18

1K 78 0
                                    

"Bayi, sorry ya kemarin gue maksa-maksa sama lo, soal yang kemarin.." ucap (namakamu)

Pagi ini (namakamu) lagi ada dirumah iqbaal, karna sekolah mereka diliburkan untuk sementara waktu karna ada suatu hal

Mereka lagi ada di ruang tamu, iqbaal lagi main hp, dan daritadi ia menghiraukan ucapan (namakamu), dia masih marah sama (namakamu)

Menghelai nafas lalu ia duduk mendekat ke samping iqbaal lalu ia memegang tangan pria itu "Bay, maafin gue dong, Gue gak mau didiemin kek gini sama lo," rengek (namakamu) dengan nada gemas

Lagi-lagi iqbaal diam tidak menjawab, ia semakin fokus terhadap hpnya

Tes!

Tiba-tiba saja airmata (namakamu) mengalir karna sikap iqbaal, lalu (namakamu) bersandar di samping iqbaal dan membiarkan airmatanya jatuh sembari memanyunkan bibirnya

Tersadar akan (namakamu) yang diam, lantas iqbaal menoleh ke gadis itu lalu menghelai nafas "Kok malah nangis sih?"

(Namakamu) melirik sinis tanpa menjawab pertanyaan iqbaal

Terkekeh lalu membenarkan posisinya menjadi menghadap ke (namakamu) "Kan gue yang harus nya marah sama lo,"

(Namakamu) diam sambil menepis airmatanya.

Mengusap airmata (namakamu) yang ada dipipinya dengan jempol tangannya "Gue minta maaf (nam), gue gak marah kok sama lo.."

Menoleh ke iqbaal "Boong banget," ucap (namakamu) dengan nada jutek

"Siapa yang boong sih? Gue serius (nam),"

Membenarkan posisi duduknya lalu ia mengusap airmatanya dan menatap iqbaal dengan intens "Awas ya kalo lo bikin gue kesel lagi,"

Menaikan sebelah alisnya "Ngancem nih ceritanya?"

"bukannya ngancem tau, tapi gue kan gak suka aja lo bikin gue kesel terus," alibi (namakamu)

"(Nam), gue masih khawatir sama lo, gue takut lo kenapa-napa kalo lo lagi sama si marcell itu, apalagi gayanya urak-urakan kek gitu?"

Mendesah "Ck! Baal, gaya seseorang itu gak bisa menjamin kalo dia gak baik buat gue, lagian lo kenapa sih over kek gini? Gue baru deket lho baal sama dia, belum jadian.."

"Ohh, jadi lo ngarep jadian sama dia gitu?"

Senyum semu "Bukan gitu ih! Gue tuh--"

"Udah deh lo gak bisa boong sama gue, Lo suka kan sama dia? Ngaku aja,"

Menghelai nafas lalu (namakamu) menyandarkan kepalanya di bahu iqbaal sambil menatap ke langit-langit "Siapa sih baal yang gak suka sama dia? Udah cakep,pinter,pekerja keras,trus dia tuh unik gitu, His very perfect!" Puji (namakamu)

"Sayangnya dia udah tua," cibir iqbaal diakhir kekehan

Melotot lalu mencubit perut iqbaal pelan "Gak setua yang lo pikir!" Pekik (namakamu) menatap iqbaal sinis

"Lo sama dia gak cocok (nam), nih ya asal lo tau, Lo kalo jalan sama dia tuh, kek Anak sama bapa tau,"

"Bodoamat! Yang penting gue suka sama dia,"

"Yaudah sih, gak usah nyubit gue juga.."

"Bodo!"

Sudah 30menit (namakamu) berada di rumah iqbaal, hingga akhirnya ia harus pamit untuk menemui marcell karna pria itu mengajaknya jalan

"Bay, gue balik ya.." ucap (namakamu) sembari memakai tas slingbagnya setelah selesai ia menatap iqbaal yang menatapnya juga

𝐀𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭 𝐃𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang