dia benar-benar terkejut karena tidak sadar.

"Tidak apa-apa. Aku bisa mengendarai sendiri. Aku pulang dulu." Ujarku pada mereka.

(Time Skip)

Aku tidak akan membiarkan Yoongi berada dibelakang sendiri. Aku hanya takut tiba-tiba dia mencekik atau mungkin membunuhku menggunakan seatbeltku dari belakang.

"Aku mikirin apa sih?! Dia itu suamiku!"

Satu tanganku memegang kemudi, satu tanganku kupukulkan kearah kepalaku. Meruntuki nasib yang sudah terjadi dan baru saja terjadi.

Aku hanya bingung, kenapa dia bisa berubah secepat itu ketika mabuk.
.
.

Tapi itu mungkin sudah berlalu, dan ya sudah lah.

Yoongi terlihat tenang sekarang. Dan itu membuatku lebih tenang ketimbang kemarin yang pada akhirnya tidak jadi.

Lampu merah. Aku pun berhenti. Kemudian dari kananku terdengar suara gemericik benda yang bersentuhan dan mengakibatkan bunyi tersebut terjadi.

Kulihat Yoongi terlihat kebingungan akan sesuatu di tempat duduknya.

"Kenapa jagi? Seatbeltmu belum terpasang?" Tanyaku melihat kearah seatbeltnya.

Dan seatbeltnya disana sudah terpasang dengan baik dan benar. Yoongi berhenti, kemudian menatapku.

"Lepaskan ini." Ujarnya.

Kupegang seatbeltnya, dan lampu sudah hijau, yang menandakan mobil ini harus kembali jalan.

Satu tanganku masih berada di seatbeltnya. Dan satunya lagi berada di kemudi.

BTS ImaginesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang