SembilanSatu 'MoodBooster'

471 47 0
                                    

(namakamu) barusaja datang ke sekolahannya, Ia diantarkan oleh Rayhan, "Are you okay darling?"

(namakamu) tersenyum tipis seraya mengangguk, "okay pah!"

Sebenarnya Rayhan tahu bahwa putrinya itu sedang tidak dalam keadaan baik-baik saja, terlebih sejak kejadian semalam

"yaudah, kalau gitu kamu turun gih!" suruh Rayhan diakhiri senyumannya

(namakamu) mengangguk, "yaudah pah, aku sekolah dulu ya. Papah hati-hati dijalan,"

"Iya sayang, pasti."

"Semangat ya pah. Semangat sama semuanya!" (namakamu) berusaha untuk tersenyum ceria

Rayhan terkekeh seraya mengangguk, "Pasti sayang, pasti! Kamu juga ya?"

"iya pah! yaudah, kalau gitu aku turun ya?"

"iya sayang!"

(Namakamu) barusaja membuka pintu mobil, namun baru saja menurunkan kaki kirinya, ia tertahan kemudian kembali menutup pintu mobil, membuat Rayhan kebingungan

"Kok ditutup lagi sayang?"

"eum-- pah!" ia terdiam sejenak, "Semalem kan, Bunda bilang sama aku, kalau aku gak boleh cerita sama siapa-siapa terlebih iqbaal sama yang lainnya tentang musibah yang  keluarga kita lagi hadapin, Nah--"

Rayhan mengangguk, "Boleh sayang! Kamu boleh cerita sama mereka, karna papah tau... Kalian itu udah deket banget," potong Rayhan

(namakamu) tersinggap, belum juga ia melanjutkan ucapannya, Rayhan sudah mengetahui maksud ucapannya, "Beneran pah?"

Rayhan mengangguk, "iya sayang,"








*








"Jadi Papah lo kena tipu sampai Triliunan (nam)?"

(namakamu) tersenyum tipis seraya mengangguk, "iya de!"

Iqbaal yang ada disampingnya (namakamu) mengeratkan pelukannya, "yang sabar ya sayang,"

"Gila! Gila! Itu duit apa daun anjir?!" pekik Hans

Deandra yang ada disamping Hans langsung memukul pergelangan tangan pacarnya, "Berisik bangke!"

Hans tercengir, "Sorry sister!"

Deandra melirik sinis pada Hans lalu ia beralih pada (namakamu) lagi, "By the way, Kalo kita boleh tau-- Papah lo kena tipu berapa (nam)?"

(Namakamu) terdiam sejenak, ia mengulum bibirnya sesaat, "Sekitar 15 Triliun de,"

Iqbaal, Hans, Deandra Dan Reno menganga hebat. Terlebih iqbaal, ia ikut merasakan kesedihan keluarga dari kekasihnya ini

"Sayang," panggil iqbaal melepaskan pelukan itu, ia menatap (namakamu) yang menatapnya juga

"kenapa baal?"

Iqbaal tersenyum nanar, "trus-- perusahaan om Rayhan gimana? setelah kena tipu itu?"

(namakamu) menghela nafasnya, ia mengangkat kedua bahunya, "Aku gak tau baal, Tapi yang jelas papah bakalan berusaha untuk bangkit lagi, buat bayar semua gaji karyawan!"

Iqbaal menggenggam kedua tangan gadisnya itu, "Sayang, Apa yang harus aku lakuin supaya bisa bantu kamu?"

"kita baal! Bukan lo doang ya!" desis Reno

Iqbaal melirik pada Reno sekilas, "Y-ya, i mean kita."

(namakamu) tersenyum tipis, "thanks ya guys, Sebelumnya, gue sangat berterima kasih karna kalian ada niatan buat bantu gue, but.." ia menggeleng kecil, "Kalian gak perlu ngelakuin apa-apa kok! Kalian cukup doain keluarga gue supaya sabar dan ikhlas aja, gue udah seneng."

"Gue turut perihatin ya (nam)," ucap Hans

(namakamu) mengulurkan tangan kanannya untuk menepuk pundak Hans, "Makasih hans!"

"Gue tau lo lagi rapuh (nam), Jangan sok ceria deh lo!" desis Deandra, ia bukannya iri akan (namakamu), namun ia sangat tidak suka jika sahabatnya ini berusaha untuk tampil ceria, kesan terpaksa, Kata Deandra

(namakamu) mengerucutkan bibirnya, "Ish dean gitu amat sih lu!"

"dih? Gue gak suka ya lo sok happy gitu, gue gak suka (nam)!"

"iya de iya,"

"Jangan maksain," lanjut Deandra

"iya zeyeng!"





*





bersambung....

𝐀𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭 𝐃𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang