SembilanTujuh 'Fullday'

549 48 0
                                        

(namakamu) tengah duduk di bangku teras, ia tengah menunggu iqbaal datang kerumahnya, Ia memang sengaja mengajak pria itu untuk kerumahnya karna orangtuanya sedang tidak ada dirumah

Hey! jangan berfikir negatif dulu!

Awalnya iqbaal mengajaknya pergi hanya untuk berjalan-jalan, Namun karna ia malas dan juga dirumahnya tidak ada orang jadi ia putuskan untuk tetap berada dirumah

Disaat tengah melamun, suara klakson motor membuyarkan lamunannya

"Ehh, iqbaal!" ia menghampiri kekasihnya itu yang sedang melepaskan helmnya

"Hai cuyunggg!!!" ia memeluk iqbaal dari belakang, membuat lelaki itu terkekeh geli

"Tumben manis, pasti ada maunya!" kekeh iqbaal

(namakamu) mengeryit seraya melepaskan pelukan itu, "sotoy!"

(namakamu) melihat iqbaal dari ujung rambut sampai ujung kaki dengan kesal, dan hal itu membuat iqbaal kebingungan

"Kenapa sih? ngeliatinnya gitu banget," sinis iqbaal

"Lo gak bawa makanan?" tanya (namakamu) dengan kening yang mengeryit

iqbaal terkekeh ia mengangkat tangan kanannya untuk mengusap guratan yang ada dikening kekasihnya itu, "Engga,"

(namakamu) mendengus seraya menghentakkan kaki kirinya, "Kenapa ih?!"

Iqbaal menurunkan tangan kanannya, "yakan lo gak minta jadi ya--"

"ya seharusnya kalo gue gak minta, lo bawa aja kek! Gak peka banget sih jadi cowok!" kesalnya seraya melipat kedua tangannya di dada

iqbaal menangkup wajah sang kekasih dengan gemas, "ya maaf! tadinya gue mau beliin lo makanan, tapi gue takut lo gasuka atau malah bikin lo bete kaya sekarang," ujar iqbaal dengan lembut

(namakamu) mengerucutkan bibirnya, "Intinya lo gak peka!"

"yaudah daripada lo ngambek kaya gini, gimana kalo kita jalanjalan aja?" tawar iqbaal

(namakamu) menepis kedua tangan iqbaal, "Gamau, males!"

"Males terus?"

"Biarin, bodoamat!"

"jangan marah atuh,"

(namakamu) menatap iqbaal kesal lalu ia melangkah masuk meninggalkan iqbaal sendirian

"Sayang!" panggil iqbaal, (namakamu) sempat melirik namun tetap berjalan




*



"Jangan marah dong sayang, Masa daritadi lo diem mulu sih!" bujuk iqbaal

(namakamu) memang terduduk disampingnya namun gadis itu enggan menatapnya atau bahkan meliriknya

iqbaal menghela nafasnya, "yaudah gue balik aja!" ucapnya hendak bangkit namun dicekal oleh (namakamu) dan hal itu membuatnya tersenyum kecil agar kekasihnya itu tidak melihatnya

"Jangan pergi ihhhh! gue sendirian ganteng!" rengeknya

iqbaal memasang wajah datarnya, "Makanya jangan ngambek!" 

(namakamu) mencubit perut iqbaal pelan, "Bisanya ngancem!"

Iqbaal meringis, "Awss! sakit kamu teh!"

(namakamu) tertawa geli, "Bodoamat, gue gak peduli!"

"Berarti lo gak say--"

Mendengar itu membuat (namakamu) dengan cepat menangkup wajah iqbaal, "Uhhh, sayang kok sayang! Sayang banget sama ibaay ku yang ganteng!"

Iqbaal terkekeh, "Emang gue ganteng!"

(namakamu) mendecak seraya melepaskan kedua tangannya dari wajah iqbaal, "Udah ah baay, gausah lebay!"

Iqbaal terkekeh, "ohiya, camer kemana emang?"

"Ke bandung,"

"trus baliknya kapan?"

(namakamu) mengangkat kedua bahunya, "katanya sih malem, gatau juga deh! Kenapa emang? Lo mau pulang heum?" tanya (namakamu) dengan nada yang kesal

"Dih? Suudzon mulu dah prasaan! gue cuman nanya doang cantik!"

(namakamu) menyandarkan kepalanya di bahu kanan iqbaal, "Bosen baay,"

"yaudah ayo jalan,"

"Gamauuu, males!" 

iqbaal merangkul kekesihnya itu dengan gemas sesekali ia mengecup puncak rambutnya, "yaudah jangan banyak bacot, nanti gue cium baru nyaho lu!"

(namakamu) terkekeh, "Ngancem nih ceritanya?"

"ya sejenis lah!"

"Jangan banyak ciam-cium, belum mukhrim!" peringatnya

Iqbaal tertawa, "Sekarang aja ngomong kaya gitu, kemarin-kemarin kemana woy?!"

(namakamu) tercengir, "Khilaf kemarin mah!"

"Alahh sa ae lu!"









*




"Ihhh, ibaay mah gamau ngalah! Udah operin aja bolanya sama gue!"

"Dih, kan kita beda team sayang!"

(namakamu) mendecak seraya meletakkan ponselnya dimeja, "Auahh kesel!"

iqbaal yang melihat itupun menghela nafasnya seraya meletakkan ponselnya juga, "Kenapa sih? gitu doang ngambek!"

(namakamu) terdiam bungkam tidak ada niatan untuk menjawab

"Ntar cantiknya ilang loh!" 

"biarin, gue ini." ucap (namakamu) sinis

Iqbaal merangkul kekasihnya itu dengan gemas, ia mengapit kepala sang kekasih oleh ketiaknya sendiri dan hal itu membuat (namakamu) meronta berusaha melepaskan namun sulit

"Ishh, ibaayy!!! Lepasinnnn!!"

"Gamau, lonya bete terus!"

"Bauu ibaay ih! Ketek lu bauuu, Bangkeee!" geram (namakamu)

Hingga akhirnya iqbaal melepaskan apitan itu seraya tertawa, "Emang enak!?"

"Gila ya lo!" kesal (namakamu)

Iqbaal menjulurkan lidahnya dan hal itu membuat (namakamu) kesal, ia lantas memukul iqbaal dengan keras

"Bodoamat gue kesel sama looo!!"

"Anjirrr, anjirrr!! sakittt anjirrr!!"

"Bodoaamatttt!!!"








bersambung...

𝐀𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭 𝐃𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang