35

760 57 1
                                    

Jam istirahat kedua sudah berdering 15 menit yang lalu, dan sekarang semua anak-anak sudah memenuhi kantin sekolah. Tak terkecuali (namakamu) dan teman sekelasnya. Tapi, hanya satu yang tidak ada iqbaal. Pria itu tidak mengumpul bersama teman sekelasnya atau sekedar mengisi perutnya.

"Si iqbaal mana guys?" Tanya reno kepada teman-temannya sembari melahap bakso tanpa kuahnya itu

Deandra menggeleng sembari mengunyah chikinya

"Mungkin lagi di gudang kali. Dia kan akhir-akhir ini suka ngaso disana." Ucap billy yang sedang menyeruput teh esnya

NGASO=NYANTAI/NGADEM

"Lo panggil gih (nam). Kasian dia belum makan tuh keknya." Suruh hans

(Namakamu) yang sedang asyik dengan mie gorengnya lalu ia menoleh ke hans dengan ekspresi sinis "apaan sih? Ganggu orang makan aja." Ketus (namakamu)

Terkekeh "Lo susul si iqbaal. Kasian sahabat lo itu belum makan apa-apa, dari tadi istirahat pertama." Jelas hans

Mendengar hal itu (namakamu) lantas terkejut "S-serius lo? Yaudah deh, gue susul dia aja." Ucap (namakamu) khawatir lalu ia bergegas pergi

Deandra dkk tertawa pelan sambil menggeleng-geleng

"Haduuh! rumit banget sih kisah cinta mereka." Gumam reno

*

(Namakamu) sudah berada di depan gudang sekolah yang katanya iqbaal sering berdiam diri disana. Lalu ia berjalan perlahan untuk masuk untuk mencari keberadaan lelaki itu.

"BAAY! LO DIMANA? BAAL!" Teriak (namakamu) yang sedang melewati lantai kotor.

"Ck! Kemana sih tu cowok? Suka banget ngadem disini, padahal tempatnya kotor banget gini lagi." Gumamnya sembari melihat-lihat sekeliling gudang yang sudah banyak sarang laba-laba dan juga barang-barang sekolah yang sudah tak terpakai

Tak lama (namakamu) mendengar seseorang yang sedang bersenandung ria.

"Kasih maaf bila aku jatuh cinta...

Maaf bila saja ku suka...

Saat kau ada yang punya... oh oh

Haruskah ku pendam rasa ini saja...

Haruskah ku teruska saja...

Hingga.... kau meninggalkannya...

Dan kita bersama..."

(Namakamu) mengeryit "itu kek suara si iqbaal? Coba deh gue samperin." Gumamnya lalu ia mengikuti kearah sumber suara

Lagi-lagi (namakamu) mendengar senandung dari suara yang sama

"Jangan... kamu pilih dia...

Pilihlah aku...

Yang mampu mencintamu...

Lebih dari dia...

Bukan...

Ku ingin merebutmu dari sahabatku...

𝐀𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭 𝐃𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang