Passing By_03

1.1K 211 13
                                    

Operasi berjalan hampir dua jam lamanya. Selama itu pula Yerim dengan setia menunggu di tempat duduk yang khusus disediakan bagi keluarga pasien yang menjalani operasi. Ia masih terdiam sambil sesekali melihat pasien lain dan suster yang hilir mudik. Tuan Lee dan Miss Clara ikut menemani.

Klik!

Tanda surgery di pintu telah dimatikan. Dokter Pieters keluar dari ruang operasi, disambut oleh Tuan Lee dan Miss Clara. Tampak mereka berbincang mengenai kondisi Jungkook.

"Mercie." Tuan Lee menjabat tangan Dokter Pieters. Lalu beberapa saat kemudian, Jungkook telah dipindahkan ke ruang inap kembali. Dan di sinilah Yerim, kembali menemani laki-laki itu meskipun yang ditemani masih belum sadar di bawah pengaruh obat bius.

Aku lapar! Yerim mengusap perutnya yang sedari tadi mengeluarkan suara aneh. Menyadari jika stafnya tidak dalam keadan baik, Miss Clara meminta Yerim meninggalkan ruangan dan mencari makan siang. Walapun sebenarnya ini sarapan bagi Yerim.

"Jangan kau paksakan, Yerim-ssi. Aku masih membutuhkanmu di sini. Jika saatnya kau harus makan, pergilah ke kafetaria. Biarkan suster yang menjaganya sementara waktu. Mengerti?"

"Iya, Miss." Yerim mengangguk tanda mengerti. Perlahan ia bangkit dari tempat duduknya, berpamit menuju kafetaria terdekat. Hendak mengisi kekosongan perutnya.

-------

Yerim duduk di sudut kafetaria, kedua matanya mengamati daftar menu yang diterimanya beberapa menit yang lalu. Jujur, ia tidak terlalu tertarik dengan menu Perancis yang hampir semua berbahan gandum. Ia merindukan nasi.

Drt!

Yerim berjengkit kaget tatkala ponselnya bergetar. Sebuah pesan terpampang di layar ponsel.

From : Pierre

Selamat siang menjelang sore, Mademoiselle Kim. Bagaimana harimu? Sudah makan?


Yerim mengerucutkan bibir, jemarinya dengan cepat membalas pesan Pierre.

To : Pierre

Aku baru akan makan malam, makan pagi sekaligus makan siang, hebat bukan? Menyatukan tiga waktu makan sekaligus?

Drt! Tak lama ponsel Yerim kembali bergetar.

From : Pierre

How come? Tidak biasanya Yerimku melewatkan waktu makannya.


Lagi, Yerim meraih ponsel. Memencet penuh kekesalan.

To : Pierre

Ceritanya panjang, aku terlalu lelah untuk mengetik menceritakan bagaimana keadaanku hari ini, nanti malam kutelepon begitu sampai di rumah itupun kalau aku tidak langsung tertidur.

Drt! Pesan berbalas masuk.

From : Pierre

Oh dear, jangan katakan kau bermasalah di kantor, baiklah sayang aku tidak akan mengganggu waktu istirahatmu, jika kau butuh bantuan aku akan segera datang ke tempatmu, dengan membawa pineapple pastry kesukaanmu, bagaimana?

Them - A Short StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang