(namakamu) tengah duduk di bangku teras, ia tengah menunggu iqbaal datang kerumahnya, Ia memang sengaja mengajak pria itu untuk kerumahnya karna orangtuanya sedang tidak ada dirumah
Hey! jangan berfikir negatif dulu!
Awalnya iqbaal mengajaknya pergi hanya untuk berjalan-jalan, Namun karna ia malas dan juga dirumahnya tidak ada orang jadi ia putuskan untuk tetap berada dirumah
Disaat tengah melamun, suara klakson motor membuyarkan lamunannya
"Ehh, iqbaal!" ia menghampiri kekasihnya itu yang sedang melepaskan helmnya
"Hai cuyunggg!!!" ia memeluk iqbaal dari belakang, membuat lelaki itu terkekeh geli
"Tumben manis, pasti ada maunya!" kekeh iqbaal
(namakamu) mengeryit seraya melepaskan pelukan itu, "sotoy!"
(namakamu) melihat iqbaal dari ujung rambut sampai ujung kaki dengan kesal, dan hal itu membuat iqbaal kebingungan
"Kenapa sih? ngeliatinnya gitu banget," sinis iqbaal
"Lo gak bawa makanan?" tanya (namakamu) dengan kening yang mengeryit
iqbaal terkekeh ia mengangkat tangan kanannya untuk mengusap guratan yang ada dikening kekasihnya itu, "Engga,"
(namakamu) mendengus seraya menghentakkan kaki kirinya, "Kenapa ih?!"
Iqbaal menurunkan tangan kanannya, "yakan lo gak minta jadi ya--"
"ya seharusnya kalo gue gak minta, lo bawa aja kek! Gak peka banget sih jadi cowok!" kesalnya seraya melipat kedua tangannya di dada
iqbaal menangkup wajah sang kekasih dengan gemas, "ya maaf! tadinya gue mau beliin lo makanan, tapi gue takut lo gasuka atau malah bikin lo bete kaya sekarang," ujar iqbaal dengan lembut
(namakamu) mengerucutkan bibirnya, "Intinya lo gak peka!"
"yaudah daripada lo ngambek kaya gini, gimana kalo kita jalanjalan aja?" tawar iqbaal
(namakamu) menepis kedua tangan iqbaal, "Gamau, males!"
"Males terus?"
"Biarin, bodoamat!"
"jangan marah atuh,"
(namakamu) menatap iqbaal kesal lalu ia melangkah masuk meninggalkan iqbaal sendirian
"Sayang!" panggil iqbaal, (namakamu) sempat melirik namun tetap berjalan
*
"Jangan marah dong sayang, Masa daritadi lo diem mulu sih!" bujuk iqbaal
(namakamu) memang terduduk disampingnya namun gadis itu enggan menatapnya atau bahkan meliriknya
iqbaal menghela nafasnya, "yaudah gue balik aja!" ucapnya hendak bangkit namun dicekal oleh (namakamu) dan hal itu membuatnya tersenyum kecil agar kekasihnya itu tidak melihatnya
"Jangan pergi ihhhh! gue sendirian ganteng!" rengeknya
iqbaal memasang wajah datarnya, "Makanya jangan ngambek!"
(namakamu) mencubit perut iqbaal pelan, "Bisanya ngancem!"
Iqbaal meringis, "Awss! sakit kamu teh!"
(namakamu) tertawa geli, "Bodoamat, gue gak peduli!"
"Berarti lo gak say--"
Mendengar itu membuat (namakamu) dengan cepat menangkup wajah iqbaal, "Uhhh, sayang kok sayang! Sayang banget sama ibaay ku yang ganteng!"
Iqbaal terkekeh, "Emang gue ganteng!"
(namakamu) mendecak seraya melepaskan kedua tangannya dari wajah iqbaal, "Udah ah baay, gausah lebay!"
Iqbaal terkekeh, "ohiya, camer kemana emang?"
"Ke bandung,"
"trus baliknya kapan?"
(namakamu) mengangkat kedua bahunya, "katanya sih malem, gatau juga deh! Kenapa emang? Lo mau pulang heum?" tanya (namakamu) dengan nada yang kesal
"Dih? Suudzon mulu dah prasaan! gue cuman nanya doang cantik!"
(namakamu) menyandarkan kepalanya di bahu kanan iqbaal, "Bosen baay,"
"yaudah ayo jalan,"
"Gamauuu, males!"
iqbaal merangkul kekesihnya itu dengan gemas sesekali ia mengecup puncak rambutnya, "yaudah jangan banyak bacot, nanti gue cium baru nyaho lu!"
(namakamu) terkekeh, "Ngancem nih ceritanya?"
"ya sejenis lah!"
"Jangan banyak ciam-cium, belum mukhrim!" peringatnya
Iqbaal tertawa, "Sekarang aja ngomong kaya gitu, kemarin-kemarin kemana woy?!"
(namakamu) tercengir, "Khilaf kemarin mah!"
"Alahh sa ae lu!"
*
"Ihhh, ibaay mah gamau ngalah! Udah operin aja bolanya sama gue!"
"Dih, kan kita beda team sayang!"
(namakamu) mendecak seraya meletakkan ponselnya dimeja, "Auahh kesel!"
iqbaal yang melihat itupun menghela nafasnya seraya meletakkan ponselnya juga, "Kenapa sih? gitu doang ngambek!"
(namakamu) terdiam bungkam tidak ada niatan untuk menjawab
"Ntar cantiknya ilang loh!"
"biarin, gue ini." ucap (namakamu) sinis
Iqbaal merangkul kekasihnya itu dengan gemas, ia mengapit kepala sang kekasih oleh ketiaknya sendiri dan hal itu membuat (namakamu) meronta berusaha melepaskan namun sulit
"Ishh, ibaayy!!! Lepasinnnn!!"
"Gamau, lonya bete terus!"
"Bauu ibaay ih! Ketek lu bauuu, Bangkeee!" geram (namakamu)
Hingga akhirnya iqbaal melepaskan apitan itu seraya tertawa, "Emang enak!?"
"Gila ya lo!" kesal (namakamu)
Iqbaal menjulurkan lidahnya dan hal itu membuat (namakamu) kesal, ia lantas memukul iqbaal dengan keras
"Bodoamat gue kesel sama looo!!"
"Anjirrr, anjirrr!! sakittt anjirrr!!"
"Bodoaamatttt!!!"
bersambung...

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭 𝐃𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)
General FictionPEMERAN CEWEKNYA YEEN, KALO JIJIK GAUSAH BACA! GAUSAH KOMEN!! (𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀) (𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃) (𝐍𝐚𝐦𝐚𝐤𝐚𝐦𝐮) 𝐑𝐚𝐢𝐧𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐢𝐪𝐛𝐚𝐚𝐥 𝐑𝐲𝐚𝐧𝐬𝐲𝐚𝐡 '𝐒𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚? 𝐌𝐞𝐧𝐮𝐫𝐮𝐭...