Delapansatu 'PMS || MANJA || KESEL'

700 53 2
                                    

Pukul 6 pagi, iqbaal sudah stand by di depan rumah (namakamu), ia menjemput kekasihnya itu agar berangkat bersama ke sekolah, dan tak lama kemudian ia melihat (namakamu) yang sudah keluar dengan seragam dan tas yang sudah ia gendong, namun ia mengeryit bingung, kenapa dengan kekasihnya itu? raut wajahnya sedang tidak bersahabat

"Pagi," sapanya dengan senyuman manisnya

(namakamu) tersenyum tipis, "pagi, yuk baay berangkat!"

iqbaal memberikan helm untuk sang kekasih yang sejak tadi ia genggam, "kamu kenapa?"

(namakamu) menggeleng seraya memakai helmnya, "enggak," (namakamu) hendak naik kemotor namun iqbaal tahan

"kenapa sih?" tanya (namakamu) ketus

iqbaal bangkit dari duduknya, lalu ia berdiri dihadapan sang kekasih, seraya menggenggam tangan kanan (namakamu) "jawab dulu sayang, kamu kenapa?"

(namakamu) hanya diam namun tatapannya tersorot pada iqbaal yang menatapnya khawatir

"jangan buat aku khawatir dong, kamu bilang sama aku, kamu kenapa? heum?" tanya iqbaal dengan lembut

(namakamu) mendengus seraya melepas genggaman iqbaal dengan keras, "jadi, gue gak boleh gitu bikin lo khawatir? iya? ish, Tau ah!"

Bukannya marah, iqbaal malah terkekeh geli, "bukannya gitu sayangkuu,"

(namakamu) melirik sinis pada iqbaal, "yaudah ayo berangkat! mau berangkat bareng gak? kalo enggak, gue berangkat sendiri," ancamnya sembari berusaha membuka kembali helmnya

"Ehh-- enggak sayang." iqbaal menghelai nafasnya, "yaudah ayo," ucapnya seraya kembali duduk di jok motor dan menyalakan motornya, disusul dengan (namakamu) yang duduk dibelakang sembari menempatkan dagunya di bahu kiri iqbaal

"kamu kenap--"

"Gausah banyak bacot, bisa!?"

Iqbaal terkekeh, seraya menstarter motornya, "hadeuhh, sabar baal!"

*

Akhirnya mereka sampai disekolah dengan selamat, dan sekarang mereka sedang jalan beriringan menuju kelas, keadaan sekolah masih lumayan sepi, hanya ada beberapa siswa yang barusaja sampai, terlihat dari parkiran yang masih lenggang

"pagi kak (namakamu), kak iqbaal," sapa salah satu adik kelas disaat mereka tak sengaja berjalan berlawan arah

iqbaal tersenyum ramah, sementara (namakamu) hanya tersenyum tipis tanpa membalas sapaan itu, "pagi kamu," jawab iqbaal dengan senyuman khasnya

Adik kelas itu melanjutkan langkahnya disusul dengan iq(nam), "kamu kenapa sih sayang?" tanya iqbaal lembut, ia merangkul sang kekasih

(namakamu) meliriknya dengan malas, "gapapa, bete aja."

iqbaal mengeryit "bete? masa pagi-pagi gini udah bete aja?"

(namakamu) menoleh dengan tatapan sengitnya, "gausah.banyak.nanya!"

iqbaal tersenyum kecil, seraya mempererat rangkulan itu, "lagi dateng tamu ya?"

(namakamu) terdiam

iqbaal menjentikkan jari telunjuk dan jari tengahnya, "sudah kuduga,"

"inget woy, disekolah ini!"

Ucapan itu berhasil membuat iqbaal dan (namakamu) menengok kebelakang, menghentikan langkah keduanya, dan disambut cengiran tanpa dosa dari hans, kebetulan pria itu datang bersamaan dengan pacarnya, deandra.

"Hans," ucap deandra diselingin pukulan kecil pada bahu hans

Hans hanya tersenyum pada deandra lalu beralih menatap pada (namakamu) dan iqbaal yang menatapnya datar, "pacaran aja lu, disekolah ini," ucapnya meledek

𝐀𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭 𝐃𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang