enampuluhsatuhh

834 60 0
                                    

"Berantem lagi? Astaga!" Pekik deandra kesal

(Namakamu) yang melihat itupun hanya menghelai nafasnya pelan, setelah itu ia kembali menyeruput jus jeruk yang ia pesan tadi

"Gue heran deh sama kalian berdua, pasangan macem apaan sih? Dikit-dikit berantem, dikit-dikit romantis-romantisan. Gak cape apa?! Gue yang liatnya aja capek!" Celetuk reno sembari menyantap bakso yang tidak ia bumbui sama sekali,its means gak pake saos dkk

Tepat pukul 12.30 siang ini, (namakamu) dkk, lagi ada dikantin untuk mengisi perut yang kosong. Dan bersamaan dengan menyantap makanan, mereka a.k.a teman-teman iq(nam) dikagetkan dengan pernyataan dari (namakamu) dan juga iqbaal bahwasanya mereka sedang berantem. Hal itu sontak, membuat teman-teman mereka --iq(nam)-- terheran-heran

"Tau! mau sahabatan kek, mau pacaran kek, tetep aja ada masalah! Dan gue yakin, masalah yang lagi lo, dan lo adepin ini yang ampe buat kalian berantem gak jelas kek gini, cuman masalah sepele!" Lanjut hans sembari menunjuk kearah iqbaal dan (namakamu) menggunakan garpu yang ada digenggamannya

Kalian tau? Orang yang sedang dibicarakan ini --iq(nam)-- hanya menghiraukan ucapan ataupun cibiran dari teman-temannya ini. Mereka hanya fokus pada makanannya, sesekali mereka saling melirik sinis dengan space yang lumayan jauh. (Namakamu), deandra, reno dan dihadapan mereka ada hans dan iqbaal

Kalian pasti bingung? Kok lagi berantem, mau-maunya sih mereka makan ditempat yang sama? Karna, sebelum itu baik reno,dean, ataupun hans memaksa pada mereka untuk makan bareng in the same space, itu sebelum mereka tau masalah yang sedang dialami oleh (namakamu) dan iqbaal

"(Nam), baal. Cerita sama kita-- kalian berantem gara-gara apaan?" Tanya deandra melirik pada kedua sahabatnya ini secara bergantian

Baik (namakamu) maupun iqbaal, tidak ada yang mau membuka suara. Mereka hanya diam dan diam. Dan hal itu membuat deandra mendecak kesal

"(Nam), baal. Gue nanya woy!" Kesalnya lagi dengan refleks menyikut (namakamu)

"Sakit dean, ish!" Rengek (namakamu) dengan kesal

"Salah sendirilah, kenapa gak jawab pertanyaan dari gue! Malah diem-dieman lu!"

"Auah, gue males bahas kek ginian." Ucap (namakamu) kembali melanjutkan makanan yang ada dihadapannya

Melihat hal itu, ini kembali saatnya hans untuk menyikut iqbaal, dan mendapat tatapan sinis dari sang empu "kenapa kalian berantem? Siapa tau kita bisa bantu," jelas hans

"Kalian gak mungkin bisa bantu, orang ini masalah sepele kok!" Ucap iqbaal malas sembari melirik sinis pada kekasihnya itu yang tidak sedang menatapnya

Refleks reno menggebrak meja lumayan keras kemudian ia menatap satu persatu teman-temannya itu

"Apaan sih lu ren? Ngagetin aja!" Kesal deandra

"Tuh kan! Gue bilang juga apa? Ini tuh masalah sepel--," ucap reno terpotong oleh (namakamu)

"Heh! Masalah sepele darimana? Enak banget lu pada bacot!" bentak (namakamu) menatap iqbaal dan juga reno secara bergantian

"Ya emang itu kenyataannya," desis iqbaal dengan pelan tanpa menatap (namakamu)

"Ish! Kenyataannya darimana? Dasar cowok gak peka! Kesel gue!" Omel (namakamu) dengan sinis

"Suuthh! Udah, udah! Mending, salah satu dari kalian, yang ngejelasin. Supaya, kita bisa tau apa masalahnya! Jangan ambil kesimpulan kalo ni masalah sepele atau gak sepele dong," pinta deandra dengan tenang

"Tuh si cempreng aja noh!" Unjuk iqbaal dengan dagunya

"APA LO BILANG?!" Pekik (namakamu) seperti ingin berdiri namun dengan cepat ditahan oleh deandra

𝐀𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭 𝐃𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang