57

834 64 1
                                    

Ini scene antara (namakamu) dan iqbaal aja ya guys! Scene romantis sangat!!

Vomment!!!

Sore hari seperti ini, suasana hati (namakamu) ancur. Kenapa? Karna, sahabat-- kekasihnya, Iqbaal. Datang kerumahnya, tanpa memberitahunya terlebih dahulu. Apalagi sekarang, laki-laki itu memaksanya untuk ikut jalan-jalan mengitari jalanan ibukota menggunakan motor kesayangannya

Laki-laki itu masih stay duduk diatas motornya, walaupun kedua tangannya tidak menyangga di kedua stir. Ia masih tetap membujuk gadisnya itu, (namakamu) searitadi bersedekap kedua tangannya kesal, sesekali ia mendiami iqbaal

"Ck! Ayolah sayang," bujuk iqbaal dengan lembut

"Apa lo sayang-sayang?! Jijik tau gak!"

"Ish! Ketus amat!" Cibir iqbaal

"Heh?! Salah sendiri ya? Kenapa coba gak ngabarin dulu kalo lo mau kesini?  Udah tau gue lagi males kemana-mana!" Omel (namakamu) mendelik

Bukannya, takut atau ngambek balik. Iqbaal malah terkekeh melihat (namakamu) yang mengomelinya seperti itu

(Namakamu) menatap iqbaal aneh "kok malah ketawa? Gila lo ya?!"

"You know what? Lo cantik kalo lagi marah kaya gini, gue suka."

"Ohh-- jadi, kalo gue lagi gak marah-marah, gue gak cantik, iya?" Tanya (namakamu) membuat iqbaal mendadak khawatir

"Eh-- b-bukannya gitu. Lo jangan salah sangka dulu dong!"

(Namakamu) menghentakkan sebelah kakinya kesal "Ngeselin banget ish!"

"Lo kenapa sih? Kenapa jadi marah-marah kaya gini coba? Kemaren-kemaren kan, lo biasa aja sama gue,"

(Namakamu) hanya diam. Ia menatap arah lain

Iqbaal tersenyum "Lagi ada tamu ya?"

"Kepo!" Timpa (namakamu) pada wajah iqbaal

Iqbaal menepuk-nepuk jok belakang dengan tangan kanannya "yuk! Ikut sama gue, gue tau lu butuh merefresh otak!"

"Gak mau ah males,"

"Dih? Daripada lo marah-marah kaya gini terus? Gak capek apa?" Tanya iqbaal

(Namakamu) berfikir sejenak. Bener juga sih, pikirnya

"Yuk, mau yah?"

(Namakamu) sudah tidak bersedekap tangan lagi, ia menatap iqbaal dengan tatapan ketus "yaudah, ayo! Tapi jangan jauh-jauh ya?"

Iqbaal mengangguk seraya tersenyum, ia memajukan duduknya agar kekasihnya itu dapat kebagian tempat duduk

(Namakamu) duduk di belakang iqbaal, namun ia masih dengan raut wajah kesal. Iqbaal yang melihat lewat spion pun mendecak kecil

"Udah dong, jangan cemberut gitu mukanya? Nanti jelek loh,"

(Namakamu) memukul punggung iqbaal pelan "ish! Udah buru jalan, keburu gue berubah pikiran," ucap (namakamu) ketus

Iqbaal tersenyum, namun ia belum juga menyalakan motornya

"Pake helm dulu," suruhnya

"Gausah ish! Sekitaran komplek aja baal," balas (namakamu) malas

"Yaudah, pegang pinggang gue dong, nanti jatoh loh!"

Dan untuk kesekian kalinya (namakamu) memukul punggung iqbaal lagi

"Punya pacar ketus amat sih ," cicit iqbaal

"Salah lo sendirilah, kenapa coba bikin kesel gue terus?" Balas (namakamu) mendengar perkataan iqbaal

𝐀𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭 𝐃𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang