SEBELUMNYA, AUTHOR MAU NGUCAPIN MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN. WALAUPUN BELUM LEBARAN APALAGI PUASA GAKGAKGAK!
DONT FORGET TO VOMMENT GAIS!! KARNA ITU SANGAT DIPERLUKAN BAGI AUTHOR!
OKAYOKAYOKAY!
*
"GUE CAPEK BAAL! GUE CAPEK! GUE BENCI HARUS DIKEKANG INI ITU SAMA LO! GUE GAK MAU LO TERLALU NGURUSIN KEHIDUPAN GUE BAAL-- LO NGERTI GAK SIH HAH?!"
"(NAM)! GUE LAKUIN ITU SEMUA, KARNA GUE SAYANG SAMA LO. GUE GAK MAU LO SAMPE KEPINCUT SAMA COWOK-COWOK LAIN. GUE TAKUT (NAM), GUE TAKUT LO NINGGALIN GUE!" balas iqbaal dengan emosi juga
(Namakamu) menatap iqbaal dengan tatapan tajam "Justru... dengan adanya ketakutan lo yang terlalu lebay itu-- bisa aja membuat gue ninggalin lo iqbaal,"
Iqbaal menatap pada (namakamu) dengan tatapan tak percaya "apa maksud lo ngomong kaya gitu? Lo mau putus sama gue? Lo mau cabut dari gue? Iya!"
(Namakamu) menghelai nafasnya pelan lalu ia tersenyum miring pada iqbaal "Kalo itu yang terbaik buat kita-- sorry! Buat gue maksudnya. why not? Lagian.. buat apa gue nerusin hubungan kek gini? Yang jelas-jelas, bikin gue ngerasa terkekang sama sikap lo yang terlalu posesif itu! Lo gak pernah ngertiin gue sedikitpun."
Iqbaal menggeleng seraya terkekeh heran "shit! Elo kali yang gak pernah ngertiin gue. Cewek tuh emang gitu ya? Dijagain salah, ngerasa terkekang lah! Ngerasa diposesifin lah! Giliran di cuekin, ngambek! Mewek! Serba salah emang," cibir iqbaal sinis
"Tapi cara lo salah iqbaal, lo bisa ngebedain gak sih? Antara dijagain dan diposesifin? Kalo lo tau, pasti gue gak akan semarah dan sebenci ini sama lo. Jangan mentang-mentang lo pacar gue, lo bisa seenaknya buat-- ngelarang gue ini itu, bokap nyokap gue aja, gak sampe sebegitunya baal! Gue udah gede, udah dewasa-- gue tau batasan bersikap selayaknya sama pacar dan temen, gue juga bisa ngejaga hati ini buat lo, tapi karna sekarang lo berhasil bikin hati gue hancur-- mohon maaf, gue tarik omongan gue tadi. Gue udah gak bisa jagain hati gue buat lo lagi. Ini hati baal, bukan boneka. Yang dengan seenaknya lo mainin," ucap (namakamu) dengan penuh penekanan
Iqbaal menatap kedua mata gadisnya ini yang dulu sering ia puja. Memancarkan aura positif, dan yang pastinya iqbaal sukai. Namun sekarang? Kedua mata itu, memancarkan aura kemarahan, kebencian, dan sudah pasti ia tidak menyukai ini, Situasi ini juga.
"Terus mau lo apa?" Tanya iqbaal memasang tatapan lembutnya
"Putus."
Satu kata itu berhasil iqbaal dengar dengan jelas dan seksama. Bahkan, wanita yang ada dihadapannya ini ketika menyebutkan kata itu-- dengan cepat dan lantang. Seakan-akan, gadis ini sudah yakin dengan omongannya tadi
"Lo bohong kan?" Lirih iqbaal dengan pelan
(Namakamu) tersenyum sinis seraya menggeleng "enggak! Gue gak bohong. Gue udah benci sama lo. Gue gak mau pacaran sama cowok yang posesif kaya lo!" Ceplos (namakamu) lalu gadis itu pergi meninggalkan iqbaal yang terpaku akan omongannya
Iqbaal menatap kepergian (namakamu) yang semakin lama semakin jauh, kemudian tanpa sadar airmatanya menetes namun dengan cepat ia tepis dengan cepat
"GAK! GUE GAK MAU PUTUS SAMA LO (NAM)! GAK! ENGGAK!!!!!"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭 𝐃𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)
General FictionPEMERAN CEWEKNYA YEEN, KALO JIJIK GAUSAH BACA! GAUSAH KOMEN!! (𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀) (𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃) (𝐍𝐚𝐦𝐚𝐤𝐚𝐦𝐮) 𝐑𝐚𝐢𝐧𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐢𝐪𝐛𝐚𝐚𝐥 𝐑𝐲𝐚𝐧𝐬𝐲𝐚𝐡 '𝐒𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚? 𝐌𝐞𝐧𝐮𝐫𝐮𝐭...