(Namakamu) sedang berada di toilet wanita sekolah. Ia sedang berdiri menatap pantulannya di cermin. Kebetulan, keadaan ditoilet kosong, jadi ia bisa leluasa untuk berlama-lama di toilet.
Jangan berfikir kalo toiletnya bau! Engga gais! Wangi kok, tenang aja
(Namakamu) menghelai nafasnya pelan seraya memegang kedua pipinya pelan "Lo kenapa sih (nam)? Kenapa lo jadi aneh gini? Are you okay?"
Ia menurunkan kedua tangannya kembali, "gue gak mungkin cemburu sama iqbaal. Gue cuman sayang sama dia hanya sebatas sahabat aja. Gak lebih! Gue gak mungkin suka sama dia."
Clek!
Pintu toilet terbuka, terdapat dua perempuan kakak kelas (namakamu), kemudian mereka menyapa "hai (nam),"
(Namakamu) menoleh seraya tersenyum manis. Tidak mungkin kan ia terlihat kusut didepan kakak kelasnya? "Eh-- hai kak,"
"Lagi ngapain lo disini? Sendiri kaya gini gak takut emang?" kekeh salah satu kakak kelas yang bernama Destri
(Namakamu) terkekeh kecil "aku lagi diem aja disini. Enak gitu."
Destri hanya mengangguk paham "yaudah. Ra tungguin gue ya. bentaran doang," ucap destri pada temannya lalu pergi masuk kedalam kamar mandi
Tiara hanya mengangguk lalu beralih menatap (namakamu) yang masih tersenyum "gue denger-denger, iqbaal udah punya cewek ya (nam)? Emang bener?" tanya tiara
(Namakamu) sedikit tersentak namun ia bisa menyembunyikannya dengan senyuman yang sedikit luntur "eumm-- katanya sih-- iya."
Tiara mengeryit "kok katanya? Bukannya lo sahabat deketnya iqbaal ya?"
(Namakamu) hanya terdiam sembari menatap ke kakinya
Destri keluar dari kamar mandi setelah itu ia berjalan mendekati (namakamu) dan tiara "ayo ra. (nam) kita duluan ya."
(Namakamu) mengangguk "iya kak."
Kedua kakak kelas itu pergi meninggalkan (namakamu) yang masih stay berdiri
(Namakamu) kembali menatap pantulan dirinya pada cermin "gue gak mempermasalahin kalo iqbaal punya pacar. Gue seneng kok, gue seneng kalo dia punya cewek yang sayang sama dia."
Setelah berlama diam di toilet, akhirnya (namakamu)pun kembali ke kelasnya. Namun saat baru beberapa langkah, ia melihat iqbaal berjalan kearahnya. Sepertinya pria itu akan ke toilet pria? Mungkin.
(Namakamu) memelankan langkahnya dengan ekspresi yang datar, setelah iqbaal dengannya. Tiba-tiba saja iqbaal berhenti tepat di depannya, dan hal itu membuat (namakamu) refleks berhenti juga, lalu ia menatap iqbaal dengan ekspresi bertanya
"Awas," ucap (namakamu) pelan dengan tatapan dingin
Iqbaal terkekeh kecil "lo darimana?"
(Namakamu) menghelai nafas pelan "gue abis dari kantin,"
Iqbaal mengeryit "kok kantin? Kan itu toilet?" tanya iqbaal sembari melirik ke toilet sekilas
(Namakamu) tersenyum tipis "tuan iqbaal yang terhormat! Kalo lo udah tau kenapa harus nanya? Aneh dasar!" cibir (namakamu) melirik sinis
"Gue kan basa basi (nam),"
(Namakamu) mendecak "ck! Basi!"
Iqbaal menatap (namakamu) sembari tersenyum manis. (Namakamu) yang ditatap seperti itupun, hanya menatap malas "ngapa lo ngeliatin gue kaya gitu?"
"Aish! Jutek banget sih neng,"
(Namakamu) menggeleng heran lalu ia melangkahkan kaki kanannya untuk berjalan ke pinggir kanan iqbaal, namun pria itu menghalanginya, dan begitupun sebaliknya
"Baal. Awas ih!" kesal (namakamu) menghentakkan kaki kanannya
Iqbaal menatap (namakamu) dengan tatapan mematikan, dan hal itu membuat pipi (namakamu) memanas
"Kok gue deg-degan sih?" batin (namakamu)
"Lo kenapa sih (nam)?" tanya iqbaal lembut
(Namakamu) mengeryit "maksud lo?"
Iqbaal mendecak kecil "Lo aneh, sikap lo sama gue jadi beda. Lo ngej--"
"Gue ngelakuin itu karna gue nyadar diri baal," ucap (namakamu) pelan namun penuh penekanan
"Nyadar diri?"
"Gue males bahas ginian," ucap (namakamu) pergi meninggalkan iqbaal
Iqbaal menoleh kebelakang menatap (namakamu) yang pergi "i feel you, my girl,"
*
(Namakamu) kembali kekelasnya dengan ekspresi wajah yang biasa-biasa saja. Ia tidak mau teman-temannya menanyakan apa yang sebenarnya telah terjadi 'tadi' di toilet
"darimana lo?" tanya deandra kedua matanya mengikuti gerak-gerik (namakamu) yang mendudukan dirinya di samping deandra
(Namakamu) menoleh "gue abis dari toilet. Kenapa? Kangen heum?" tanya (namakamu) menopang dagunya
Deandra mengerdik "jibang sangat!"
(Namakamu) terkekeh "udah banget pake sangat lagi,"
Deandra tercengir menampakkan jejeran giginya yang dibehel berwarna bwning "tadi si iqbaal nyariin lo tau,"
(Namakamu) hanya diam. Menghiraukan ucapan deandra
Deandra mengeryit "ish! Kok diem."
"Trus gue harus gimana? Harus lompat-lompat gitu?"
Deandra mengerucutkan bibirnya "engga gitu juga kali."
"De.."
"Heum?"
"Gue mau curhat," ucap (namakamu) mengangkat sebelah alisnya
"Curhat apaan?"
"Eumm-- tapi lo jangan heboh ya! Lo jangan ember," ucap (namakamu) menunjuk ke wajah deandra
Deandra terkekeh seraya mengangguk
"Iya-iya,""Gue akhir-akhir ini-- kenapa ya! Kaya aneh gitu. Lo ngerasain ga sih prubahan sikap gue?" tanya (namakamu)
Deandra terlihat seperti perpikir lalu ia mengangguk "iya sih-- gue ngerasain kaya gitu."
"Trus kenapa lo gak nanya sama gue."
"Eum-- gue takut ah! Nanti lo malah marah-marah lagi sama gue," ucap deandra
"Enggak lah de! Gue gak sejahat itu kali,"
Deandra hanya tersenyum tipis
***
Aneh banget!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭 𝐃𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)
General FictionPEMERAN CEWEKNYA YEEN, KALO JIJIK GAUSAH BACA! GAUSAH KOMEN!! (𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀) (𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃) (𝐍𝐚𝐦𝐚𝐤𝐚𝐦𝐮) 𝐑𝐚𝐢𝐧𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐢𝐪𝐛𝐚𝐚𝐥 𝐑𝐲𝐚𝐧𝐬𝐲𝐚𝐡 '𝐒𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚? 𝐌𝐞𝐧𝐮𝐫𝐮𝐭...