27 'pacar 2 minggu'

936 61 0
                                        

Ternyata billy membawa (namakamu) ke taman sekolah, dan sekarang mereka lagi duduk ssedikit berhadapan.

"So, lo mau ngomong apaan?" Tanya (namakamu)

Billy menghelaikan nafasnya dengan berat sembari menundukkan kepalanya

Mengerutkan keningnya "lo kenapa sih bil? Jangan bikin gue panik deh!" Kesal (namakamu)

Billy mengangkat kepalanya lalu ia menatap kedua mata (namakamu) dalam-dalam seraya ia menggenggam kedua tangan gadis itu "(nam)."

(Namakamu) sedikit tersentak atas sikap billy yang tiba-tiba saja menggenggam kedua tangannya tapi ia menghiraukan rasa kebingungannya "I-iya? Kenapa?"

Dengan susah payah billy menelan salivanya kuat-kuat "eum, L-lo mau gak j-jadi..." ucap billy menggantungkan ucapannya

"Jadi?"

Menghelai nafas pelan namun sedetik kemudian ia melepaskan genggamannya "Gak! Gak jadi." Ucap billy membuang muka

"Lo kenapa sih bil? Kek ketakutan gitu. Heum... lo kenapa?" Tanya (namakamu) seraya mengelap keringat yang menetes di kepala billy sekilas

Billy kemudian menatap (namakamu) lagi dengan penuh keyakinan "Lo sayang gak sama gue?"

Mengeryit bingung "m-maksud lo?"

Mengangguk yakin "Lo sayang gak sama gue?"

Mengangguk ragu "gue... gue sayang sama lo sebagai sahabat gue bil," balas (namakamu)

Mendecak "shh! Tapi bukan itu yang gue mau,"

Mengerutkan keningnya "Trus-- lo maunya apa? Gue gak ngerti." Diakhiri gelengan

"Gue mau lo sayang sama gue lebih dari sekedar sahabat (nam), gue mau lo jadi pacar gue." Pinta billy melemah

(Namakamu) melebarkan matanya "Jadi lo--" ucap (namakamu) terpotong

Billy mengangguk "Iya, gue sayang sama lo udah dari lama (nam), Gue sayang banget sama lo. Jujur, selama ini gue udah nahan rasa cemburu gue ketika gue ngeliat lo mesra-mesraan sama si iqbaal, Gue cemburu ngeliat lo sama si iqbaal (nam), gue cemburu." Sahut billy agak emosi

Menggeleng "tapi gue gak sayang sama lo bil, gue udah nganggep lo sebagai abang gue sendiri." Balas (namakamu)

Billy menggenggam kedua tangan (namakamu) kembali "Please (nam)! Terima gue sebagai pacar lo, gue sayang sama lo, gue cinta sama lo."

Melepas genggaman billy "Tapi gue enggak bil, gue enggak."

Menghelai nafas berat "please (nam), gue mohon." Pinta billy dengan suara yang serak

Menghelai nafas pelan "Bil... gue bisa aja nerima lo sebagai pacar gue, tapi itu atas dasar keterpaksaan bil, Gue gak sejahat itu." Ucap (namakamu)

Billy diam seketika mendengar paparan (namakamu)

"Gue gak sejahat itu bil, gue gak bisa nerima lo atas dasar keterpaksaan dan rasa kasian gue doang." Sahut (namakamu) lembut

"Gue gak peduli! Yang terpenting lo jadi pacar gue. Gue yakin lambat laun, lo pasti bakalan sayang juga sama gue." Ucap billy dan itu membuat (namakamu) menatap billy dengan tidak percaya

"hah? Lo gila bil."

Mengangguk "iya... gue gila, karna lo (nam), gue terlalu cinta sama lo."

Menggeleng cepat "tapi bil--"

Bugh!

Billy memeluk (namakamu) erat "Gue mohon (nam), gue rela ngemis-ngemis cinta lo. Gue rela ngelakuin apapun demi lo, gue sayang banget sama lo."

𝐀𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭 𝐃𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang