DelapanEnam 'Do You Still Love Me?'

653 60 2
                                    




Setelah kejadian beberapa hari yang lalu itu, baik (namakamu) maupun iqbaal sama-sama tidak saling menyapa, atau sekedar melempar senyuman, terlebih (namakamu). Iqbaal sampai sekarangpun masih terus berusaha untuk meminta maaf pada (namakamu), namun gadis itu terus saja menghiraukan iqbaal, membuatnya kesal dan lelah. ia akui, ia salah! Tapi, apakah tidak ada lagi kata MAAF untuknya?

Sementara, hubungannyapun tidak tau berjalan kearah mana. Pacaran? ntahlah! Putus? Ohno! iqbaal sama sekali tidak menginginkan hal itu.

Iqbaal sudah memenuhi janjinya untuk tidak datang ketempat yang membuat hubungannya bersama (namakamu) renggang seperti ini.







*







"(nam), minta bakso yang kecil dong,"

(namakamu) mengulurkan tangan kanannya yang sudah menggenggam garpu yang terdapat bakso kecil kearah reno

Reno tercengir seraya melahap bakso itu, ia mengelus puncak rambut (namakamu), "makasih cantik!"

(namakamu) menghiraukan ucapan Reno, ia lebih memilih untuk kembali menyantap baksonya

Sekarang mereka suda berada dikantin untuk mengisi perut mereka yang kosong, ini jam istirahat yang terakhir karna sebentar lagi mereka akan pulang sekolah. Walaupun (namakamu) dan iqbaal masih terlihat saling diam, itu tidak membuat mereka harus terduduk di meja masing-masing. Namun, yang berbeda kali ini, posisi duduk mereka, (namakamu) duduk disamping reno dan dihadapannya terdapat deandra, sementara iqbaal duduk disamping reno dan dihadapannya terdapat hans

"Hans, ambilin saos dong!" suruh deandra

Dengan sigap Hans mengambil botol saos yang ada didekat iqbaal, lalu ia menyodorkannya pada deandra, "Jangan banyak-banyak ya! Nanti kamu sakit perut!"

Deandra mengerucutkan bibirnya sembari menerima botol saos itu, "kenapa sih emang? Orang saos doang kok, bukan sambel ini!" ia bersiap untuk menuangkan saos itu diatas baksonya

Melihat saos yang dituangkan Deandra sudah banyak, refleks membuat Hans kembali mengambilnya, "Udah aku bilang jangan banyak-banyak juga! keras kepala banget sih!"

"ish, hans! kok diambil sih? siniin gak? ini masih sedikit hans!"

"Itu udah banyak sayang, udah deh!"

Deandra mendengus, "ish, tau ah!" ia mengaduk-ngaduk saos yang sudah ada diatas baksonya dengan kesal

"Jangan ngambek, ini demi kebaikan kamu juga sayang," gumam hans

Deandra hanya memenye-menye bibirnya seperti mencibir hans

(namakamu) bangkit dari duduknya, "guys, gue ketoilet bentaran ya, jangan ditinggal." ucapnya seraya pergi berlalu

Iqbaal yang melihat itupun menggunakan kesempatan ini untuk menyusul sang kekasih, ia beranjak dari duduknya untuk menyusul gadis itu, tanpa meminta izin pada sahabat-sahabatnya yang menatapnya aneh

"Mau kemana tu si iqbaal?" gumam reno

Deandra menghela nafasnya, "Nyusulin si (namakamu) kali. Udahlah biarin aja, biar masalah mereka kelar!"








*









(namakamu) berusaja melepas genggaman itu dengan kasar, ia menatap pada iqbaal dengan kesal, "Lepasin gak!"

Setelah dari toilet tadi, iqbaal membawa (namakamu) ketaman belakang, ia harus menyelesaikan masalahnya bersama (namakamu)

Dengan lembut iqbaal melepas genggaman itu, ketika melihat (namakamu) yang akan melangkahkan kakinya, dengan cepat iqbaal menahannya, "Jangan pergi dulu (Nam)," ucap iqbaal lembut

𝐀𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭 𝐃𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang