Malam menyisakan kesunyian di luar, ada bintang dan bulan yang menemani penghuni bumi. Sebenarnya terlihat sangat indah dan syahdu, namun itu tidak berlaku untuk perempuan yang saat ini mendadak diam dan bingung. Kim Yerim, ia termangu menatap benda kecil diantara dua jarinya.
Ya Tuhan!
Tubuhnya lemas seketika. Ia sangat mengerti apa arti dua garis merah di hadapannya. Bahkan sangat tahu jika suatu saat ini akan terjadi. Meskipun ia sangat ingin mengingkarinya.
"Bagaimana ini?" Berusaha berdiri, tangan Yerim bersandar pada wastafel kamar mandi. Tubuhnya sangat limbung, ia dilanda kegalauan tak berkesudahan.
..
Orang mengatakan, membangun rumah tangga di atas hubungan orang lain akan lebih mudah goyah, mungkin sangat rentan berakhir dengan perpisahan.
Kupikir pernikahan ini akan bertahan tidak lebih dari satu tahun, bahkan dahulupun aku tidak pernah terpikir akan menikah dengannya.
Dengan cara yang cukup menyakitkan bagi orang lain, kami berusaha menyelesaikan apa yang telah kami lakukan. Tapi sekuat apapun aku mencoba memupuskan hubungan kami, terbelenggu dengan perasaanku sepihak yang masih hambar, dia datang dengan kehangatannya. Mempertahankan apa yang menjadi miliknya, sekalipun ia sendiripun mungkin juga tersakiti.
Aku dan pernikahanku.
🍁
Jepang, Juni 2014
Yerim berlari menghindari rintikan hujan, bersamanya ikut berlari lelaki yang menjadi patner kerjanya delapan bulan terakhir.
"Aish!"
Jungkook mengibaskan jas hitam yang ia kenakan, surainya menetes buliran air hujan, sementara kemeja yang terbungkus jaspun tak luput dari basah kuyup. Melihat lampu traffic light bagi pedestrian kembali berwarna hijau, ia segera berlari. Tangan kirinya menggandeng pergelangan tangan Yerim, berjaga agar tubuh wanita di belakangnya yang sedikit sempoyongan tidak terjatuh.
"Sampai!" Laki-laki itu berteduh di depan lobi flat di mana rekannya tinggal.
"Sudah sampai ya?" Yerim menunduk, menahan kepalanya yang masih berputar, efek sake yang tadi mereka minum ketika merayakan keberhasilan tim memenangkan tender.
"Kau masih bisa berjalan?"
"Hem?" Wajah Yerim tampak memerah, ia mulai kehilangan kesadaran.
"Ini berapa?" Jungkook membuka tiga jari, memastikan temannya itu masih sadar.
Yerim menggeleng, "naiklah, aku akan meminjamimu kaos." Yerim menarik tangan Jungkook dan berjalan bersisian menuju lantai tiga flat dimana Yerim tinggal selama satu tahun terakhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Them - A Short Stories
Fanfiction[Tamat] Ini adalah kumpulan kisah tentang mereka yang mencinta. - Them | Mereka -