Jemarinya mengepal, terlebih kinerja jantung yang berdegup lebih kencang, berterimakasihlah pada obat yang telah ditelannya satu jam yang lalu. Bukan perkara mudah bagi Tuan Kim menerima kenyataan jika putrinya telah disakiti secara psikologis, ditambah lagi bukan karena masalah yang ringan. Sebuah pelecehan seksual yang akan menyeret lebih dalam luka putri yang lainnya.
"Bagaimanapun saya harus menuntutnya!"
Dokter Sam menggeleng pelan, sorot matanya terarah pada sosok Sunmi di luar ruang konseling. Sayup-sayup sebuah melodi mengalun lewat jemari Sunmi, terdengar jika ia berusaha menghilangkan kegundahannya pada tuts demi tuts yang mengalun semakin cepat.
"Putri anda menolaknya, dia ingin pergi. Anda harus memperhatikan kondisi kejiwaannya, Tuan. Jika kasus ini diperkarakan, ia akan bertemu kembali dengan Hongbin. Di sisi lain, traumanya mulai banyak berkurang. Dia berusaha membuka diri, menunjukkan afeksinya yang selama ini dipendam."
Tuan Kim memijit pelipisnya, kali ini ia meneteskan airmata mendengar penjelasan demi penjelasan Dokter Sam. Dokter yang tahu persis apa yang dialami Sunmi. Jika boleh menyalahkan, bisa saja dia menuntut terang-terangan keluarga Hongbin, namun bukan itu yang menjadi solusi. Yerim dan Sunmi akan sama-sama terluka jika hal ini dikonfrontasikan di hadapan Hongbin.
"Langkah terbaik adalah membawa Sunmi keluar dari lingkungan di sini. Setelahnya akan saya pantau dari sini. Saya akan beri rekomendasi Dokter di mana anda akan memulai lembaran baru bersama putri anda."
"Apakah ini benar-benar keinginannya? Melepaskan diri dari semua ini?" Tuan Kim berusaha meyakinkan dirinya sendiri jika Sunmi lebih baik berada di lingkungan lain.
"Anda bisa menanyakannya langsung. Saya akan memberi waktu sendiri untuk anda dan Sunmi, bagaimana?"
Tuan Kim berusaha memejamkan kedua mata, tanpa mempedulikan Yerim yang telah sampai di rumah selepas jam kantor, ia memilih untuk diam. Terdengar jelas nada suara Yerim yang sangat lega ketika Sunmi memutuskan untuk ke Dokter Sam bersama Ayah mereka. Lalu Sunmi mengatakan jika ia dinyatakan baik. Bisa ditebak, Yerim sangat terharu, bahkan memeluk adik bungsunya tanpa ia tahu kenyataan yang terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Them - A Short Stories
Fiksi Penggemar[Tamat] Ini adalah kumpulan kisah tentang mereka yang mencinta. - Them | Mereka -