120 Hours on pdf only

882 71 5
                                    

Peluit berbunyi, masing-masing pasangan mulai bersiap memasuki arena. Yerim melepas kaos oblong tepat di hadapan banyak orang hingga menyisakan tank top berwarna hitam beserta hot pants yang ia kenakan.

"Wooah!" Semua orang berdecak kagum menyaksikan tubuh Yerim yang cukup berisi, heran karena selama ini ia tidak pernah memperlihatkan lekuk tubuh.

"Tsk!" Jungkook memasang senyum remeh melihat para lelaki bersorak tatkala Yerim memasuki arena pertandingan dengan menguncir rambutnya tinggi-tinggi, memakai kaca mata yang dipinjamkan peserta laki-laki lain yang terpesona dengan penampilan dadakan ala Kim Yerim.

"Prit!!"

Peluit berbunyi nyaring, pertandingan dimulai dengan bola pertama berada di sisi Namjoon.

Buk!

Jungkook berhasil mengembalikan bola, disusul oleh Namjoon yang kembali dengan serangan pertama, spike keras terarah ke tubuh Lee Yoomi –patner baru Jungkook. Gerakan mengembalikan cepat dilakukan oleh Jungkook namun gagal.

"Masuk!" teriak wasit, menghasilkan angka pertama untuk tim Namjoon.

Kembali bola dilayangkan oleh Namjoon menuju Jungkook, pertandingan seakan-akan dikuasai oleh kedua pria, meskipun sesekali Yoomi berhasil mengembalikan bola yang berhasil di-spike oleh Yerim dan menghasilkan angka.

"Ige mwoya!" batin Jungkook tatkala Yerim berhasil menahan bola lemparannya dengan mudah hingga menghasilkan suara 'buk' di areanya dan membuat semua orang berdecak kagum.

Yerim berubah menjadi sosok yang tangguh, peluh keringat dan pasir yang menempel di tubuh tidak ia hiraukan. Siapapun tidak akan mengira jika perempuan yang selama ini terlihat biasa dan lebih menonjol kepintarannya di depan televisi mampu mengeluarkan aura membunuh ketika berhadapan dengan permainan bola voli pantai.

"Aku tidak mengira dia sebaik itu," Seokjin mengamati figur Jungkook dan Yerim bergantian. Jungkook yang tampak semakin kewalahan menerima serangan tim Namjoon, dan Yerim yang semakin menggila ingin menaklukkan Jungkook.

"Joohyunie."

"Hm?"

"Apa Yerim marah karena semalam Jungkook memberinya popo?"

"Popo? Itu kisseu bukan popo!" ralat Joohyun .

"Popo Joohyunie, hanya seperti ini," Seokjin mempraktekkan dengan kedua tangannya yang didekatkan. "Cup! Hanya seperti itu."

Joohyun menyipitkan kedua mata, "Kisseu, Oppa."

"Terserahlah apa namanya, tapi bukannya kekanakan hanya karena itu membuat Yerim terlihat ingin melumat habis Jungkook?" Seokjin kembali menatap jalannya pertandingan. "Bahkan kita bersama kurang dari 48 jam," Seokjin memiringkan kepala.

"Yerimie memiliki kekasih, tentu saja ia marah. Bagaimana jika seseorang berbuat usil mengabadikan peristiwa semalam dan menyebarkan?"

Seokjin menaikkan kedua alisnya. "Siapa kekasihnya?"

"Dia bekerja untuk PBB, tahulah seperti apa standar seorang wanita cerdas seperti Yerim."

Seokjin mengelus dagu, lalu menatap Joohyun. "Kau sendiri suka pria seperti apa?"

Joohyun tampak berpikir, "aku suka pria biasa yang menyenangkan, pekerja kantoran dan bukan idol."

Perlahan senyum terbit di wajah Seokjin.

Buk!

"Omo!" pekik Joohyun .

Bola voli mengenai lengan kiri hingga membuat Yerim tersungkur, bola yang berasal dari spike keras Yoomi.

Them - A Short StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang