Ternyata billy membawa (namakamu) ke taman sekolah, dan sekarang mereka lagi duduk ssedikit berhadapan.
"So, lo mau ngomong apaan?" Tanya (namakamu)
Billy menghelaikan nafasnya dengan berat sembari menundukkan kepalanya
Mengerutkan keningnya "lo kenapa sih bil? Jangan bikin gue panik deh!" Kesal (namakamu)
Billy mengangkat kepalanya lalu ia menatap kedua mata (namakamu) dalam-dalam seraya ia menggenggam kedua tangan gadis itu "(nam)."
(Namakamu) sedikit tersentak atas sikap billy yang tiba-tiba saja menggenggam kedua tangannya tapi ia menghiraukan rasa kebingungannya "I-iya? Kenapa?"
Dengan susah payah billy menelan salivanya kuat-kuat "eum, L-lo mau gak j-jadi..." ucap billy menggantungkan ucapannya
"Jadi?"
Menghelai nafas pelan namun sedetik kemudian ia melepaskan genggamannya "Gak! Gak jadi." Ucap billy membuang muka
"Lo kenapa sih bil? Kek ketakutan gitu. Heum... lo kenapa?" Tanya (namakamu) seraya mengelap keringat yang menetes di kepala billy sekilas
Billy kemudian menatap (namakamu) lagi dengan penuh keyakinan "Lo sayang gak sama gue?"
Mengeryit bingung "m-maksud lo?"
Mengangguk yakin "Lo sayang gak sama gue?"
Mengangguk ragu "gue... gue sayang sama lo sebagai sahabat gue bil," balas (namakamu)
Mendecak "shh! Tapi bukan itu yang gue mau,"
Mengerutkan keningnya "Trus-- lo maunya apa? Gue gak ngerti." Diakhiri gelengan
"Gue mau lo sayang sama gue lebih dari sekedar sahabat (nam), gue mau lo jadi pacar gue." Pinta billy melemah
(Namakamu) melebarkan matanya "Jadi lo--" ucap (namakamu) terpotong
Billy mengangguk "Iya, gue sayang sama lo udah dari lama (nam), Gue sayang banget sama lo. Jujur, selama ini gue udah nahan rasa cemburu gue ketika gue ngeliat lo mesra-mesraan sama si iqbaal, Gue cemburu ngeliat lo sama si iqbaal (nam), gue cemburu." Sahut billy agak emosi
Menggeleng "tapi gue gak sayang sama lo bil, gue udah nganggep lo sebagai abang gue sendiri." Balas (namakamu)
Billy menggenggam kedua tangan (namakamu) kembali "Please (nam)! Terima gue sebagai pacar lo, gue sayang sama lo, gue cinta sama lo."
Melepas genggaman billy "Tapi gue enggak bil, gue enggak."
Menghelai nafas berat "please (nam), gue mohon." Pinta billy dengan suara yang serak
Menghelai nafas pelan "Bil... gue bisa aja nerima lo sebagai pacar gue, tapi itu atas dasar keterpaksaan bil, Gue gak sejahat itu." Ucap (namakamu)
Billy diam seketika mendengar paparan (namakamu)
"Gue gak sejahat itu bil, gue gak bisa nerima lo atas dasar keterpaksaan dan rasa kasian gue doang." Sahut (namakamu) lembut
"Gue gak peduli! Yang terpenting lo jadi pacar gue. Gue yakin lambat laun, lo pasti bakalan sayang juga sama gue." Ucap billy dan itu membuat (namakamu) menatap billy dengan tidak percaya
"hah? Lo gila bil."
Mengangguk "iya... gue gila, karna lo (nam), gue terlalu cinta sama lo."
Menggeleng cepat "tapi bil--"
Bugh!
Billy memeluk (namakamu) erat "Gue mohon (nam), gue rela ngemis-ngemis cinta lo. Gue rela ngelakuin apapun demi lo, gue sayang banget sama lo."

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭 𝐃𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)
Aktuelle LiteraturPEMERAN CEWEKNYA YEEN, KALO JIJIK GAUSAH BACA! GAUSAH KOMEN!! (𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀) (𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃) (𝐍𝐚𝐦𝐚𝐤𝐚𝐦𝐮) 𝐑𝐚𝐢𝐧𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐢𝐪𝐛𝐚𝐚𝐥 𝐑𝐲𝐚𝐧𝐬𝐲𝐚𝐡 '𝐒𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚? 𝐌𝐞𝐧𝐮𝐫𝐮𝐭...