tujuhpuluhsatu 'Marcell. Si pria berhati Malaikat'

616 48 4
                                    

VOMMENT JANGAN LUPA YA LUPADA!! AWAS LOH LUPA!! LAGI BULAN PUASA INIHHH!!

*

Iqbaal berjalan dengan malasnya di pinggiran jalan yang sepi. Ia barusaja pulang sekolah beberapa menit yang lalu, sesekali pria itu mendengus kesal atas hubungannya dengan (namakamu) yang sudah berakhir

Namun dengusan itu terpotong karna, tiba-tiba saja ada suara klakson mobil dari arah belakangnya, hal itu membuatnya menoleh kebelakang lalu mengeryit bingung, kemudian iqbaal mengangkat kedua bahunya acuh lalu ia mengalihkan kembali pandangannya kedepan dan melanjutkan langkahnya

"Hey!"

Panggilan itu berhasil membuat iqbaal menghentikan langkahnya seraya menolehkan kembali kepalanya kebelakang

"Iqbaal!"

Iqbaal sedikit terkejut melihat siapa yang barusaja memanggilnya, ia terdiam ditempat itu ketika melihat orang yang baru saja memanggilnya berjalan mendekat kearahnya

"Marcell," batinnya

Ya. Itu marcell. Pri itu terkekeh kecil "apa kabar? Senang bisa bertemu dengan kamu."

GAIS JADI DISINI, GUE LUPA. KALO SEBENERNYA IQBAAL SAMA MARCELL ITU PERNAH KETEMUAN ATAU KAGAK! SO SORRY YA!! HAHHAA!

I

qbaal menatap malas "Gausah basa-basi, gue gak ada waktu! Maksud lo apa datengin gue?"

"Saya, hanya ingin--"

"Apa? Lo mau pamer sama gue... kalo lo udah balikan sama (namakamu)? Iya? Gak penting tau gak!" ucap iqbaal penuh penekanan

Marcell menaikkan sebelah alisnya "balikan? Siapa yang balikan? Saya sama dia, sama sekali gak balikan baal."

Mendengar itu lantas membuat iqbaal menatap marcell penuh tanda tanya, marcell yang mengertipun tersenyum pada iqbaal

"Ada yang perlu saya bicarakan sama kamu. Tapi tidak disini, apa kamu bisa?"

Iqbaal mengulumkan bibirnya sekilas, ia berpikir "ngomongin apaan? Gak bisa disini aja?"

Marcell mengalihkan padangannya kesekeliling yang sudah mulai ramai, lalu tatapan kembali pada iqbaal "disini terlalu ramai. Kita butuh tempat yang tenang dan santai. Gimana? Kamu mau kan?"

Iqbaal menatap marcell dengan tak percaya-- penuh curiga. Marcellpun terkekeh kecil "Tenang saja. Saya tidak akan macam-macam kok! Kalaupun saya melakukan hal yang tidak diinginkan, dan membuat nyawa kamu terancam... Kamu bisa telfon polisi dan hukum saya."

Iqbaal menghelai nafasnya berat lalu ia mengangguk "yaudah ayo!"

Marcell mengangguk ia berjalan duluan kearah mobilnya, diikuti iqbaal dibelakangnya

*

Tempat yang mereka kunjungi yaitu cafe. Hanya itu satusatunya tempat, agar tidak membuat iqbaal berburuk sangka. Kata marcell

Mereka duduk berhadapan, dan dihadapan mereka masing-masing sudah ada minuman yang menemani mereka ngobrol

"So, lo mau ngomongin apaan?" Tanya iqbaal dengan serius

"Jangan terlalu serius begitulah! Santai saja baal."

Iqbaal mendecak "udah gue bilang, gue gak ada waktu. Kalo lo cuman mau ngomongin hal yang gak penting, lebih baik gue cabut!" omel iqbaal, ia berdiri dari duduknya dan segera melangkahkan kedua kakinya-- namun tertahan karna ucapan marcell

𝐀𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭 𝐃𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang