ganjil; k-idols ✅

koperasi

"Eeeee stop! Stop!" Seru Haechan sembari menghentikan langkah Jeno. "Lo ngapain lari?" Tanyanya kemudian.

Jeno menoleh ke arah belakangnya, tepatnya ke arah koperasi yang tadi ia lewati. Diusapnya peluh di sekitaran pelipis dengan punggung telapak tangannya sebelum menjawab pertanyaan Haechan.

"Tadi gua liat di jendela koperasi ada bekas telapak tangan." Ucap Jeno memberitahu. "Awalnya gua kira itu jejak tangannya ibu koperasi. Tapi pas gua deketin dan liat jelas, itu bekas telapak tangan warnanya merah! Ada sisaan dagingnya lagi! Anjir dah serem banget kampret!" Cerita Jeno dengan sumpah serapah diujungnya.

"Lo nggak inget, lur?" Tanya Haechan. Jeno menaikan satu alisnya. Kan kemaren-kemaren ada yang meninggal deket masjid sekolah waktu lagi ngebangun lantai atas." Ucap Haechan memberitahu.

"Anjir? Demi apa?"

"Serius, nah katanya yang meninggal itu sodaranya bu koperasi. Tapi hubungannya kurang baik sama bu koperasi, kayak ada perselisihan, terus dendam gitu. Makanya arwahnya diem di deket koperasi."

"Lo nggak bohong kan?"

"Ngapain gua bohong soal ginian anjer?!"

 
 
👻👻👻
 
 

"Jun!"

"Oit No!"

"Eh bentar-bentar! Coba lo muter!" Pinta Jeno pada Renjun.

Renjun menuruti perintah Jeno. "Napadah?"

"Lo kenapa nyet?" Tanya Jeno ketika melihat noda bekas darah di punggung seragam Renjun.

Renjun berusaha menoleh dan melihat punggungnya. "Anjir! Kok merah?! Perasaan gua gak kenapa napa dah ini. Kenapa ini No?"

"Lah? Mana gua tahu?!" Sahut Jeno. "Lo abis darimana emang?"

"Abis beli buku di koperasi. Nah tadi pas nunggu kembalian, gua senderan di tembok deket jendela."

"Damn!"