Keknya harus ada bumbu-bumbu konflik ya kan gais? Biar gak panik! Ngehehe :)
Bel pulang sekolah barusaja berdering 15 menit yang lalu, Hari ini (namakamu) ada niat untuk menepati janjinya bertemu dengan marcell, pria itu mengajaknya jalan sore ini.
Mereka sedaritadi berargumen ditengah koridor, karna iqbaal terus menghalanginya dengan alasan ia ingin mengajak jalan gadis itu juga
Mencekal "(nam)! Ayo dong! Jalan sama gue aja, Masa lo tega sama gue sih?" Protes iqbaal
Melepas dengan kasar "Tapi gue udah keburu janji sama marcell baal, Lagian lo kenapa coba gak dari kemarin-kemarin ngajakin gue jalannya?"
"Emangnya harus ya gue ngajakin lo dari kemarin? Biasanya juga, gue ngajakin secara dadakan kek gini lo fine-fine aja," jawab iqbaal mendelik
Memutarkan bola matanya "Ya bukannya gitu bayi! Gue udah terlanjur janji sama marcell," geram (namakamu) sembari menghentakan kaki kanannya
"Lo sekarang berubah ya (nam)! Semenjak lo deket sama cowok itu, Lo jadi lupa sama gue," Ucap iqbaal dingin
Melebarkan matanya "Maksud lo marcell membawa pengaruh negatif gitu sama gue? Kok lo jadi gini sih baal? Secara gak langsung lo ngefitnah dia tau!" kesal (namakamu)
"Gue gak ngefitnah dia kok! Tapi gue ngomong sesuai sama apa yang gue liat," jawab iqbaal santai
Menatap sinis "Gue gak suka ya, Lo ngejelek-jelekin si marcell.." ucap (namakamu) emosi sambil menunjuk-nunjuk wajah iqbaal
Tersenyum miring "Oh! Jadi sekarang lo ngebelain dia gitu? Lo lupa sama sahabat lo sendiri! Gue gak nyangka sama lo (nam), Lo lebih ngebelain cowok yang baru kemarin lo kenal, daripada sahabat lama lo ini, Lo berubah!"
Nafas (namakamu) naik-turun menatap iqbaal emosi "Gue gak ngebelain dia iqbaal! Gue gak ngebelain dia," sahut (namakamu) meyakinkan
Tanpa disadari, ternyata banyak siswa mengerumuni mereka berdua, termasuk teman-teman sekelas (namakamu) dan iqbaal
"Guys! Udah dong jangan berantem kek gini? Malu diliatin banyak orang," ucap deandra menengahi mereka berdua
Melihat sekitar lalu beralih ke orang yang berada di hadapannya "Biarin semua orang tau, kalo ternyata orang yang lagi berdiri di depan gue ini, lebih ngebelain orang lain, daripada sahabatnya sendiri," ucap iqbaal tersenyum miring
(Namakamu) sedaritadi hanya menguatkan diri untuk tidak menangis, walaupun airmatanya sudah mengumpul dipelupuk matanya "Lo bilang gue yang berubah? Tapi nyatanya disini siapa yang berubah? Hah?! Siapa?! Lo apa gue?" Tanya (namakamu) emosi
Menunjuk-nunjuk wajahnya "Elo! Lo yang berubah!" Jawab iqbaal santai
Memukul pergelangan tangan kiri iqbaal "Baal! Lo apa-apaan sih? Udah dong!" Kesal deandra
"(Nam) baal, mendingan kalian kekelas aja deh! Selesein masalah kalian, jangan disini, gak enak.." suruh Hans
Menggeleng "Gak! Gue gak mau nyelesein masalah sama orang yang gak tau diri kek dia," ucap (namakamu) melirik sinis iqbaal lalu dia pergi sembari menambrakan bahunya dengan bahu iqbaal *ngertikan
Menoleh kebelakang lalu menatap punggung (namakamu) yang semakin menjauh "Lo yang gak tau diri! Bukan gue," teriak iqbaal
"Baal! Udah dong! Kasian (nam)," ucap reno kesal
"Lo gak akan pernah tau apa yang gue rasain ren, Lo gak akan pernah tau," ucap iqbaal lalu pergi
*
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭 𝐃𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)
Художественная прозаPEMERAN CEWEKNYA YEEN, KALO JIJIK GAUSAH BACA! GAUSAH KOMEN!! (𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀) (𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃) (𝐍𝐚𝐦𝐚𝐤𝐚𝐦𝐮) 𝐑𝐚𝐢𝐧𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐢𝐪𝐛𝐚𝐚𝐥 𝐑𝐲𝐚𝐧𝐬𝐲𝐚𝐡 '𝐒𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚? 𝐌𝐞𝐧𝐮𝐫𝐮𝐭...