Siapakah aku?

1.5K 88 0
                                    

Yoongi pov

Perempuan cantik yang pernah memanggil namaku untuk menyemangatiku bermain basket.

Perempuan cantik yang selalu tersenyum padaku kapan pun dan dimana pun aku berada.

Perempuan yang selalu terlihat manis saat memperlihatkan gigi serinya serta tawanya yang juga terlihat sangat menyesuaikan kecantikan dan kepolosannya.

Perempuan yang mempesona ketika dia berjalan anggun di depan siapapun. Bermakna bahwa ia adalah orang yang juga sopan pada orang tua atau pun pada seluruh orang.

Ialah (y/n)

Dia perempuan yang tangguh, dan kuat. Aku tahu dia melihatku sekarang.

Aku selalu menantinya datang dan bersorak pada kami semua. Meminta tanda tangan dengan senyum manis serta meminta berjabat walaupun hanya semenit batasnya.

.

.

.

Aku merindukan senyuman itu.. (y/n).

Kapan aku bisa melihatmu tersenyum?

Aku lelah melihatmu terbujur kaku pada kasur serta suntikan-suntikan obat yang di suntikan padamu setiap hari.

Mungkin ini adalah salah satu cara Tuhan memisahkan kita sementara. Benarkah sementara? :')

Seandainya kita bisa tersenyum dan menikmati momen bersama saat itu, mungkin sekarang kau akan baik-baik saja.

:'(

Apa yang bisa kulakukan.. selain menunggumu terbangun dari tidur panjangmu.

Aku datang padamu hampir setiap hari. Setelah pulang selarut apapun itu, aku pasti datang. Tapi kamu tidak pernah memperlihatkan matamu yang terbuka indah di depan mataku.

Aku merindukan senyuman hangatmu (y/n).

"Kumohon bangunlah."

Author pov

Semenjak (y/n) coma, tidak ada yang tahu kapan ia akan sadar. Sudah berjalan 5 tahun lamanya sejak kejadian itu.

Kejadian yang tidak pernah yoongi lupakan, kejadian dimana hari itu membuatnya benar-benar senang sekaligus sedih.

Retakan hati yoongi yang bahkan tidak dapat di katakan lagi, mungkin sudah hancur lebur melihat perempuan idamannya tertidur pulas dalam mimpi indahnya.

Yoongi hanya bertanya 'apakah mimpimu seindah itu, hingga aku yang disini menunggumu begitu tidak berguna sama sekali.'

Sosok perempuan yang selalu menyemangatinya, hilang karena tidurnya.

Ia menanti datangnya fajar dalam mimpi (y/n). Ia sangat-sangat merindukan pelukannya.

:'(

"Kumohon bangunlah..jangan buat aku menunggu lagi.."

"Hyung.."

"(Y/n).. kumohon."

"Hyung!" Tarik Jungkook membuat Yoongi jatuh.

Kedua lengan Yoongi dipegang oleh Jungkook.

"Sadarlah hyung! (Y/n) sudah tidak ada!" Teriak Jungkook menyadarkan.

"Sadarlah hyung!"

"Kau bicara apa!? (Y/n) masih ada! Jangan berbicara yang tidak-tidak!"

Jungkook memeluk yoongi erat.

"Biarkan dia tenang hyung! Jangan memaksakan dirimu, (y/n) akan membenci ini!"

:'(

.

.

.

"Annyeonghaseyo. (Y/n) (l/n) imnida." Ujar (y/n) menjelaskan.

Yoongi menatap (y/n) dalam.

"Cantik sekali, kau datang kemari sendiri?" Tanya yoongi menandatangani.

"A-ah, nnee.."

"Ahaha, tidak perlu canggung."

"Nne.. yoongi?"

"Nne?"

"Bolehkah aku memegang tanganmu?"

"Tentu!"

Yoongi memberikan tangannya. Mereka berdua saling menjabat satu sama lain, dan mulai dekat ketika suatu kejadian menimpa (y/n) saat BTS menerima penghargaan pertama mereka.

Yoongi merasa pada awalnya benar-benar bahagia sekaligus senang. Yoongi berfikiran untuk memberitahu (y/n) atas kabar bahagia ini. Tapi pada saat menelfon, yang menjawab bukanlah (y/n) melainkan dari pihak rumah sakit.

"Maaf, ini dari rumah sakit Incheon. Saya harap anda segera datang, pasien bernama (y/n) butuh donor jantung untuk menyelamatkan nyawanya."

Seketika hati yoongi tak beraturan. Ia takut, senang, sedih, dan marah secara bersama-sama.

Setelah acara tersebut selesai, yoongi langsung menancapkan gasnya pada pedal mobilnya dan mempercepat mobilnya ke rumah sakit tersebut.

Terburu-buru hingga setelah sampai.

"Saya Yoongi, saya mengenal (y/n)."

.

"Frekuensi hidupnya hanya berjalan dua puluh tiga persen."

.

.

.

:')

"Apa-apaan ini (y/n)?"

"Bangunlah..kumohon.."

"Jangan tinggalkan aku sendiri.."

BTS ImaginesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang