43

764 57 1
                                    

"Apa?! Iqbaal nembak lo?" Pekik deandra sembari memegang kedua pipinya

Pagi seperti ini deandra sudah heboh dengan berita yang diberitahu oleh sahabatnya, (Namakamu). Mereka sedang berjalan santai masuk ke kelas

(Namakamu) memutarkan bola matanya malas "ck! Siapa yang bilang nembak sih? Dia cuman jujur aja sama gue,"

"ya sama aja dong (nam)! Dia sama aja nembak lo secara gak langsung," tolak deandra

"Iya de iya,"

"Trus-trus, lo gimana?"

(Namakamu) mengeryit "maksud lo?"

"Shh! Maksud gue itu, reaksi lo gimana (namakamu)!?" Geram deandra

(Namakamu) terkekeh kecil "gue sih y-ya, kaget mah pasti. Tapi gue ngerti kok sama prasaan dia," balas (namakamu) santai

"Udah gue duga kan. Dia itu suka sama lo."

"Apaan sih? Duga-duga!" Cibir (namakamu)

"Iqbaal tuh terlalu gengsi buat jujur sama lo. Terlalu lama buat mendem prasaannya buat lo. Sekalinya dia udah cemburu banget, baru deh dia jujur. Harusnya tuh dia jujur pas lo belum lagi sama siapa-siapa, i mean-- pas lo belum pacaran sama si kakak ganteng. His so lated!" Ungkap deandra

(Namakamu) terdiam. Memikirkan ucapan deandra tadi. Ada benarnya juga ya? Iqbaal telat untuk menyatakan prasaannya

"(Nam).."

(Namakamu) masih terdiam melamun

Deandra mengeryit "(nam)!"

(Namakamu) refleks menoleh "apa?"

"Tapi... kalo gue boleh tau, prasaan lo yang seb--"

"Gue gak ada prasaan apa-apa sama iqbaal," kata (namakamu) cepat

"Bukan gak ada (nam), tapi belum. Gue yakin, suatu saat nanti lo juga akan ngebales prasaan iqbaal,"

(Namakamu) menaikkan sebelah alisnya sembari menatap deandra "lo ngeyakinin itu?"

Deandra mengangguk "iya dong! Gue yakinin itu, karna ada buktinya. Dulu iqbaal bilang sama gue, kalo dia sama sekali gak suka sama lo, tapi sekarang nyatanya apa? Dia kena karma juga kan sama ucapan dia sendiri. Semua akan berbalik (nam)," balas deandra lembut

(Namakamu) menghelai nafas pelan "Shit! Lo terlalu percaya sama feeling lo itu,"

"Gue bukannya percaya (nam)," timpa deandra meyakini

"Yaudah-yaudah! Jangan dibahas ah! Yang ada ntar kita debat lagi,"

Deandra menghelai nafas "iya deh serah lu,"

*

"(Namakamu) ngantin kuy?"

(Namakamu) mengadah "lo duluan aja baal. Gue masih banyak yang harus di kerjain,"

Iqbaal mengeryit lalu mendekat ke telinga (namakamu) "Lo gak ada niat buat ngejauhin gue kan?" Bisik iqbaal

(Namakamu) menjauh lalu tersenyum simpul "lebay lo! Siapa juga yang mau ngejauhin lo?"

Iqbaal tersenyum manis "yaudah. Gue ke kantin dulu, kalo udah nyusul ya!"

(Namakamu) mengangguk paham sembari menunjukan kedua jempolnya "oke,"

Iqbaal lantas beranjak pergi ke kantin

*

Dikantin iqbaal telah memesan mie goreng indomienya tak lupa dengan es teh manisnya. Sekarang ia sedang menyantapnya sendirian di bangku kantin

"Oy! Asik sendiri aje lu,"

Iqbaal menoleh lalu tersenyum manis diringi mengunyah "laper bro,"

Lelaki itu hanya tersenyum sembari mengangkat tangan kanannya "mba sum! Kifar pesen mie kaya iqbaal ya, sama teh esnya juga?!"

"Ahh siyaap!" Balas mba sum

Kifar menoleh ke iqbaal yang sedang asik menyantap mie gorengnya "baal. (Namakamu) apa kabar?"

Iqbaal menoleh seraya menaikan sebelah kakinya ke bangku kantin yang panjang "she's good! Tumben nanyain dia? Kenapa?"

Kifar menggaruk tekuknya yangtak gatal "y-ya emang kenapa? Masalah?" tanya kifar balik

Iqbaal mengangguk yakin "iya dong! Karna gue mau ngejagain dia dari cowok yang gak bener,"

Kifar mengeryit "maksud lo gue cowok yang gak bener gitu?" Tuduh kifar

Iqbaal terkekeh "gue gak nuduh njir! Gue cuman ngasih tau alesan gue doang,"

Kifar mendecak "ck! Bisa aja lo pantat panci,"

Iqbaal tertawa kecil sembari menyeruput teh esnya

"Lo suka sama dia?" Tanya iqbaal

"Gue cuman mengagumin dia aja. Sekedar itu doang,"

Iqbaal mengangguk paham "oh.."

***
Jelas khan?

𝐀𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭 𝐃𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang