Delapantiga 'He lie to me?"

584 50 2
                                    







(namakamu) terdiam ketika melihat sebuah foto yang ada diponselnya, nafasnya tercekat tatkala menslide foto dengan berbagai pose berbeda namun dengan dua insan yang sama.

Foto itu berisikan 4 foto yang MUNGKIN sengaja dikirimkan oleh nomor yang tak ia kenal, berulang kali ia coba menelfon guna untuk menanyakan maksud dan tujuan kenapa pemilik nomor ini mengirimkan foto-foto itu, namun nomor ini dengan cepat tidak aktif, dan bahkan sudah tidak terdaftar!

Ia mendengus kesal, seraya melempar ponselnya kekasur, ia terduduk dikursi belajarnya, tangan kanannya terulur untuk memijit pangkal hidungnya, ntahlah kali ini ia merasa pusing setelah melihat foto-foto itu!

ia menggeleng, "gue gak boleh langsung percaya gitu aja. mungkin itu editan,"

Kembali, ia mengingat pesan yang terdapat dalam foto itu,

"Liat tuh! cowok tersaiang lo lagi kissing sana kissing sini! haha! mampus!"

Tunggu?! Cowok tersayang? apa jangan-jangan iqbaal? Yap! foto yang barusaja (namakamu) lihat dari nomor yang ia tak kenali adalah foto iqbaal yang sedang merangkul seorang gadis yang sepertinya seumurannya, dan (namakamu) tak mengenalinya, beberapa kali ia melihat seorang lelaki yang mirip seperti iqbaal itu sedang mencium bibir gadis itu, terkadang mencium kedua pipi gadis yang sama. Tapi, sudah ia pastikan, foto itu diambil dari sebuah club malam, karna dihadapan mereka terdapat beberapa botol minuman keras mungkin, seperti beer dan lainlain, tak lupa bungkus rokok dan pemantiknya yang berserakan disana. Dan tentunya, cahaya yang minim, ya wajar saja, tempat clubbing!

(namakamu) menghela nafasnya, seraya tersenyum tipis, "mudah-mudahan itu cuman editan,"


😌

"hai sayang,"

"hai,"

"kamu kenapa? kaya yang bete gitu? PMS lagi?"

(namakamu) tertawa hampa, ia menggeleng, "enggak baay,"

iqbaal mengangguk paham seraya menggandeng tangan kanan (namakamu), "yuk,"

iqbaal yang hendak menarik tangannya untuk masuk kedalam mobil, kini ia tahan, "kenapa?"

"nanti istirahat, gue mau ngomong tapi dibelakang sekolah,"

Awalnya iqbaal mengeryit keheranan, namun kemudian ia tersenyum seraya mengangguk, "yaudah yuk!"

Diperjalanan menuju sekolah, sedaritadi (namakamu) hanya diam seribu kata, dan hal itu membuat iqbaal terheran, "sayang,"

refleks (namakamu) menoleh, untung saja ia sedang tidak melamun, batinnya

"apa baay?"

Tangan kanannya ia gunakan untuk menyetir, sementara tangan kirinya ia gunakan untuk memggenggam tangan kanan gadisnya itu dengan erat, "Lo kenapa?"

(namakamu) tersenyum kecil, "kenapa, kenapa? gue gak kenapa-napa kok,"

"gak kenapa-kenapa, tapi daritadi lo diem gitu," desis iqbaal tatapannya terfokus pada jalanan

(namakamu) melepas genggaman itu, ia menatap iqbaal yang tidak menatapnya, "ya emang kenapa kalo gue diem? gaboleh?"

"ya bukannya gitu,"

𝐀𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭 𝐃𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang