26

871 63 0
                                    

'(Nam), gak seharusnya kita jaga jarak kek gini'

'Iya, gue juga mikirnya ky gitu.'

'Apapun yang akan terjadi kedepannya, Kita harus tetep bareng ya.'

'Iya bay, gue minta maaf soal yang gue nanyain ke lo tentang cemburu itu.'

'Kalaupun diantara kita ada yang nyimpen perasaan, gue harap kita gak akan menjauh dari permasalahan itu. Tapi kita harus nyeleseinnya bareng-bareng'

'Gue juga.'

'Yaudah, besok berangkat bareng ya.'

'Oke baal, bye. Gue mau mandi sore dulu.'

'Oke deh. See you'

'Me too.'

Percakapan singkat lewat chat itu menjadi akhir dari cerita (namakamu) dan iqbaal yang selama ini mereka saling diam dan tak menyapa. Mudah-mudahan setelah ini, tidak ada masalah lagi yang menerpa diantara mereka berdua. Dan mungkin tidak akan ada masalah yang menerpan cerita cinta mereka yang mulai tumbuh perlahan.

20 menit setelah beres mandi, hp (namakamu) berdering tanda ada yang menelfon. (Namakamu) yang sedang menggosokan rambutnya dengan handuk segera mengambil hpnya yang berada di atas meja belajarnya

Senyuman (namakamu) mengembang ketika melihat siapa yang menelfon. Tak tunggu lama ia langsung mengangkat dengan ekspresi yang begitu senang

"Halo, cell ada apa ya?"

Sudah dipastikan itu adalah Marcell Zayn. Lelaki yang berhasil membuat akhir-akhir ini hati (namakamu) berdebar tak karuan.

"Halo, (nam) saya menganggu gak?"

"Enggak kok, ada apa sih?" Tanyanya sembari menyimpan handuk basahnya di tepi kasur dan ia mendudukan dirinya di samping handuknya itu

"Mumpung saya sedang free tidak disibukan oleh pekerjaan saya, S-saya berniat untuk mengajak kamu jalan, kamu mau enggak?"

Terkekeh "oh kirain aku apaan cell, eum... aku lagi males kemana-mana nih cell, gimana dong?"

"Oh baiklah! Next time aja."

"Eh tunggu-- gimana kalo kamu main aja kerumah aku? Kamu kan belum pernah mampir kesini."

"Gak pa-pa emang? Saya malu."

"Heum, ternyata seorang marcell zayn yang keliatannya sangar, bisa malu juga ya?"

Terdengar helaian nafas pendek "saya tidak suka dicibir seperti itu (nam)."

"Iya-iya maaf! Yaudah deh, itu sih terserah kamu aja. Mau kesini ya syukur, kalo enggak juga gak pa-pa."

"Yasudah saya akan mengunjungi rumah kamu. Wait me okay."

"Oke siap! I'll wait you cell. Bye,"

"Bye."

-pip!-

"Marcell mau otw kesini, gue harus pake baju yang mana coba?" Gumamnya sembari berjalan kearah lemari baju

~~~~

Akhirnya (namakamu) memilih baju dress jumpsuit selutut berwarna biru muda polos tak lupa ia menggeraikan rambut badainya.

Tak lama bel rumah (namakamu) bunyi, dan sudah dipastikan itu adalah marcell. (Namakamu) buru-buru keluar kamarnya untuk membuka pintu.

𝐀𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭 𝐃𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang