47 'tantangan dari iqbaal'

751 66 1
                                    

(Namakamu) sudah sampai di kelasnya dengan wajah yang ditekuk. Ia masih kefikiran tentang pernyataan dari marcell. Hubungan mereka harus kandas di tengah jalan seperti ini karna hal yang menurut (namakamu) itu penting dan ia mengorbankan hubungannya dengan marcell

"(Nam) lo kenapa?" Tanya iqbaal yang barusaja datang dari kantin terlihat ketika ia menggenggam es teh yang di cup

(Namakamu) menoleh seraya menggeleng pelan "Gak pa-pa,"

Iqbaal mengeryit ada apa dengan sahabatnya ini? Kenapa wajahnya seperti sedang sedih? Lalu iqbaal duduk di samping (namakamu)

"Cerita sama gue," suruhnya

(Namakamu) menggeleng "gue sedih karna dean gak masuk aja baal." Alibi (namakamu)

Ya hari ini deandra tidak masuk sekolah beralasan izin untuk pergi bersama keluarga ke surabaya untuk beberapa hari

Iqbaal mendecak seraya melempar cup es tehnya ke tong sampah yang tak jauh darinya lalu ia beralih menatap (namakamu) kesal "Lo gak pro buat boongin gue (nam)! Sekarang lo cerita,"

Tiba-tiba saja (namakamu) mengubah posisinya menjadi menghadap iqbaal dan mengeluarkan airmatanya "Gue putus baal,"

Iqbaal tersentak kaget "p-putus? Sama si marcell?"

(Namakamu) mengangguk seraya menghapus airmatanya

"Kenapa bisa putus sih? Gara-gara apaan?"

Akhirnya (namakamu) menceritakan kronologis penyebab ia dan marcell putus pada iqbaal.

5 menit kemudian...

"Jadi gitu ceritanya baal," ucap (namakamu) lemah

Iqbaal menggeleng tak percaya. Ia sangat tak menyangkal kejadian seperti ini terjadi pada sahabatnya

"Menurut lo keputusan yang gue ambil bener kan?" Tanya (namakamu) dengan penuh meyakinkan

Iqbaal tersenyum simpul sembari mengangguk "iya. Keputusan lo bener. Lo harus rela, ikhlas ngorbanin hubungan lo sama marcell. Bukannya apa-apa, mereka itu sodaraan, jangan karna mereka berdua suka sama lo, sayang sama lo, mereka jadi musuhan. Lo gak mau kan itu terjadi?" Tanya iqbaal dan dibalas gelengan kecil dari (namakamu)

"Gue harap lo harus bisa cepetan moveon dari marcell. Karna gak bagus aja, lo berlarut-larut sedih hanya karna putus cinta," kekeh iqbaal

(Namakamu) ikut terkekeh kecil "iya. Lo bener,"

"Udah hapus tuh airmata lo, gak guna juga buat nangisin cowok!" Suruh iqbaal

(Namakamu) dengan cepat menghapus airmatanya yang tersisa "dah,"

"Pulang sekolah ke cafe dulu kuy! Rame-rame sama yang lain," ajak iqbaal semangat 45

(Namakamu) tersenyum tipis seraya menggeleng "enggak baal! Gue gak bisa,"

Iqbaal mengeryit "kenapa sih? Jangan bilang cuman karna lo putus sama marcell, lo jadi gak semangat buat idup!" Tebak iqbaal kesal

(Namakamu) menatap iqbaal malas seraya mengusap wajah iqbaal kasar "sotoy banget lu!"

"Trus apaan dong?" Tanya iqbaal mengerutkan kedua alisnya

(Namakamu) terkekeh tangan kanannnya terangkat untuk mengelus lembut kedua alis iqbaal yang mengerut "jangan kaya gini dong baal alisnya gue gak suka ah!"

Iqbaal tertegun kecil lalu ia menepis tangan (namakamu) yang mengelus kedua alisnya "kenapa lo gabisa?"

"Gue lagi kurang enak badan aja. Gue mau istirahat, gak pa-pa kan?"

Iqbaal menghelai nafas pelan "yaudah deh, gak pa-pa."

(Namakamu) tersenyum manis pada iqbaal "jangan manyun gitu dong! Tambah jelek tau," guyon (namakamu)

Iqbaal melirik sinis "gue ganteng yah bukannya jelek! Mata lu siwer ya (nam)!"

(Namakamu) menggeleng polos dan mendapatkan tatapan kesal dari iqbaal

"Hahaha! Jangan marah dong bayinya gue, gue lagi gak punya permen nih!"

Iqbaal mengerucutkan bibirnya "bodo!"

(Namakamu) tersenyum lucu "cuu bett sihh kamuhh! Jadi pengen nabok!" Kata (namakamu) mencubit pelan sekilas kedua pipi ibaay

"Gue malab jadi pengen milikin lu seutuhnya," ceplos iqbaal santai

(Namakamu) membeku namun sedetik kemudian ia menatap iqbaal datar "apaan sih ga jelas!"

"Nanti kalau gue udah punya cewek, lu jangan cemburu ya!" Ucap iqbaal lembut diikuti senyuman khasnya

(Namakamu) mengerdik jijik "idihh! Geer banget lu!" Cibir (namakamu) kesal

Iqbaal mendekatkan wajahnya pada wajah (namakamu) sedikit sehingga refleks (namakamu) memundurkan wajahnya juga "let's see!"

"Lo nantangin?"

Iqbaal mengangguk seraya tersenyum miring "eum-- gue gak nyuruh lo buat ngelakuin itu sih,"

"Yaudah!"

"Tapi kalo lo mau sih ya-- ayo!" Ucap iqbaal kalem

"Oke! Kita liat nanti," ucap (namakamu) percaya diri

"Tapi ada syaratnya!"

"Apa?"

"Kalau lo beneran cemburu sama gue, lo harus ngelakuin apa yang gue mau, dan kalo misalkan lo beneran gak cemburu, gue bakalan ngelakuin apapun yang lo mau," balas iqbaal

(Namakamu) terdiam.

"Gimana? Berani gak? Buktiin dong, kalau lo gak bakalan cemburu kalau nanti gue udah punya cewek! Secara kan sekarang, lo udah jomblo," ejek iqbaal

(Namakamu) menatap iqbaal kesal "oke! Gue berani,"

Iqbaal mengulurkan tangan kanannya pada (namakamu) "deal?"

(Namakamu) menerima uluran iqbaal erat "deal!"

Iqbaal menatap (namakamu) dengan tatapan cool "gue yakin lo gak bakalan mampu buat ngelakuin hal itu (nam)," batin iqbaal

"Aduhh! Bisa gak ya gue?" Batin (namakamu) menatap kearah sembarang

***

Apakah (namakamu) mampu?








𝐀𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭 𝐃𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang