cerita mamah

10.3K 1.7K 52
                                    

"Ayo sekarang giliran mamah!" Seru Dino kepada mamanya.

Sudah menjadi rutinitas keluarga Dino untuk saling menceritakan hal hal mistis yang pernah mereka alami setelah makan malam di hari Jumat.

Dan hari ini yang mendapat giliran pertama untuk bercerita adalah sang mama.

"Okay, okay, jangan berisik ya. Mama mulai cerita nih." Ucap Mama Dino yang kemudian menghela napas panjang.

"Dulu, di kampung halaman mama, waktu mama masih kecil, ada sumur yang emang buat tempat warga ambil air. Dan kebetulan, waktu malem malem mau butuh air buat cuci pakaian kotor mama.

Sumur itu letaknya cukup jauh dari pemukiman, dan agak turun gunung gitu. Dan di depan sumur itu ada kebun singkong milik kepala desa yang luaaaaas banget. Nggak ada penerangan di sana, makanya mama bawa lentera buat jadi penerang jalan ke sumur itu.

Nah, awalnya nggak ada apa-apa, sepi, lengang. Cuma ada suara jangkrik sama suara burung hantu. Dan mama udah biasa denger itu.

Tapi tiba tiba, waktu kendi yang mama isi hampir penuh dan mama masih tetep nimba air di sumur itu, mama denger ada suara senandung kecil. Suaranya kayak nggak jauh dari sana.

Mama coba tajemin mata mama dan lihat ke arah kebun singkong yang ada di depan sumur. Mama arahin lentera mama ke sana.

Ada bayangan putih yang terbang terbangan di tengah tengah kebun itu. Mama mikirnya itu pasti cuma burung yang terbang ke sana kemari sama kawanannya. Makanya mama tetep lanjutin nimba.

Tapi, lama kelamaan bayangan putih itu makin deket dan makin jelas. Mama yang jadi rada takut langsung nimba cepet cepet. Sesekali mama lirik lagi ke arah kebun singkong dan bayangan itu makin jelas.

Sosoknya makin jelas.

Itu bukan burung tapi kayak orang. Tepatnya perempuan karena mama juga bisa lihat rambutnya yang melambai lambai ke sana kemari-"

"Mbak cantik ya mah?" Sela Dino di tengah cerita.

Mamah Dino menganggukkan kepalanya.

"Pas mama naikin kendi yang mama pake ke punggung, nggak sengaja lentera yang mama bawa kesenggol dan jatuh."

"Holy shit, Mah!"

"Dino language!" Seru Papa Dino membuat Dino menutup mulutnya.

"Ups, sorry!" Ucapnya. "Terus gimana mah?"

"Mama langsung ambil lentera itu dan coba berdiri dengan susah payah, soalnya kan di punggung mamah ada beban kendi yang isinya air itu.

Dan pas mama berdiri...

BAM!

Si mbak cantik tepat berada di depan wajah mamah."

"Ma-mah nggak lari? Atau teriak gitu?" Tanya Dino.

Sang mama menggelengkan kepalanya.

"Mama nggak bisa lari. Kaki mama kayak ketahan. Mau teriak juga nggak bisa. Suara mama kayak hilang di pangkal tenggorokan."

ganjil; k-idols ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang