Hari minggu seperti ini (namakamu) dan iqbaal berencana untuk Car Free Day, saat ini mereka sudah berjalan santai. Jogging mungkin?
"(Nam) nanti kalo lo capek bilang ya," ucap iqbaal lembut
(Namakamu) menoleh seraya mengangguk pelan "iya, iya."
Iqbaal mengeryitkan alisnya seraya menatap kekasihnya itu yang terlihat bete. (Namakamu) yang sadar akan ditatap oleh iqbaalpun menoleh
"Kenapa lo? Ngeliatinnya gitu amat!" Kekehnya seraya menepis anak-anak rambut yang menghalangi pemandangannya
"Harusnya gue yang nanya kek gitu sama lo, lo kenapa? cemberut gitu mukanya?"
(Namakamu) menghentikan langkahnya lantas iqbaalpun mengikutinya juga, terdengar helaian pelan dari (namakamu)
"Hhh!"
"Kenapa sih? Duduk-duduk," suruh iqbaal membawa tubuh (namakamu) untuk duduk di trotoar jalanan, setelah memastika (namakamu) duduk ia pun ikut duduk disamping gadis itu
(Namakamu) menatap iqbaal dengan tatapan yang sulit diartikan "baay,"
Iqbaal berdehem "kenapa?"
(Namakamu) mendengus kesal "ahh, gue bingung mau ngasih taunya sama lo kek begimana!"
"Emangnya kenapa sih? Gue bingung juga nih!"
(Namakamu) mengehmbuskan nafasnya pelan setelah itu ia menatap iqbaal dengan tatapan serius "tapi lo jangan marah,"
Iqbaal terkekeh ia menatap kesekeliling jalanan yang sepi lalu beralih pada (namakamu) "ya tergantung."
"Ashh, yaudah deh. Gue gak bakalan cerita. Malesin!" Balas (namakamu) mendelik
"Yaudah-yaudah, kenapa? Gue janji gak akan marah!"
"J-jadi... kemarin malem tuh, kak marcell telfon gue, trus--"
"Telfon lo? Mau ngapain dia?" Tanya iqbaal memotong pembicaraan (namakamu) dengan tatapan tak suka
(Namakamu) mendesah "shh, dengerin dulu."
Iqbaal menggeleng "gak. Gue tau apa maksud dia yang secara tiba-tiba nelfon lo kek gitu. Gue udah tau (nam)!"
(Namakamu) menatap iqbaal dengan tatapan tak percaya. Iqbaal berdiri menghadap (namakamu) yang tengah menatapnya "gue sama dia, sama-sama cowok! Dia. Mau rebut. Elo dari gue!" Geram iqbaal dengan emosi
(Namakamu) beranjak dan berdiri menghadap iqbaal "baal, gue--"
"Kalo lo masih cinta sama dia, masih sayang sama dia. Oke! Silakan," bentak iqbaal pergi meninggalkan (namakamu)
(Namakamu) menatap punggung iqbaal yang semakin lama semakin jauh dengan tatapan nanar "Ibaay!!" Teriaknya
Namun nihil, pria itu sama sekali tidak berhenti berjalan atau meliriknya sedikit. Airmata (Namakamu) tiba-tiba saja jatuh kebawah, ia menghentakkan sebelah kakinya. Ia menyesal telah memberitahu iqbaal tentang ini. "Gue nyesel, gue nyesel!"
*
Iqbaal berjalan yang menuju rumahnya dengan penuh emosi, ia tak mau meninggalkan (namakamu) tapi? hhh!
"Gue gak mau (namakamu) ninggalin gue. Gue sayang sama dia. Gue gak mau dia pergi,"
"Ibaay!!"
Sebenarnya ia ingin menghentikan jalannya, namun rasa sakit yang ia rasakan saat ini, mampu membuatnya egois
Ia menepis airmatanya yang jatuh "gue sayang sama lo (nam),"
*
Sore harinya (namakamu) diajak jalan bersama deandra. Ntahlah, tumben sekali sahabatnya itu mengajaknya jalan. Dan mereka sudah sampai di PIM. Niatnya (namakamu) akan menceritakan kejadian tadi pagi pada deandra
"(Nam), nanti anterin gue beli baju yah,"
(Namakamu) menoleh seraya tersenyum tipis "oke," lalu mengalihkan pandangannya lurus
Deandra mengeryit ada apa dengan sahabatnya ini, "Lo kenapa sih? Sakit?"
(Namakamu) lagi-lagi menoleh "enggak. Gue gak sakit."
Deandra terkekeh heran "Lo gak usah bohongin gue deh,"
(Namakamu) hanya diam mendengar penuturan dari sahabatnya ini
*
"Sekarang lo cerita sama gue, lo kenapa?"
Saat ini mereka sudah berada disalah satu cafe yang sering mereka kunjungi. Sedaritadi (namakamu) hanya diam dan diam. Sesekali menjawab ketika deandra bertanya
"Hhh!"
(Namakamu) menghelai nafas berat, cukup sulit untuk menceritakan persoalan ini pada deandra
Deandra mengeryit namun sedetik kemudian ia menggenggam tangan kanan (namakamu) erat, sehingga membuat sang empu menoleh "ayo cerita, jangan lo pendem sendiri.."
(Namakamu) tersenyum tipis "ini soal iqbaal dan juga kak marcell de,"
"Kak marcell? Mantan lo itu?"
(Namakamu) mengangguk "i-iya, jadi kaya singkat cerita-- kak marcell tuh kemarin-kemarin chat gue, trus tadi pagi pas gue sama iqbaal lagi CFD'an, gue kasih tau sama dia, belum gue kasih penjelasan-- si iqbaal udah ngambek duluan, dan dia bilang-- kalo gue masih sayang sama kak marcell, dia ngerelain gue balikan sama kak marcell. Gue bingung de, bego banget gue, pake ngasih tau soal ini sama iqbaal." Jelas (namakamu) dengan nada menyesal
Deandra menghelai nafasnya berat "huh! gimana ya (nam), lo bingung-- apalagi gue. Lagian gue 'agak heran sih sama si iqbaal, kenapa dia ampe marah gitu aja sama lo? Aneh gak sih? yakali dia lagi PMS?" Kekehnya
(Namakamu) mengangkat kedua bahu tanda tak tahu "duh, gue pusing banget njir," ucap (namakamu) seraya menepuk-nepuk keningnya
***
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭 𝐃𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)
General FictionPEMERAN CEWEKNYA YEEN, KALO JIJIK GAUSAH BACA! GAUSAH KOMEN!! (𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀) (𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃) (𝐍𝐚𝐦𝐚𝐤𝐚𝐦𝐮) 𝐑𝐚𝐢𝐧𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐢𝐪𝐛𝐚𝐚𝐥 𝐑𝐲𝐚𝐧𝐬𝐲𝐚𝐡 '𝐒𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚? 𝐌𝐞𝐧𝐮𝐫𝐮𝐭...