Malam minggu ini iqbaal berniat mengajak (namakamu) ke taman, yah tidak untuk apa-apa sih! ia hanya ingin berduaan dengan gadisnya itu di malam yang cerah ini, menurutnya.
"tumben banget lu bawa mobil,"
iqbaal menoleh seraya tersenyum kecil "iya, pengen aja. kenapa emang? gasuka?"
"Dih? Baperan amat sih masnya? gue suka kok, elah!" kekeh (namakamu) seraya mengelus pipi kiri iqbaal sekilas
"Lagi dong," pinta iqbaal menengokkan kepala sekilas pada (namakamu)
(namakamu) melirik sinis lalu ia menatap ke arah luar "enak aja lu,"
iqbaal terkekeh kecil lalu tangan kirinya meraih tangan kanan (namakamu) dan menggenggamnya erat "Aneh gak sih kalo gue romantis sama lo?"
(namakamu) mengangkat kedua bahunya seraya menaikkan sebelah alisnya "kenapa emang?"
"ya gapapa, kalo gak aneh. Gue cuman mau bilang.." ia menoleh seraya tersenyum pada (namakamu) kebetulan mobilnya berhenti karna mereka sudah sampai ditempat tujuan "gue sayang dan cinta sama lo."
(namakamu) yang mendengarnyapun seketika merona atas ucapan iqbaal tadi, pasti kedua pipi sudah memerah seperti tomat ini, pikirnya
Iqbaal mengubah posisi duduknya menjadi menghadap gadisnya itu seraya menggenggam erat kedua tangan gadis itu, (namakamu)pun melakukan hal serupa "Please, jangan tinggalin gue. Gue tau, gue-- gue masih banyak kekurangan, tapi gue akan berusaha untuk ngebahagiain lo."
(namakamu) tersenyum haru seraya menggeleng kecil "Gue gak bisa janji baay. Gue gak mau ngingkarin janji gue sama lo. karna gue yakin, kalau gue janji sama lo, dan someday gue melakukan h-hal yang-- yang membuat lo terluka, itu bisa bikin gue terluka juga baay, so..." (namakamu) menggantungkan ucapannya "i didn't one hundred persen to promise to you, sorry!"
Iqbaal hanya mengangguk lemah sembari tersenyum manis menandakan bahwa ia 'baik-baik saja' ia paham apa yang diucapkan (namakamu) "tapi gue yakin, kalo rasa sayang lo buat gue saat ini dan seterusnya bakalan selalu ada. yakan?"
(namakamu) terkekeh kecil "eum-- yaiyalah! pasti itu mah!"
iqbaal tersenyum seraya melepaskan genggaman itu, ia mengulurkan tangan kirinya untuk mencabut kunci mobil yang masih bertengger, setelah mencabutnya ia meletakkannya di dashboard dan tatapannya beralih pada (namakamu) "yuk kita ketaman,"
(namakamu) mengangguk "ayo!"
Mereka berdua berjalan beriringan sembari bergandengan tangan menuju bangku taman yang kosong, ngomong-ngomong taman, taman kali ini yang biasa mereka kunjungi lumayan ramai dengan orang-orang sekitaran dan bahkan ada penjual yang menjual berbagai makanan ataupun aksesoris, akhirnya mereka duduk dengan suasana taman yang ramai, kebanyakkan disini ada anak-anak kecil
"rame ya?" ucap (namakamu) sembari menatap kearah sekitar
iqbaal mengangguk "iya, tumben banget gak sih?"
"banget malah!"
"ehh, yang."
(namakamu) mendengus kesal ketika iqbaal memanggilnya seperti itu "kenapa sih?" tanya iqbaal
"Sshh! lo jangan manggil gue yang-yangan dong! gue aneh dengernya,"
iqbaal terkekeh heran seraya mengubah posisi duduknya menghadap pada kekasihnya agar terlihat lebih nyaman "hah? aneh? prasaan kemarin-kemarin lo biasa aja deh,"
(namakamu) memutarkan bola matanya malas "biasa aja darimana? asal lo tau ya, gue tuh berusaha untuk biasa-biasa aja didepan lo, padahal mah,"
iqbaal menaikkan sebelah alisnya seraya tersenyum jail "padahalmah, deg-degan ya kan?"

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭 𝐃𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)
General FictionPEMERAN CEWEKNYA YEEN, KALO JIJIK GAUSAH BACA! GAUSAH KOMEN!! (𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀) (𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃) (𝐍𝐚𝐦𝐚𝐤𝐚𝐦𝐮) 𝐑𝐚𝐢𝐧𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐢𝐪𝐛𝐚𝐚𝐥 𝐑𝐲𝐚𝐧𝐬𝐲𝐚𝐡 '𝐒𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚? 𝐌𝐞𝐧𝐮𝐫𝐮𝐭...