Hari ini marcell akan mengajak pacarnya A.K.A (Namakamu) ke restaurant. Ia akhir-akhir ini sangat sibuk dengan kuliahnya dan tentunya dengan pekerjaannya. Jadi ia ingin menebus kesalahan yang menurut (namakamu) itu bisa saja. Tapi marcell? Pria itu terlalu khawatir.
"Nah, sayang! Sekarang saya akan mengajak kamu ke restoran favorite saya, disana kita bisa mengobrol banyak tentang kita," ucap marcell sembari menyetir
(Namakamu) tersenyum manis "iya cell. Tapi ngomong-ngomong kenapa har--"
"Sstth! Kamu jangan banyak nanya oke? Saya melakukan hal ini semua, karna saya ingin mengisi keseharian kita yang kemarin-kemarin kosong. Saya terlalu sibuk dengan pekerjaan dan juga kuliah saya." Potong marcell lembut
"Yaudah iya. Terserah kamu aja ya sayang,"
Tangan kiri marcell terangkat untuk mengelus kepala (namakamu) sedangkan tangan yang kanan terfokus untuk menyetir "kamu gak happy?"
"Happy kok."
"Tapi kenapa ngomongnya terserah coba?" Tanya marcell
(Namakamu) terkekeh "tadi kan kamu suruh aku gak banyak nanya. Gimana sih heum?"
Marcell mencubit pipi kanan (namakamu) pelan "lucu sekali sih kamu. Saya jadi tambah sayang,"
(Namakamu) melepaskan cubitan dari marcell sehingga pria itu tidak mencubitnya lagi "kamu gak cocok untuk ngegombal marcell,"
"Loh? Siapa yang ngegombal sih sayang? Saya hanya memuji kamu," ucap marcell tersenyum menatap (namakamu)
(Namakamu) mengangguk paham "iya deh iya, udah fokus nyetir sana!" Suruh (namakamu) sembari mendorong pelan pipi kiri marcell agar terfokus pada jalanan yang terlihat sedikit macet?
"Macet juga kok ini,"
"Trus kalo macet emangnya kamu bisa seenak jidat leha-leha gitu? Iya? Enggak kan cell," omel (namakamu)
"Iya-iya, sorry. Jangan marah dong," bujuk marcell
"Aku gak marah. Cuman kesel."
"Sama saja dong sayang," kekeh marcell
"Udah ah fokus nyetir." Suruh (namakamu) lagi lalu ia memainkan ponsel marcell hanya sekedar untuk bermain game
"Saya fokus nyetir, kamunya jangan fokus ke yang lain dong sayang," rengek marcell menatap kedepan
(Namakamu) menoleh "trus aku harus ngapain dong? Gabut tau,"
Marcell tersenyum lebar "tatap saya. Saya suka kalau kamu ngeliatin saya,"
(Namakamu) mencubit pipi kiri marcell gemas "bisa aja lu onta,"
"Ehhh-- bahasanya kasar ya sama pacar sendiri," kata marcell
"Kan anak millenial. Emangnya kamu kuper," cibir (namakamu)
"Saya akui saya ini memang kuper. Tapi satu hal yang perlu kamu tau, saya akan melakukan apapun untuk kamu tapi dengan cara yang tidak kuno. Kamu paham kan apa yang saya maksud?" Tanya marcell dibalas anggukan dari (namakamu)
"Maka dari itu, kamu harus selalu berada di samping saya. Saya akan selalu membahagiakan kamu," kata marcell lembut melirik sekilas pada (namakamu)
"Amin. Insyaallah ya cell." Balas (namakamu)
"Iya insyaallah. Jika tuhan menghendaki,"
*
"Kamu kalau mau apa-apa bilang ya, kalau perlu panggil waitressnya," ucap marcell pada (namakamu) yang berada dihadapannya
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭 𝐃𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)
General FictionPEMERAN CEWEKNYA YEEN, KALO JIJIK GAUSAH BACA! GAUSAH KOMEN!! (𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀) (𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃) (𝐍𝐚𝐦𝐚𝐤𝐚𝐦𝐮) 𝐑𝐚𝐢𝐧𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐢𝐪𝐛𝐚𝐚𝐥 𝐑𝐲𝐚𝐧𝐬𝐲𝐚𝐡 '𝐒𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚? 𝐌𝐞𝐧𝐮𝐫𝐮𝐭...