Aku pernah berjalan di atas bukit. Tak ada air, tak ada rumput. Tanah terlalu kering untuk ditapaki, panas selalu menghantam kaki dan kepalaku.
Aku pernah berjalan di atas laut. Tak ada tanah, tak ada batu. Air selalu merayu menggodaku masuk ke dalam pelukannya.
Tak perlu tertawa atau menangis pada gunung dan laut, karena gunung dan laut tak punya rasa.
Aku tak pernah melihat gunung menangis, biarpun matahari membakar tubuhnya. Aku tak pernah melihat laut tertawa, biarpun kesejukkan bersama tariannya.
(Payung Teduh)
..
Jungkook tersenyum tatkala ia melihat pria dengan kaos oblong berwarna biru laut membungkus tubuh tambunnya di tepi dermaga. Lee Hon Ju dengan senang hati melambaikan tangan kanannya tanpa henti, menyambut kedatangan tamu spesial yang ia tunggu selepas mereka berpisah dua belas tahun yang lalu.Senyum perlahan menghiasi wajah Jungkook mendapati sambutan hangat Hon Ju. Kapal kecil kian mendekati dermaga, dengan sigap sang pemilik kapal menautkan tali di pinggir dermaga, menambatkan kapalnya setelah tadi Jungkook berpindah dari kapal ferry besar yang ia naiki selama hampir enam jam lamanya.
"Jung –Kook –kie!" Hon Ju berjalan setengah tergopoh mendekati tubuh Jungkook, kedua tangannya dibuka selebar ia bisa kemudian memeluk Jungkook erat-erat.
"Aigoo, Hon Ju-ya! Apa kabar, kawan?" Jungkook menepuk pipi gembul Hon Ju. "Kau akan menikah." Jungkook menepuk punggung Hon Ju sembari tertawa menggoda.
Hon Ju yang tidak sempurna, memasang senyum selebar ia bisa. Kaca mata minus menghiasi wajah bulatnya yang tidak lagi muda. Dua belas tahun waktu yang cukup merubah penampilan seseorang. Beruntungnya Paman Hae Jin berhasil menghubungkan dirinya dan Hon Ju.
Tiga bulan yang lalu Jungkook menerima kabar adanya sebuah surat yang diterima Hyeyon, adik perempuan yang tinggal bersama Sang Ayah di Seoul. Jungkook sendiri tidak menetap di Seoul, ia tinggal sedikit lebih jauh dari Seoul. Ulsan tepatnya.
Karena Hyeyon tidak mengenal Paman Hae Jin, maka ia memberikan nomer ponsel Jungkook pada Paman Hae Jin. Bagai gayung bersambut, Paman Hae Jin berhasil menemui Jungkook dan menceritakan banyak hal sepeninggal dirinya sebelas tahun yang lalu. Pulau Manjae yang masih sama cantiknya namun telah mengalami banyak perubahan, transportasi yang sedikit lebih banyak dan mulai dikenal masyarakat luar.
..
"Aku tidak menyangka akan bertemu denganmu lagi, Kook."
Jungkook tersenyum, meletakkan teh hangat di meja kerjanya. "Tapi saya langsung mengenali Paman!"
"Hem, aku bersyukur kau masih mengenalku." Paman Hae Jin tersenyum senang.
"Bagaimana kabar Hon Ju?"
"Sangat baik, dia membantu usaha Ayahnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Them - A Short Stories
Fanfiction[Tamat] Ini adalah kumpulan kisah tentang mereka yang mencinta. - Them | Mereka -