"Saya minta maaf dong sayang! Saya tidak sengaja untuk tidak mengabarkan kamu. Saya terlalu sibuk dengan pekerjaan saya. Saya minta maaf ya?" Bujuk marcell sembari menatap (namakamu) yang duduk disampingnya tetapi gadis itu mengacuhkannya
(Namakamu) dan marcell sedang berada di rumah (namakamu), mereka duduk di kursi halaman depan
(Namakamu) merogoh ponselnya yang ada disaku bajunya lalu ia memainkannya.
"Kok malah main hp sih? Saya lagi ngomong loh sama kamu." Sahut marcell
Lagi-lagi (namakamu) hanya menghiraukan marcell dan asik dengan ponselnya.
Marcell menghelai nafas pelan lalu ia bersandar di kursi yang ia duduki "serasa ngomong sama tembok." Sindir marcell
(Namakamu) melirik marcell sekilas "salah siapa gak ngabarin aku? Orang mah khawatir gak dikabarin kek gitu."
Marcell mengubah posisinya lagi menjadi menghadap (namakamu) "tapi kan saya sudah minta maaf sama kamu. Maafkan saya ya?"
(Namakamu) menghelai nafas berat lalu ia menyimpan ponselnya dimeja yang berada disebelahnya kemudian mengubah posisi duduknya menjadi menghadap ke marcell
Marcell yang melihat hal itu langsung tersenyum manis
"Gak usah sok imut! Kamu gak imut." Ketus (namakamu) sinis
Terkekeh "Tapi lucu kan?" Tanyanya
Menggeleng cepat "enggak! Ge-er banget kamu!" Ketus (namakamu)
"Yasudah, terserah kamu aja. Yang jelas kamu sudah memaafkan saya kan?" Tanya marcell dengan penuh keyakinan
Mengangguk pelan "tapi dikit. Aku masih kesel sama kamu."
Mengeryit lucu "kok gitu? Dosa loh kalau kamu masih marah sama saya!"
Mendecak "ck! Kan udah aku bilang, kalo aku masih kesel! Bukan marah! Gimana sih?" Ketus (namakamu)
"Iyaiya maaf! Kamu lagi pms ya?"
"Kepo!" Balas (namakamu) mendelik
Tling!
"Halo ada apa?"
(...)
"Oh baik! Saya segera kesana."
-pip!-
(Namakamu) menatap marcell dengan tatapan seolah bertanya
"Saya izin ke kantor boleh?" Tanya marcell pelan
Menghelai nafas berat "ngapain? Emang nanti atau besok aja gak bisa?"
Marcell menggeleng "ini ada client penting sayang."
"Yaudah sana. Jangan lupa istirahat sama makan." Ketus (namakamu) sambil menatap arah lain
Marcell tersenyum, walaupun kekasihnya itu sedang kesal kepadanya. Tetapi, dia masih care untuk mengingatkan hal kecil itu. Sungguh beruntung ia.
"Yaudah. Nanti saya kesini lagi ya? Saya pergi dulu." Ucap marcell beranjak pergi sebelumya ia mengecup puncak rambut (namakamu) gemas
(Namakamu) melihat mobil kekasihnya itu yang semakin menjauh keluar dari pekarangan rumahnya lalu ia mencebik kesal "baru juga pacaran sebulan udah sibuk sama kerjaan. Sabar (nam)." Gumam (namakamu) sambil mengusap-ngusap dadanya
*
Hari ini (namakamu) dkk lagi ada di perpustakaan,mereka sedang ada tugas dan harus mengerjakannya di perpus tentunya. Kecuali iqbaal karna ia beda kelompok"(Nam), kemarin lo nyiksa si iqbaal ye?" Tanya reno menoleh sekilas ke (namakamu) lalu beralih ke tugasnya
"Wahh gilaa! Afgan banget lo!" Lanjut dissya menyikut (namakamu)
Mengeryit bingung "nyiksa apaan sih maksud lo ren? Siapa juga yang nyiksa dia." Ketus (namakamu)
"Y-yaa, jangan salahin gue dong! Gue cuman denger informasi aja." Balas reno
"Nyiksa apaan sih? Gue jadi kepo kuadrat!" Tanya caca
"Itu kuping si iqbaal kemarin pas istirahat kedua merah! Trus kata dia, dia di siksa sama si (namakamu) di gudang." Jelas reno
"Hah?! Wah parah lo (nam)." Cibir gilang
"Ck! Apaan sih lo pada? Siapa sih hah! yang nyiksa dia? Gue cuman jewer kupingnya dia aja! Lagian, salah dia sendiri! Kenapa coba pake ngerokok? Gue kan gak suka!" Papar (namakamu) mendelik
"Ngerokok? Ya wajar lah (nam)! Dia kan cowok!" Balas caca
"Iya wajar lah! Yang penting lo harus ngingetin dia, supaya dia ngerokoknya gak terlalu banyak! Simple kan?" Lanjut reno
"Tapi gue gak suka! Gue gak suka ngeliat cowok ngerokok! Apalagi dia sahabat gue! Gue gak mau dia kenapa-napa! Gue takut dia sakit!" Ucap (namakamu) dengan khawatir
Teman-teman sekelompok (namakamu) hanya menghelai nafas pelan
"Iya juga sih! Bingung gue. Satu sisi niat lo baik, tapi sisi lain itu kan hak dia (nam)." Ucap gilang
"Trus-trus, dia masih tetep ngerokok?" Tanya dissya
Menggeleng "Gak tau deh! Tapi sih, kemarin dia bilang, dia gak akan ngerokok lagi. Tau deh kalo ditempat lain." Balas (namakamu)
"Udah! Lo percaya aja dah sama, dia kan takut sama lo!" Ucap reno
Mengeryit "takut?"
"Iya takut! Lo kan kalo lagi marah kek maung lagi pms!" Balas reno
Cletak!
(Namakamu) menjitak kepala reno dengan keras.
"Enak banget lo bacot! Gue sumpel pake kaos kaki baru nyaho lu!" Ketus (namakamu)
Reno mengelus-elus kepalanya yang dijitak oleh (namakamu) dengan ekspresi sinis "Selow njing!" Sewot reno
"Lo yang selo!" Timpa (namakamu)
Ketawa kecil "Maung!" Cibir gilang
(Namakamu) menatap gilang dengan tatapan horror "Gilang! Mao di jitak juga?"
Gilang memggeleng cepat "enggak-enggak! Gue udah terlalu sering sama emak gua!" Balas gilang
"Yaudah kerja lagi! Ntar bu yuyun marah, kita juga kan yang kena!" Ketus (namakamu) melanjutkan mengerjakan tugasnya begitupun dengan teman sekelompoknya
~~~
Gabut yang hakiki
Iqqinya disimpen dulu ye? Wkwk
![](https://img.wattpad.com/cover/168743931-288-k745813.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭 𝐃𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)
General FictionPEMERAN CEWEKNYA YEEN, KALO JIJIK GAUSAH BACA! GAUSAH KOMEN!! (𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀) (𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃) (𝐍𝐚𝐦𝐚𝐤𝐚𝐦𝐮) 𝐑𝐚𝐢𝐧𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐢𝐪𝐛𝐚𝐚𝐥 𝐑𝐲𝐚𝐧𝐬𝐲𝐚𝐡 '𝐒𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚? 𝐌𝐞𝐧𝐮𝐫𝐮𝐭...