enampuluh 'hampir putus?'

912 64 0
                                    

Malam minggu yang dingin ini, iqbaal berniat untuk mengajak jalan (namakamu)-- lebih tepatnya makan malam ke cafe yang sudah sering mereka kunjungi. Dan sekarang, ia tengah berbincang santai dengan papah (namakamu) sembari menunggu gadis itu selesai berias

Dimejapun sudah tersedia kue kering dan dua cangkir teh hangat yang dibuatkan asisten rumah tangga. Bunda (namakamu) pergi ke bandung karna ada urusan yang harus ia kerjakan

"Ohya, baal kalo boleh om tau-- kalian kapan resmi pacaran?" Tanya papah dengan santai sembari menyeruput secangkir teh hangatnya

Senyuman merona ditambah malu pun menerpa iqbaal. Ia bingung harus menjawab apa

Papah tersenyum bingung ia tau iqbaal tersipu malu "kok senyum-senyum sendiri sih? Om nanya loh ini,"

Iqbaal menggaruk tekuknya yang tak gatal "eum-- kapan ya om? Aku lupa" balas iqbaal "tapi sih, yang jelas-- iqbaal, bakalan selalu sayang dan ngejagain (namakamu) dengan sebaik-baiknya," lanjutnya

Papah (namakamu) menatap iqbaal dengan serius namun debarengi senyumannya "om pegang janji kamu,"

Bukannya takut atau ciut, iqbaal malah terpacu akan omongan dari CALON MERTUANYA itu, ia mengangguk yakin "iya om. Insyaallah,"

"Om gak nyangka, ternyata sekarang kamu udah dewasa ya? Dulu-- kalo kita boleh sedikit flashback, om ngeliat kamu tuh-- kaya masih kecil aja gitu, ya kaya om ke (namakamu). Tapi, nyatanya-- sekarang kalian sudah sangat amat dewasa," ucap papah dengan bangga

Iqbaal mengangguk seraya tersenyum

Tak lama kemudian, (namakamu) datang dengan outfit ala anak muda, namun perlu kalian tau-- parfume yang ia pakai mampu membuat papah kebingungan

"Kamu pake parfume banyak banget sih kak? Biar iqbaal terpesona ya?" Goda papah

(Namakamu) terkekeh geli "dih? Papah apaan sih? Ngaco banget!" tatapannya terarah pada iqbaal "yuk baay,"

Iqbaal mengangguk dan iapun bangkit dari duduknya "eum-- om iqbaal izin culik (namakamu) dulu ya?"

(Namakamu) mencubit perut iqbaal pelan "culik segala!"

Iqbaal terkekeh mendapat cubitan gemas dari pacarnya ini

"Yaudah gih, hati-hati ya. Batas waktu jam 10 kalian harus udah pulang dengan selamat!" Ucap papah dengan tegas

"Yaudah pah, kita pergi ya-- assalamualaikum," ucap (namakamu) mewakili iqbaal

"Walaikumsalam," balas papah

*

Diperjalanan mereka hanya terdiam. Psstt--- (namakamu) memainkan ponselnya, sementara iqbaal-- pria itu lebih terfokus pada jalanan yang sedikit macet, mungkin ini efek malam minggu, mungkin

"Baay, ini lucu banget ya? Gue suka." ucap (namakamu) seraya menunjukkan ponsel yang terarah pada foto hoodie di instagramnya

Iqbaalpun melihatnya sekilas lalu ia terfokus pada jalanan lagi "Lo mau?"

(Namakamu) menggeleng seraya memainkan ponselnya lagi "enggak. Gue cuman ngomong aja,"

"Kalo mau sih ya-- gak papa. Ntar, gue beliin."

(Namakamu) mengubah posisi duduknya agar menghadap ke iqbaal "enggak baay. Gue suka aja-- bukannya kepengen, lagian kalo gue mau juga-- gue bisa beli sendiri,"

"Serius deh yang, kalo lo mau-- bisa gue beliin. Jangan bohong ah!" Ucap iqbaal menatap sekilas pada (namakamu)

"Enggak baay, serius deh! Udah ah fokus ke jalanan lagi," suruh (namakamu)

𝐀𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭 𝐃𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang