24 'Iqqi cemburu?'

1.1K 65 0
                                    

"(Nam), gue anter lo pulang ya?" Tanya iqbaal sembari memapah (namakamu) menuju parkiran

Mengangguk "iya bay, tapi lo harus mampir dulu ya, gak ada penolakan." Ucap (namakamu) sambil jalan perlahan

Terkekeh "oke deh! Lagian, gue udah lama juga gak mampir kerumah lo." Balas iqbaal

"Lo masih sakit gak?" Lanjut iqbaal dengan nada khawatir sembari melirik ke gadis itu

Menggeleng "udah enggak sih, tapi masih sedikit ngilu gitu, Lagian tadi udah di kasih obat merah juga sama osis PMI."

"Masih basah dong?" Tanya iqbaal

"Y-yaa, mungkin. Eh baal, gue mau jalan sendiri dong!" Sembari ingin melepaskan rangkulan dari iqbaal tapi ditahan oleh lelaki itu

"Eh-- jangan, lo masih sakit." Larang iqbaal

Mendecak "Gue kasian sama lo bayi,"

"Kasian kenapa coba?" Tanya iqbaal, Langkah mereka terhenti tatkala (namakamu) meminta untuk jalan sendiri. Dan selama (namakamu) dipapah oleh iqbaal, wajah mereka sangatlah dekat :)

"Gue kasian sama lo, Pasti lo capek mapah gue terus daritadi kita masuk sekolah, udah ah lepasin." Suruh (namakamu) mencoba melepaskan rangkulan ibay

Mencekal sambil mengeratkan rangkulan sehingga wajah mereka semakin dekat saja "(nam), gue sama sekali gak ngerasa capek, masa cuman gini doang capek sih? Lebay." Ucap iqbaal melangkahkan jalan diikuti oleh (namakamu)

Sambil berjalan yang tertatih-tatih, (Namakamu) memperhatikan lekuk wajah iqbaal dari samping dengan tatapan yang tak bisa dideskripsikan dan diikuti senyuman manisnya

Sadar diperhatikan, iqbaal pun juga menoleh menatap bola mata berwarna hitam pekat yang sepertinya mampu memikat pandangannya. Ia merasa, tatapan dari gadis itu mampu meneduhkannya, dan jujur iqbaal ingin berlama-lama dalam posisi seperti ini.

Iqbaal tersenyum manis, pemandangan ini sudah terekam dalam memori ingatannya untuk ia gunakan kembali jika sewaktu-waktu ia merindukan gadis yang notabenenya adalah Sahabatnya.

Tatapan yang cukup lama itu, terputuskan kala (namakamu) memutuskan tatapan itu. Dan karna hal tadi, Suasana diantara merekapun menjadi canggung, Baik (namakamu) maupun iqbaal tidak ada yang bersuara.

Berdehem "eum, s-sorry baal."

Tersenyum simpul "Gak pa-pa, Awas lo hati-hati jalannya." Sahut iqbaal

(Namakamu) mengangguk lalu ia tersenyum

~~~~

(Namakamu) dan iqbaal barusaja sampai dirumah (namakamu), sekarang mereka sedang duduk bersampingan dipekarang rumah gadis itu.

"Maaf ya baal, cuman ada teh anget sama cookies doang." Ucap (namakamu) diakhiri kekehan

Tertawa kecil "Gak pa-pa kali (nam), Lo kek sama siapa aja sih? Selow aja." Balas iqbaal santai

(Namakamu) tersenyum sambil mengangguk

"Oiya, lo ganti baju gih. Pasti gerah."

Menggeleng "Nanti aja. Gue gak gerah kok. elo kali yang gerah, apa lo mau ganti baju? Kan baju lo ada dirumah gue." Ucap (namakamu)

Ya. Beberapa baju iqbaal berada dirumah (namakamu), mungkin karna lelaki itu sering sekali menginap dirumah (namakamu), atau ia memang sengaja menyimpan beberapa bajunya dirumah sahabatnya itu, Sehingga jikalau ia ingin menginap dirumah (namakamu) tetapi lupa membawa baju ganti,ia menjadi tidak repot untuk kembali kerumahnya, tapi akhir-akhir ini ia jarang menginap, mungkin karna kesibukan sekolahnya yang begitu padat.

𝐀𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭 𝐃𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang