enampuluhenam 'Too Scared!'

660 56 1
                                    

SEBELUMNYA, AUTHOR MAU NGUCAPIN MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN. WALAUPUN BELUM LEBARAN APALAGI PUASA GAKGAKGAK!

DONT FORGET TO VOMMENT GAIS!! KARNA ITU SANGAT DIPERLUKAN BAGI AUTHOR!

OKAYOKAYOKAY!

*

"GUE CAPEK BAAL! GUE CAPEK! GUE BENCI HARUS DIKEKANG INI ITU SAMA LO! GUE GAK MAU LO TERLALU NGURUSIN KEHIDUPAN GUE BAAL-- LO NGERTI GAK SIH HAH?!"

"(NAM)! GUE LAKUIN ITU SEMUA, KARNA GUE SAYANG SAMA LO. GUE GAK MAU LO SAMPE KEPINCUT SAMA COWOK-COWOK LAIN. GUE TAKUT (NAM), GUE TAKUT LO NINGGALIN GUE!" balas iqbaal dengan emosi juga

(Namakamu) menatap iqbaal dengan tatapan tajam "Justru... dengan adanya ketakutan lo yang terlalu lebay itu-- bisa aja membuat gue ninggalin lo iqbaal,"

Iqbaal menatap pada (namakamu) dengan tatapan tak percaya "apa maksud lo ngomong kaya gitu? Lo mau putus sama gue? Lo mau cabut dari gue? Iya!"

(Namakamu) menghelai nafasnya pelan lalu ia tersenyum miring pada iqbaal "Kalo itu yang terbaik buat kita-- sorry! Buat gue maksudnya. why not? Lagian.. buat apa gue nerusin hubungan kek gini? Yang jelas-jelas, bikin gue ngerasa terkekang sama sikap lo yang terlalu posesif itu! Lo gak pernah ngertiin gue sedikitpun."

Iqbaal menggeleng seraya terkekeh heran "shit! Elo kali yang gak pernah ngertiin gue. Cewek tuh emang gitu ya? Dijagain salah, ngerasa terkekang lah! Ngerasa diposesifin lah! Giliran di cuekin, ngambek! Mewek! Serba salah emang," cibir iqbaal sinis

"Tapi cara lo salah iqbaal, lo bisa ngebedain gak sih? Antara dijagain dan diposesifin? Kalo lo tau, pasti gue gak akan semarah dan sebenci ini sama lo. Jangan mentang-mentang lo pacar gue, lo bisa seenaknya buat-- ngelarang gue ini itu, bokap nyokap gue aja, gak sampe sebegitunya baal! Gue udah gede, udah dewasa-- gue tau batasan bersikap selayaknya sama pacar dan temen, gue juga bisa ngejaga hati ini buat lo, tapi karna sekarang lo berhasil bikin hati gue hancur-- mohon maaf, gue tarik omongan gue tadi. Gue udah gak bisa jagain hati gue buat lo lagi. Ini hati baal, bukan boneka. Yang dengan seenaknya lo mainin," ucap (namakamu) dengan penuh penekanan

Iqbaal menatap kedua mata gadisnya ini yang dulu sering ia puja. Memancarkan aura positif, dan yang pastinya iqbaal sukai. Namun sekarang? Kedua mata itu, memancarkan aura kemarahan, kebencian, dan sudah pasti ia tidak menyukai ini, Situasi ini juga.

"Terus mau lo apa?" Tanya iqbaal memasang tatapan lembutnya

"Putus."

Satu kata itu berhasil iqbaal dengar dengan jelas dan seksama. Bahkan, wanita yang ada dihadapannya ini ketika menyebutkan kata itu-- dengan cepat dan lantang. Seakan-akan, gadis ini sudah yakin dengan omongannya tadi

"Lo bohong kan?" Lirih iqbaal dengan pelan

(Namakamu) tersenyum sinis seraya menggeleng "enggak! Gue gak bohong. Gue udah benci sama lo. Gue gak mau pacaran sama cowok yang posesif kaya lo!" Ceplos (namakamu) lalu gadis itu pergi meninggalkan iqbaal yang terpaku akan omongannya

Iqbaal menatap kepergian (namakamu) yang semakin lama semakin jauh, kemudian tanpa sadar airmatanya menetes namun dengan cepat ia tepis dengan cepat

"GAK! GUE GAK MAU PUTUS SAMA LO (NAM)! GAK! ENGGAK!!!!!"

***

𝐀𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭 𝐃𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang