tujuhpuluhlima '(namakamu) ulangtahun last part'

594 56 2
                                    

KARNA GUE BAIK HATI DAN TIDAK SOMBONG. KARNA HARI INI LEBARAN, DAN GUE PENGEN NAMBAH PAHALA, KARNA GUE BISA BIKIN KALIAN SENENG? HAHHAHAHAHA

JADI GUE MEMUTUSKAN UNTUK MENPUBLISH 2 PART SEKALIGUS DALAM SEHARI.

Vomment ya!!!!!!


BTW, MINALAIDZIN YA GAIS.










Aneh deh gais gue sama sepasang kekasiiih ini hahha. kadang logue, kadnag akukamu? hadeuh😆

Sampai akhirnya, (namakamu) menemui iqbaal di gudang. Dengan perlahan (namakamu) melangkahkan kakinya dan duduk disamping pria itu yang tengah berdiam

iqbaal menoleh sekilas seraya terkekeh kecil lalu menatap lurus "kok tau aku disini?"

(namakamu) mengangkat kedua bahunya pelan "tempat terPW dan ternyaman..." ia menoleh pada iqbaal sehingga ia memandangi pria itu dari samping "y-ya ini, gudang."

"bukan ternyaman, emang gaada lagi tempat yang kek gini." balas iqbaal masih menatap lurus

(namakamu) terkekeh "intinya sih, gaada tempat lagi buat ngobrol tanpa orang ganggu, ya kan?"

iqbaal menoleh seraya mengangguk tak lupa diselingi senyumannya "iya.."

(namakamu) tersenyum kecil seraya mengalihkan pandangannya pada cincin yang sudah mengait pada jari manisnya "thanks ya baay, buat kadonya."

iqbaal mengangguk seraya tersenyum "suka?"

(namakamu) mengangguk cepat "iya. bangett!"

"makasih ya kamu udah suka,"

(namakamu) mengeryit "kok makasih? harusnya--"

"sstth! pokoknya, aku mau bilang makasih sama kamu. oke!"

(namakamu) terkekeh geli "o-oke,"

Hening. mereka sama-sama larut dalam tatapannya masing-masing. mereka masih ingin terus saling bertatap wajah, hingga akhirnya (namakamu) berucap

"baay,"

iqbaal mengangkat kedua alisnya "kenapa?"

"maafin aku ya? aku udah marah-marah sama kamu."

iqbaal mengangguk seraya membasahi bibirnya sekilas "iya. aku ngerti kok. yang penting sekarang.." ia mendekatkan tubuhnya pada (namakamu) dan memeluk gadis itu erat, sehingga membuat kepala gadis itu bersandar pada bahunya "kamu udah gak marah lagi sama aku." ia mengelus lembut rambut (namakamu)

(namakamu) tersenyum manis tanpa iqbaal ketahui "ibaay, ibaay!"

iqbaal mencium pelipis (namakamu) sekilas "Ohya, happy birthday my sweety girl. wish you all the best! i love you morethan anything, sorry if i always make you sad, make you angry."

(namakamu) melepaskan pelukan itu lalu menatap iqbaal dengan senyuman manisnya "makasih ya bayii,"

iqbaal membenarkan posisi duduknya menjadi menghadap pada (namakamu) lalu sedikit mendekatkan wajahnya pada wajah (namakamu), tangan kanannya terulur untuk menyentuh dagu gadis itu, sementara (namakamu) hanya terdiam terpaku atas perlakuan iqbaal

"ya?" tanya iqbaal sembari mengangguk kecil, menatap (namakamu) dengan tatapan memohon

(namakamu) tersenyum kecil seraya mengangguk, kedua matanya terpejam ketika iqbaal memiringkan kepalanya sembari memajukan kepalanya walau perlahan

Makin dekat...

Makin dekat...

SEMAKIN DEKAT...

Dan....





















tett!! tett!!

Suara bel masuk jam pertama berhasil menggagalkan aksi keduanya -- terlebih iqbaal. pria itu mendengus kecil, sementara (namakamu) tersenyum malu, kedua pipinya pasti merah!

"shhh! gagal lagi, lagi!"

(namakamu) terkekeh kecil seraya bangkit dari duduknya "yuk baay, udah masuk.." tangan kanannya terulur pada iqbaal yang masih terduduk dengan wajah kesal

Dengan malas iqbaal bangkit seraya menerima uluran itu dan menggenggamnya erat, mereka masih diam dengan kedua tangan yang mengait "ck! kesel tau gak sih?"

"yaudah sih, gitu doang."

"gitu doang lo bilang? i need it!"

(namakamu) tersenyum menggoda "dih? ibaay udah gede ya ternyata? udah mau yang kek begituan? hayoo.." ia menunjuk dengan jari telunjuk tangan kirinya "Lo udah pernah nonton film begituan ya?"

iqbaal mengeryit seraya menggeleng diselingi kekehannya "ya belum lah!"

"hah? belum? berarti mau dong?"

iqbaal tersenyum manis seraya mengangguk "iyalah!"

(namakamu) melepaskan genggaman itu lalu ia mencubit perut iqbaal pelan? pelan loh gais itu "ishhh! ibaay kok jadi gini sih? kotor banget ishh otak lo!" omel (namakamu)

iqbaal meringis kecil seraya tertawa "dih? lo juga dong!"

"kok gue?"

iqbaal memajukan wajahnya pada (namakamu) sehingga refleks membuat (namakamu) memundurkan wajahnya "tadi siapa heum? yang sok'sok-an malu-malu ngangguk?"

(namakamu) mengusap wajah iqbaal pelan seraya memundurkan sedikit tubuhnya, ia harus menyembunyikan "udah ah! bete." ia meninggalkan iqbaal yang terkekeh geli

"haduhh, punya pacar malu-malu gajah gitu lagi?" gumamnya seraya menyusuli (namakamu) yang meninggalkannya

***
GIMANA-GIMANA? VOMMENT YAAAA.

𝐀𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭 𝐃𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang