firasat

14.8K 2.4K 95
                                    

Junhoe mengusap peluh yang keluar dari keningnya. Ia baru saja memimpikan tetangganya yang tinggal di depan rumahnya meninggal.

Kebetulan Junhoe tinggal di sebuah gedung apartemen bersama dengan kedua orangtuanya. Dan tetangga depan rumah ya adalah laki-laki paruh baya berusia sekitar 40-50an yang bekerja di kejaksaan.

Karena tinggal sendiri, orangtua Junhoe yang merasa iba seringkali memberikan makanan pada tetangganya itu.

Merasa hal itu cuma sekedar bunga tidur, Junhoe tak mengindahkannya dan memilih melanjutkan aktivitasnya seperti biasa.

Namun ternyata di hari selanjutnya Junhoe mengalami mimpi yang sama. Lagi-lagi ia memimpikan tetangga di depan rumahnya meninggal.

Junhoe berniat untuk memberitahu ibunya begitu terbangun dari tidurnya. Namun entah mengapa perkataan yang sudah disiapkannya langsung menguar begitu saja ketika Junhoe berdiri di depan ibunya.

Sampai di hari keempat, Junhoe masih terus memimpikan hal itu. Merasa tak bisa lagi menyimpannya sendirian, Junhoe langsung menghampiri ibunya yang sedang berada di dapur.

"Bun-"

"Kak, ada yang meninggal." Ucap ibu Junhoe memotong perkataannya.

"Bapak depan rumah kita ya, Bun?" Tebak Junhoe yang entah mengapa tidak merasa terkejut.

"Iya. Ternyata bapak itu udah meninggal dari tiga hari yang lalu dan baru ditemuin hari ini."

Junhoe terdiam. Kalau saja dia mengatakan pada ibunya lebih awal mungkin jasad tetangganya itu bisa ditemukan lebih awal.

"Bapak itu kena serangan jantung. Kebetulan dia lagi angkat barbel terus gak kuat karena tiba-tiba pusing dan jatoh."

"Kok bunda tahu detil banget?"

"Iya tadi bunda nanya ke orang-orang yang evakuasi. Serem ih kak bunda ngebayangin kita udah 3 hari tetanggaan sama orang yang udah meninggal."

ganjil; k-idols ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang