dosen

15.3K 2.5K 181
                                    

"Baik anak anak sekarang kalian kerjakan dulu soal yang saya berikan. Saya mau ijin solat dulu." Ucap sang Dosen Matematika Komputasi jurusan Teknik Komputer tersebut.

"Baik Pak!!!"
 
 
 
Sepeninggal sang Dosen, kelas TEK A2 tersebut menjadi sedikit ramai. Mereka memanfaatkan hal tersebut untuk saling mengobrol.

Jam sudah menunjukan pukul 8 malam dan mereka semua masih berada di kampus mereka tepatnya di lantai 3.

"Ini jamnya bisa diubah gak sih?" Tanya Chorong ke Irene, selaku penanggung jawab program keahlian jurusannya. Terutama di kelas Matematika Komputasi ini.

"Nggak bisa lah, lo kan tau sendiri kelas sore udah penuh. Kita baru kebagian kelas kosong jam 6 sore."

"Tapi ya rene, emang lo gak serem apa kita pulang jam 10 malem terus tiap malem jumat? Mana jalan sekitaran kampus sepi banget lagi kalo malem."

"Ya elah, lemah amat lo jadi orang!" Timpal Key yang memang sedari tadi mendengar obrolan Chorong dan Irene.

"Bukan lebay tau, Key! Tapi emang serem ini kampus kalo malem!" Tambah Seohyun yang ikut-ikutan menimpali.

"Iya bener! Belom lagi Dosen Matkom kita satu itu, suka banget tiba-tiba ngomong aneh yang bikin kita merinding!" Kali ini Nicole yang berada di belakang Chorong menimpali.

Diserang seperti itu Key dan Irene memilih diam dan mendengarkan cerita teman-temannya.

"Pernah dulu pas di pertemuan pertama beliau nyuruh seseorang dari luar buat masuk." Ucap Nicole lagi memberitahu. "Padahal kita semua lihat gak ada siapa-siapa kan?" Tanya Nicole. Semuanya mengangguk setuju.

Setelah beberapa percakapan, mereka semua akhirnya setuju untuk meminta dispensasi pada Dosen MatKom mereka kali ini. Setidaknya untuk hari ini saja.

Limabelas menit berlalu, Sang Dosen sudah kembali masuk ke dalam kelas. Mereka semua saling berpandangan mengirimkan sinyal untuk Irene supaya mulai berbicara.

"P-pak!" Ucap Irene sembari mengangkat tangan kanannya.

"Iya?"

"K-kami tadi sudah berembuk, dan menurut kami pulang jam 10 malam itu sudah terlalu larut, sepi juga, Pak. Kasian teman kami yang rumahnya jauh. Mereka bisa sampai rumah jam 12 malam. Jadi, kalau boleh kami mau minta sedikit pengertian bapak supaya jam pulang dibuat lebih awal." Ucap Irene.

Semuanya diam. Menunggu reaksi dari Sang Dosen. "Sepi?" Tanyanya kemudian. "Siapa bilang? Di bawah aja masih ramai begitu. Kalian mengada-ada ya?"

Semuanya saling berpandangan satu sama lain sembari menelan salivanya. Kemudian Irene kembali mengacungkan tangannya, "maaf, Pak. Bukan bermaksud lancang dan tidak percaya sama Bapak, tapi... di Gedung ini tinggal kelas kita doang. Kelas lainnya sudah bubar dari jam 7 tadi. Jadi kayaknya-"

"Kamu menuduh saya berbohong?" Potong Sang Dosen sembari melotot ke arah Irene, membuat Irene melipat bibirnya.

Semuanya langsung terdiam. Merasa tak enak pada Irene karena dia dimarahi. Pun merasa takut dengan Dosen di depan mereka saat ini.
 
 
TOK!

TOK!

TOK!
 
 
Seisi kelas di ruangan BB70 itu kompak langsung menoleh ke arah pintu ketika mendengar suara ketukan.

Semuanya kompak membelalakan mata mereka ketika,

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

 
 
 
 
 
 
 
 
"ada apa? Kenapa wajah kalian kaget seperti itu melihat saya masuk?" Tanya Sang Dosen yang baru saja masuk ke kelas.

ganjil; k-idols ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang