Passing By_04

1K 207 19
                                    

Pukul empat sore, Yerim melangkah ringan meninggalkan rumah sakit. Tidak lupa ia menyempatkan diri menemui para suster, memastikan Jungkook dijaga dengan baik.

Pierre, Eric, Jiwon dan Hanna sudah menunggu Yerim di salah satu restoran. Malam itu mereka merayakan ulang tahun Yerim, tentu saja dengan sedikit kejutan. Pierre membawa serta seorang wanita Asia di sampingnya, memperkenalkan dirinya sebagai kekasih Pierre.

"Tanpa mengurangi rasa sayangku akan hari ulang tahunmu, Mademoiselle Kim, kuperkenalkan Aihara Yuke Smith, kekasihku yang berasal dari Jepang."

Pierre memperkenalkan kekasihnya. Yuke seorang wanita blesteran Jepang-Amerika, sangat cantik perpaduan barat dan timur. Pierre memang pintar memilih kekasih.

"Selamat atas bertambahnya umurmu, nona cantik. Semoga Tuhan melindungimu dan memberimu kebahagiaan, always." Pierre mengangkat gelas sampagne miliknya. "Cheers!"

"Cheers!" Koor terdengar, membuat senyum Yerim terbit. Senyum yang sangat jarang ia perlihatkan pada siapapun dua tahun terakhir.

Sebenarnya Yerim merasakan tubuhnya sangat lelah, tetapi karena niat baik teman-temannya merayakan ulang tahun, alhasil ia menghabiskan malam bersama sahabat-sahabatnya. Ketika acara berakhir, seperti biasa Pierre dengan setia mengantar Yerim pulang ditemani sang kekasih. Yerim berusaha menjadi teman yang baik bagi Yuke. Sesekali ia membual, melambungtinggikan pesona Pierre, sahabat yang mendampinginya semenjak ia menginjakkan kaki kembali di kota ini.

--------

Yerim membuka kedua matanya perlahan. Semalam selepas Pierre mengantarnya sampai pintu gerbang, ia memutuskan untuk langsung menuju kamar. Menolak dengan halus tawaran Ibu Lee untuk mencicipi sup kepiting buatannya. Sungguh Yerim hanya ingin merebahkan tubuhnya. Menunggui Jungkook menyita tenaganya. Berlebihan memang, tapi bukan itu alasan utama Yerim merasa lemah. Semua karena kondisi tubuhnya yang gagal berdamai dengan cuaca akhir-akhir ini.

"Hidungku..," Yerim membuka mulutnya lebar-lebar, berusaha bernafas dari mulut akibat hidungnya yang tersumbat. Sepertinya flu berhasil masuk ke tubuhnya, menyerang antibodi dan memenangkan pertarungan. Sejenak ia mengecek ponsel. Tampak beberapa panggilan tidak terjawab dari kantornya.


To : Miss Clara

Miss, sepertinya saya agak siang ke rumah sakit, badan ini rasanya remuk redam.

Yerim mengirim pesan ke Miss Clara mengabarkan kondisinya.

From : Miss Clara

Benarkah? Apa tidak sebaiknya kau ke dokter, Yerim-ssi? Datanglah ke rumah sakit sebentar, periksakan dirimu, setelah itu pulang. Biarkan suster yang menemani Jungkook-ssi. Jaga kesehatan, kuusahakan Tuan Kang akan menemaninya sore ini.

Yerim mencermati balasan pesan panjang dari Miss Clara, ia tersenyum kecil. Setidaknya perhatian atasannya membuatnya sedikit lega.


To : Miss Clara

Saya rasa tidak perlu Miss, saya baik-baik saja. Mungkin setelah minum obat flu akan segera membaik. Hari ini biar saya yang menemani Jeon Jungkook-ssi. Terima kasih.

Yerim meletakkan ponselnya. Kakinya ia luruskan lalu diturunkannya dari ranjang. Jemarinya menyisir acak surai panjangnya.

Kling! Sebuah pesan kembali masuk.

Them - A Short StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang