(Namakamu) dan iqbaal barusaja sampai disekolahnya, mereka datang bersama. Karna iqbaal ingin membantu (namakamu) yang masih kesakitan akibat jatuh kemarin.
"Sshh! Sakit baal." Eluh (namakamu) sembari meremas seragam iqbaal yang memapah (namakamu) jalan kearah kelas walaupun pelan dan masih tertatih-tatih
"Pulang aja yuk? Lo hari ini gak usah sekolah dulu." Ucap iqbaal melirik wajah (namakamu) dari samping sembari terus memegangin tangan gadis itu dengan erat
Menggeleng "Lo daritadi shh udah ngomong itu mulu, gak capek apa?" Ketus (namakamu)
Mendecak "kebalik oon, harusnya gue yang nanya kek gitu sama lo. Emangnya lo gak capek ada ngeringis terus?" Kesal iqbaal
"Stthh! Udah deh, jangan banyak bacot. Gue pusing tau," tukas (namakamu)
Setelah sampai dikelas, Semua yang sudah datang bergemuruh heboh tatkala melihat (namakamu) dan iqbaal yang datang bersamaan, apalagi ditambah iqbaal yang memapah mesra (namakamu), itu semakin menambah kehebohan dari teman sekelasnya.
"ACIE, BAIKAN DAH TUH!"
"PAGI-PAGI UDAH DIKASIH ADEGAN ROMANTIS BOR! MANTAVS DAH"
"SUMPEH YE ASU BANGET DAH LO PADA!"
"(NAMAKAMU) NGAPA PAKE DIPAPAH SEGALA COBA?"
(Namakamu) dan iqbaal menghiraukan celotehan dari temannya itu, lalu iqbaal perlahan mendudukan (namakamu) dibangkunya.
"Awas pelan-pelan (nam)," ucap iqbaal
"(Namakamu) kenapa baal?" Tanya deandra khawatir ia tidak terlalu heboh seperti teman lainnya yang terfokus pada adegan manis kedua sahabatnya itu
"Lo apain (namakamu) baal?" Lanjut billy cemas
Iqbaal menatap malas temannya itu lalu ia mendudukan dirinya di samping (namakamu) "Mau gue ambilin sesuatu gak?" Tanya iqbaal kepada (namakamu) dan ia menghiraukan pertanyaan dari temannya
(Namakamu) hanya menggeleng sambil mengusap pelan kedua lututnya yang dibalut oleh kapas dan juga plaster.
"Baal jawab elah! (Namakamu) kenapa ini?" Tanya deandra khawatir
"Santai kali de, gue capek ini." Balas iqbaal menatap malas deandra
"Gue gak pa-pa guys! Kemarin gue jatoh aja pas CFD-an." Jawab (namakamu) tersenyum
"Kok bisa jatoh gitu sih (nam)?" Tanya kirana
Mengangkat kedua bahu "Udah takdir kali," balas (namakamu) diakhiri kekehan
(Namakamu) tertawa kecil ketika melihat billy yang menatapnya dengan raut wajah khawatir.
"Gue gak pa-pa bil, kalem aja." Sahut (namakamu)
"Lo mending pulang aja deh (nam), gue khawatir sama lo," suruh billy
"Gue--"
"Noh liat! Si billy aja nyuruh lo pulang, udah 2 orang lho (nam), yang nyuruh lo pulang," kesal iqbaal
Mengerutu kesal "Gue gak pa-pa elah! Lagian, ini cuman sakit biasa aja kok! Lebay banget gue gak sekolah, cuman gegara luka dilutut doang."
"Mulai dah tuh head hardnya," cibir reno
"Udah tau gue keras kepala, kalian jangan maksain gue terus dong!" Ketus (namakamu)
Menghelai nafas "Yaudah, Lo pada kebangku kalian masing-masing deh! Sempit tau. Bikin rusuh." Usir deandra dengan mendorong temannya yang menghalanginya jalan ke arah (namakamu) *ngerti?
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭 𝐃𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)
General FictionPEMERAN CEWEKNYA YEEN, KALO JIJIK GAUSAH BACA! GAUSAH KOMEN!! (𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀) (𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃) (𝐍𝐚𝐦𝐚𝐤𝐚𝐦𝐮) 𝐑𝐚𝐢𝐧𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐢𝐪𝐛𝐚𝐚𝐥 𝐑𝐲𝐚𝐧𝐬𝐲𝐚𝐡 '𝐒𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚? 𝐌𝐞𝐧𝐮𝐫𝐮𝐭...