tujuhpuluhtujuh 'Planning Kampus || Rumah Camer'

702 53 1
                                    

VOTE GAIS!

GRATIS KOK!

BURUU VOTE DULUU!!

VOTE

VOTE

VOTE

VOTE

VOTE

VOTE

VOTE



















Sepulang sekolah iqbaal berencana akan membawa (namakamu) kerumahnya, ini atas permintaan bunda dan ayahnya. Ketika mendengar kabar itu, awalnya (namakamu) menolak, menolak karna malu, tapi iqbaal meyakininya dan membuat (namakamu) menyetujuinya. Dan sekarang mereka sedang menuju ke rumah iqbaal menggunakan mobil pria itu, sebenarnya tak jauh dari rumah (namakamu)

Tadinya (namakamu) ingin meminta izin pada iqbaal untuk mengganti seragam sekolahnya dengan pakaian santai, namun iqbaal menolaknya, bersikukuh!

"yaudah sih, jangan tegang gitu. Bunda sama ayah gak bakalan gigit kali," desis iqbaal tanpa mengalihkan pandangannya

"bukannya gitu, gue kan udah lama gak mampir kerumah lo!" sengit (namakamu)

"ya siapa suruh lo gak lagi mampir kerumah coba? gue udah sering ya ngajakin lo, tapi apa jawaban lo? Lo malu lah, inilah itulah. hhh! banyak alesan."

(namakamu) melirik sinis pada iqbaal "pedes bener tu mulut!" gumam (namakamu) pelan

"kali-kali gue pedes sama lo, emangnya lo doang yang bisa pedes sama gue?" balas iqbaal diiringin kekehannya

(namakamu) hanya me'menye-menye mulutnya, bermaksud mencibir mungkin

Hening. Setelah perdebatan kecil itu, tak ada yang memulai percakapan lagi, mereka sama-sama diam. Hingga akhirnya, iqbaal memulai percakapan

"nanti pas kita udah lulus, kita masuk ke kampus yang sama ya?"

(namakamu) menggeleng pelan "gatau,"

iqbaal melirik sekilas dengan kening yang mengerut "kok gatau? emangnya, lo gamau satu kampus sama gue?" kedua tangannya memutar stir mobil

(namakamu) mendengus seraya memukul bahu kiri iqbaal kesal "ishh! bukannya gitu baay, gue masih bingung aja mau ngampus dimananya," ia menghentikan ucapannya, namun kemudian ia berucapan "eum-- emangnya, lo ngampus dimana?"

"gue maunya sih, di luar negri." balas iqbaal santai

(namakamu) membelalak kaget, "luar negri? yang bener aja dong baay!"

iqbaal terkekeh heran, "yang bener gimananya sih? emangnya, salah kalo gue mau kuliah disana?"

(namakamu) mengerucutkan bibirnya "ya bukannya gitu, kalo misalkan lo beneran mau kuliah disana, trus gimana sama--"

"hubungan kita? ck! (nam..) tadikan gue udah tanya, emangnya lo gak mau ngampus bareng gue? otomatis gue ngajakin lo juga, sayang!" geram iqbaal gemas

(namakamu) tercengir "oh gitu ya?"

iqbaal menarik tubuh (namakamu) agar bisa ia peluk, (namakamu) pun bersadar pada bahu sang kekasih "jadi gimana? lo mau kan? emangnya lo mau LDR'an sama gue, heum?"

"ck! ya enggak lah!"

"berarti lo mau dong?"

"Guenya sih mau, tapi gatau sama bunda papah! Gue takut mereka gak ngizinin,"

𝐀𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭 𝐃𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang