enampuluhtujuh 'Ngelamar ala-ala'

736 55 0
                                    

Pagi seperti ini keadaan dikelas sudah ricuh karna (namakamu) yang terus saja mendecak kesal sembari berteriak tidak jelas. Kenapa? Karna iqbaal yang bersikap terlalu aneh pada (namakamu), mungkin ini efek mimpi kemarin?

"Ishh, iqbaal! Lo apa-apaan sih? Gue udah kenyang baay!"

"Ayo dong sayang, biar sehat!" Bujuk iqbaal sembari menyodorkan sepotong roti yang ada digenggamannya

(Namakamu) menatap tajam iqbaal "Bukannya sehat, yang ada gue sakit perut baay! Lo mah ih, aneh banget deh!"

Deandra yang ada disamping (namakamu) mengeryit heran "lu aneh deh baal hari ini, sumpah!" Ucap deandra sembari menopang dagunya dengan tangan kirinya

Iqbaal tak menghiraukan ucapan deandra, namun tatapannya masih pada (namakamu) "ini bukti cinta gue sama lo tau!" ucap iqbaal kesal sembari meletakkan kembali roti itu ke tempat bekalnya

"Cinta, cinta! Tau apa lu tentang cinta? Masih bocah juga," cibir reno terkikik

Dengan cepat iqbaal melirik sinis pada reno "diem lu bagong!"

"Yehh, dikasih tau juga!"

"Lo kenapa sih baay? Sakit?" Tanya (namakamu) sembari meletakkan punggung tangan kanannya di kening iqbaal sekilas "enggak panas deh perasaan," lanjutnya

"Siapa yang sakit sih yang? Gue sehat-sehat aja kok! Alhamdulillah!"

Deandra mendesis "ya kalo lo sehat, lo ngapa jadi aneh kek gini coba? Kesambet apaan lo semalem?"

"Iya! Daritadi diparkiran ampe sekarang--lo belaga posesif gitu sama (namakamu). Gue tau (namakamu) pacar lo, dan lo emang berhak buat posesif kek gitu-- tapi.. perubahan lo yang secara tiba-tiba kaya gini tuh-- aneh baal, bikin semua orang yang ada sekitaran lo itu-- berfikiran negatif sama lo. Terlebih (namakamu), gak ada angin- gak ada ujan, lo tiba-tiba berubah seratus delapan puluh drajat! FIX! Lo aneh!" Lanjut hans

Iqbaal sebisa mungkin harus bisa menyembunyikan rasa ketakutannya-- tentang mimpinya kemarin "ahh-- kalian kali yang aneh! Gue mah baik-baik aja,"

(Namakamu) menyipitkan kedua matanya pada iqbaal, iqbaal yang menyadari itupun mengeryit "kenapa tu mata? Minta dicolok lu?"

"Jujur sama gue, lo kenapa?" Suruh (namakamu) dengan nada datarnya

Iqbaal menangkup wajah (namakamu) dengan kedua tangannya "jujur apaan sih? Gue gak lagi bohong juga!"

(Namakamu) menepis kedua tangan iqbaal dengan keras "ahh! Udahlah, lo mulai gak jujur sama gue!" kesal (namakamu) kemudian ia pergi meninggalkan mereka

"Hayo loh baal, diamuk pacar!" Cibir deandra menahan tawanya

Iqbaal mendengus kesal, dengan cepat ia menyusuli kekasihnya itu dengan langkah yang sedikit berlari, fikirannya saat ini tertuju pada mimpinya kemarin-- hhh!

"(Namakamu) mana lagi?"gumamnya sembari menengok kekanan dan kiri

Ditengah jalan ia bertemu dengan teman sekelasnya "ehh-- nas lu liat (namakamu) gak?"

"Enggak deh prasaan. Emang dia kemana?" Tanya Anash dan membuat iqbaal mendengus kesal kemudian melanjutkan langkahnya, sia-sia ia menanyakan hal itu pada orang ini

Anash mengeryit heran "ngapa sih tu cowok?"

Setelah sekian lama, akhirnya iqbaal menemukan (namakamu) yang tengah duduk dikantin sendirian ditemani segelas es teh manis. Senyumannya mengembang diiringi langkah kakinya yang sedikit santai

"Hai cantik!"

(Namakamu) menoleh mendapati iqbaal yang tengah duduk disampingnya, kemudian ia mengalihkan pandangannya dengan malas

𝐀𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭 𝐃𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang