makan

21.7K 3.5K 135
                                    

Soyou meletakkan sendoknya setelah suapan pertama. Dia langsung mengambil tisu dan mengelap mulutnya. Lalu hanya diam dan memperhatikan ketiga temannya yang masih terus makan bubur ayam di depan mereka saat ini.

"Kenapa Soy?" Tanya Hyolyn.

Soyou menggigit bibir bawahnya. Tidak yakin apakah harus memberitahu mereka atau tidak. Karena sang pemilik warung tenda tempatnya makan, kini tengah memperhatikan dirinya.

Soyou menggelengkan kepalanya sambil tersenyum kecil.

Namun setelah pemilik warung tak lagi memandanginya, dia langsung meminta ketiga temannya untuk mendekat ke arahnya.

"Kalian makannya baca doa dulu cepet!" Ucap Soyou.

Bora, Dasom dan Hyolyn mengerutkan keningnya.

"Kenapa emang?" Tanya Bora.

"Udah cepet baca doa aja!" Bisik Soyou ke ketiga temannya.

Ketiganya menurut. Kemudian mereka berdoa menurut kepercayaannya masing masing.

"Terus?" Tanya Dasom.

"Coba lo makan buburnya sekarang!" Desis Soyou masih dengan suara yang cukup pelan.

Sama seperti tadi, ketiganya langsung menuruti perintah Soyou.

"HUEEEEEEEEK!!!"

"APAAN NIH?!"

"KOK JADI GINI?"

"Sssssssttttttt!!" Desis Soyou sembari menempelkan telunjuknya di bibir.

"Kok bisa sih?" Tanya Hyolyn. "Perasaan tadi enak enak aja??"

Soyou menggendikan bahunya.

Dasom mencoba menyendokkan satu suap lagi. Namun dengan serta merta dilepehkan kembali.

Rasanya benar benar tidak enak, menurutnya. Padahal tadi dia lahap sekali memakannya.

"Udah sekarang kita pergi aja dari sini!" Ucap Soyou. "Tapi.... gimana ya alesannya ke si penjual?"

Hyolyn terlihat berpikir sebentar.

"Bilang aja kita ada kelas dadakan dari kampus!" Saran Hyolyn.

Bora dan Dasom menganggukan kepalanya tanda setuju.

"Malem malem gini?" Tanya Soyou tidak yakin.

Like, kelas apa yang mulai pukul 8 malam?

"Ya bilang aja gitu. Dia juga nggak bakal tahu!" Timpal Dasom.

Soyou kembali menggigit bibir bagian bawahnya. "Ya udah deh, ayo!"

Mereka semua langsung bangkit dari duduknya.

"Nih lo yang bayar!" Ucap Bora sembari menyerahkan selembar uang duapuluh ribuan. Disusul oleh Dasom dan Hyolyn.

Mereka bertiga langsung pergi keluar tenda. Sementara Soyou berjalan mendekati sang penjual yang kini tersenyum ke arahnya. Yang menurut Soyou, menakutkan.

"I-ini pak." Ucap Soyou sembari menyerahkan selembar seratus ribuan.

Sang penjual menerima uang tersebut kemudian membuka laci tempatnya menyimpan uang. Lalu mengambil satu lembar duapuluh ribuan untuk kembalian.

"Maka-"

Suara Soyou terhenti ketika penjual tersebut menarik lagi uangnya setelah tadi mau memberikannya pada Soyou.

"Nanti setelah adek keluar dari warung tenda ini, coba lihat ke arah dapur tempat kami masak. Oke?" Tanya Penjual tersebut.

Soyou menganggukan kepalanya dengan cepat sembari menerima uang kembalian yang diserahkan lagi kepadanya.

"P-permisi pak."

Dan langsung menyusul ketiga temannya keluar.

"Kok lama?" Tanya Dasom.

Soyou hanya diam sambil tersenyum kecil.

"Ya udah ayo langsung balik kosan aja!" Ucap Bora kali ini.

Soyou menuruti perkataan Bora. Dia mengikuti ketiga temannya yang mulai berjalan pulang.

Namun baru beberapa meter jarak yang dicapai, Soyou langsung melihat ke belakang. Tepat dimana dapur warung tenda itu berada.

Dan betapa terkejutnya dia ketika melihat ada banyak makhluk astral di sana.

Satu makhluk yang terbungkus rapi tebgah meludahi wajan yang dijadikan tempat untuk masak.

Satu makhluk astral kecil yang tengah menjilati piring - piring bersih dengan lidah panjangnya.

Dan satu makhluk hidup yang tadi menerima pembayaran dari Soyou tadi,  tengah menatapnya dengan sebuah seringaian tajam.

ganjil; k-idols ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang