Iqbaal lantas memegang kedua pundak gadis itu sambil tersenyum manis
"Gue gak pa-pa,"
Mengerucutkan bibirnya "Lo bohong!" Protes (namakamu)
Melepas pegangan "Gue udah bilang, gue gak pa-pa,"
Bersedekap kedua tangan "Alesan lo gak spesifisik bal,"
Menghelai nafas "Yaudah lo jangan khawatir," ucap iqbaal santai
Menatap iqbaal dengan tatapan tidak percaya "apa lo bilang? Gue gak usah khawatir? Heh! Mana bisa sih gue gak khawatir sama sikap lo yang tiba-tiba aja dingin gitu sama gue? Gue tuh kefikiran sama lo! Gue bingung salah gue apa sama lo, dan dengan gampangnya lo bilang, gu gak usah khawatir? SHIT! Lo gila," protes (namakamu) mendelik
Terkekeh "Btw, congratulations ya lo udah jadian sama vino," ucap iqbaal sedikit nyelekit ketika melontarkan kata-kata itu, iqbaal sendiri tidak tau kenapa dia tidak suka tentang hubungan sahabatnya ini dengan vino, iqbaal fikir mungkin ini hanya kekhawatiran seorang sahabat kepada sahabatnya apalagi (namakammu) cewek, ia tidak ingin (namakamu) di sakiti oleh cowok lain
Seketika (namakamu) tersenyum malu lalu dia sedikit membenarkan rambutnya yang berantakan "iya thanks ya, oiya lo tau darimana btw?"
Iqbaal sedikit tersentak atas pertanyaan (namakamu) dia tidak tau apa yang harus di katakannya
Menatap aneh "bay? Kok lo diem? Hey.." ucap (namakamu) mengipas-ngipas tangannya dihadapan muka iqbaal
Tersadar "hah? Apa?"
"Lo kenapa? Kok tiba-tiba diem gitu sih? Lo kebanyakan micin ya?"
Terkekeh "apaan sih lo?"
"Ya lagian, lo aneh gitu sikapnya! Fix nih kebanyak micin," Cibir (namakamu)
"Maafin gue ya (nam), atas sikap gue yang dingin sama lo,"
Bugh!
Tiba-tiba saja (namakamu) memeluk iqbaal dengan erat
"Gue kangen sama iqbaal yang dulu, gue benci sama iqbaal yang bersikap dingin sama gue,"
Iqbaal bingung untuk membalas pelukan ini atau tidak, tiba-tiba saja jantungnya berdenyut begitu kencang
"Aduhhh! Mudah-mudahan (namakamu) gak denger kalo gue deg-degan gini, lagian kenapa coba gue degdegan! Kan gue udah sering dipeluk gini sama dia" batin iqbaal
Merenggangkan sedikit pelukan itu lalu mengadahkan kepalanya sedikit menatap iqbaal dengan tatapan sedih
"Kenapa gak bales pelukan gue sih?"
Iqbaal memegang pinggang (namakamu) dan sedikit menundukan kepalanya "Gue gak bisa bales pelukan lo, karna lo udah jadi milik orang lain..."
Melepas pelukan itu lalu mendecih "Ck! Lo kenapa sih jadi gini? Gue kan sahabat lo, Mau gue udah punya pacar atau belompun, lo jangan merubah sikap lo sama gue bay,"
"Tapi, gue takut disangka ngerebut lo dari vino, trus dia salah faham sama gue, emangnya lo mau gue digituin?"
"Bay lo kenapa jadi berfikiran yang jauh gini sih? Lagian kan semua orang juga tau, kalo kita itu sahabatan udah lama, dan kak vino juga udah tau itu kok! Lo jangan ngemikirin itu lagi ya," ucap (namakamu) lembut
Mengangguk lalu tersenyum simpul "yaudah yuk balik," menggandeng tangan kanan (namakamu)
Menahan "Lo aja duluan, gue udah pesen ojek.."
Melepas gandengan "yaudah lo batalin aja,"
Menggeleng cepat "Gak ah! Kasian si masnya udah deket juga,"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭 𝐃𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)
General FictionPEMERAN CEWEKNYA YEEN, KALO JIJIK GAUSAH BACA! GAUSAH KOMEN!! (𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀) (𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃) (𝐍𝐚𝐦𝐚𝐤𝐚𝐦𝐮) 𝐑𝐚𝐢𝐧𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐢𝐪𝐛𝐚𝐚𝐥 𝐑𝐲𝐚𝐧𝐬𝐲𝐚𝐡 '𝐒𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚? 𝐌𝐞𝐧𝐮𝐫𝐮𝐭...