SembilanEmpat 'Dingin 2'

539 60 2
                                    

tet!!!

Bel pulang sekolah sudah berbunyi, itu tandanya sudah diperbolehkan pulang, yaiyailah!

"Guys, gue duluan balik!" sahut iqbaal yang sudah menggendong tas ranselnya, namun baru akan melangkahkan kakinya ia tertahan oleh Deandra

"Jangan dulu baal!"

(namakamu) yang sedang memasukan alat tulisnya hanya melirik tak peduli, sementara Hans dan Reno sama seperti yang dilakukan (namakamu)

"Ngapain sih?" tanya iqbaal dengan wajah yang malas

Deandra bangkit dari duduknya lalu ia mendekat pada iqbaal, ia memasang wajah datarnya, "Kenapa lo cuek gitu sama sahabat gue?"

iqbaal menaikkan sebelah alisnya, ia memasang wajah tak mengerti, Sementara (namakamu) hanya diam sembari memainkan ponselnya tak minat

"Sahabat? Maksud lo apasih?" tanya iqbaal

Deandra mendecak, "Gausah pura-pura bego deh lo, Lo pasti tau apa yang gue maksud!"

Hans yang sudah selesai merapihkan alat tulisnyapun, mendekat pada Deandra dan Iqbaal-- lebih tepatnya berdiri di samping Deandra, "Sabar de,"

Deandra melirik sekilas pada Hans, "Gue gak bisa sabar sama orang kaya dia!" ia menunjuk pada iqbaal, "Lo kesel sama (namakamu), marah sama (namakamu) tanpa ada alasan!"

Iqbaal menggeleng pelan seraya tersenyum kecil

"Baal, Mendingan lo jelasin sama kita, terlebih sama (namakamu), kenapa lo tiba-tiba kesel sama dia, Biar gak salah paham kaya gini," Suruh Hans dengan lembut

"Bener baal," sahut Reno yang sedang duduk disamping (namakamu)

(Namakamu) menghela nafasnya, walaupun ia sedang menscroll instagram, namun tetap saja atensinya tertuju pada Deandra yang terlihat kesal seperti itu

"Gue males bahas, Hans!"

"Tapi lo harus jelasin baal, Kasian (namakamu). Dia sedih, Dia bingung sama sikap lo yang tiba-tiba dingin gini sama dia." ucap Hans

Deandra menatap kesal pada iqbaal, "Kenapa sih lo berulah lagi? Lo mau putus sama dia? Kalo itu mau lo, Tinggal bilang! Jangan pake acara kesel tiba-tiba kaya gini!" bentak Deandra

Iqbaal menatap tak percaya pada Deandra, "De! Denger ya baik-baik, Gue marah, kesel kaya gini. Karna ada alasan! Gue gak kaya cewek yang tiba-tiba aja marah tanpa ada alasan!" bela iqbaal mulai tersulut emosi

"Trus apa alasannya?! hah!" bentak Deandra

(namakamu) mendesah, "Ren, Lo pisah mereka aja udah, Gue gamau mereka ribut!" lirih (namakamu) sedikit membisik, namun masih bisa Reno dengan

"Tapi (nam)--"

"Ren, please!"

Reno menghela nafasnya, ia mengangguk pelan. Lalu ia bangkit dari duduknya untuk menghampiri ketiga sahabatnya ini

"Guys, stop, guys!" Selanya

"Diem deh ren!" Bentak Deandra kesal

"(namakamu) nyuruh kalian berenti debat!" ucap Reno sedikit meninggi

Iqbaal melengos pergi, tanpa sepatah kata apapun

"Heh baal!! Balik sini lu!!" Panggil Deandra berusaha untuk mengejar Iqbaal namun Hans tahan

"udah de, gausah! Kasian (nam)," ucap Hans sembari melirik pada (namakamu) yang termenung

Deandra melepas cekalan Hans, ia mendekat pada (namakamu) dan duduk disamping gadis itu, "(nam).."

"Udah de, Gue gapapa," lirihnya dengan kedua mata yang berkaca-kaca

"Lo gaboleh nangis!" Peringat Deandra sembari menangkup wajah sahabatnya ini

(namakamu) menggeleng, "im o-okay!"

bersambung...

𝐀𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭 𝐃𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang